Rain - 22

3K 289 22
                                    

Tuan Choi melangkahkan kakinya ke Hyundai karena putranya sedang berlibur. Ia ingin membantu menyelesaikan beberapa pekerjaan putranya itu. Saat melangkahkan kakinya keluar dari lift, ia melihat Yuri.

"Ahjushi" sapa Yuri

"Kamu disini?"

"Ne, aku bekerja di Hyundai ahjushi"

Tuan Choi hanya mengangguk, ia tidak percaya putranya bisa melakukan hal ini tanpa memberitahunya. Ia pun mengeluarkan ponselnya untuk menelepon putranya.

"Yeoboseo appa" sapa Yoona, ia yang mengangkat panggilan di ponsel suaminya.

"Yoong, Siwon dimana?"

"Oppa sedang di kamar mandi appa. Ada apa?"

"Oh kalau begitu nanti suruh dia telepon appa ya. Ada sedikit masalah pekerjaan yang mau appa tanyakan padanya" ujar Tuan Choi, ia tidak ingin menantunya kembali tertekan.

"Ne appa, oh ya appa baik-baik saja kan?"

"Appa baik-baik saja. Kamu jangan banyak berpikir, berliburlah dengan tenang"

"Ne"

***

Yuri mengantarkan makan siang yang dipesan Kyuhyun untuk Siwon. Beberapa hari yang lalu, Siwon sudah memperingatinya agar ia tidak memunculkan wajahnya di hadapan Siwon.

"Panggil Cho kyuhyun ke ruanganku sekarang juga" teriak Siwon melalui intercomnya. Yuri yang sedang memegang makanan Siwon pun terkejut.

"Ini makan siangmu oppa" ujar Yuri

"Keluar" bentak Siwon

"Ini,,"

"Bawa keluar semua itu, aku tidak ingin apa pun yang berasal dari tanganmu"

Siwon menghubungi nomor Kyuhyun karena sekretaris pria itu mengatakan Kyuhyun sedang keluar makan siang. Dan saat Kyuhyun tidak menjawab panggilannya, dia pun membanting ponselnya ke lantai dan hancur.

"Aku hanya bekerja oppa, mengapa kamu begitu padaku?"

"Salahmu adalah kembali lagi ke dalam hidupku, mengapa kamu tidak pergi saja? Mengapa kamu harus kembali?"

"Aku tidak mengganggumu, aku hanya melakukan tugasku" ujar Yuri "Aku mengandung anakmu oppa, mengapa kamu begitu kasar padaku?"

"Keluarlah"

"Oppa,,"

Siwon membawa jasnya dan berjalan akan keluar, Yuri menghadangnya.

"Minggir" Siwon tidak sengaja menabraknya dan ia terjatuh di lantai.

***

Im Yoona POV

Liburan telah berakhir dan akhirnya kita kembali ke Seoul. Siwon oppa sibuk dengan proyek baru yang dimenangkan Kyuhyun sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktu di kantor.

Aku merasa kurang sehat sejak kembali dari kanada. Akhirnya aku batal kembali bekerja sehingga oppa harus sibuk sendiri. Siang ini aku berencana mengajaknya makan siang dan memintanya menemaniku ke dokter. Aku pun menghubungi ponselnya, ponselnya tidak aktif.

Aku pun memutuskan berangkat ke dokter dengan meminta ahjushi kang untuk mengantarku saja. Mungkin oppa sedang sibuk, aku akan ke kantornya nanti setelah pulang dari dokter.

"Nyonya Choi, saya sarankan sebaiknya nyonya mengunjungi dokter kandungan" ujar Dokter Hwang, dokter langganan keluarga Choi.

"Ada apa dengan kondisiku dokter?"

"Saya menduga nyonya sedang mengandung, untuk lebih pastinya saya sarankan nyonya ke bagian kandungan saja"

Aku tertawa dan air mataku menetes, walaupun ini belum pasti, tapi aku memiliki harapan.

"Ne gomawo" ujarku dan dokter hwang merekomendasikan dokter kandungan untukku.

***

Yoona tersenyum dengan sebuah amplop di tangannya. Dia tengah mengandung, ia akan mengunjungi Siwon dan memberitahunya. Ini sesuatu yang membahagiakan.

Senyumnya menghilang saat matanya tidak sengaja bertemu dengan mata suaminya. Siwon sedang bersama Yuri,

Yoona pun memasukkan hasil pemeriksaan itu ke dalam tasnya. Ia berjalan tanpa ingin menatap Siwon,

"Yoong,," Siwon mengenggam tangan Yoona saat melihat istrinya. Yoona melepaskan tangannya, ia meninggalkan mereka berdua dengan perasaan terluka. Ia baru saja mendapat kabar baik tapi kabar buruknya lebih menyakitkan dari apa pun.

Siwon akan mengejar Yoona tapi Yuri mengenggam tangannya.

"Lepaskan tanganku" ujar Siwon dan saat Yuri tidak mendengarkan apa yang ia katakan, ia menghempaskannya dengan kasar.

"Kenapa oppa kasar padaku? Aku sedang mengandung anakmu"

"Dan kita sudah sepakat setelah kelahiran anak ini aku akan mengambilnya. Aku tidak ingin bersamamu"

"Aku tidak akan memberikannya,,"

"Jika begitu kita selesai" ujar Siwon "Aku tidak peduli lagi dengan kondisimu" ia melangkahkan kakinya meninggalkan Yuri.

***

Siwon menghampiri Yoona di dapur, Yoona tidak berteriak padanya. Ia hanya diam sambil melakukan kegiatannya memasak untuk appa mertuanya.

"Yoong," panggil Siwon, ia merasa sangat kacau saat Yoona mengabaikannya seperti ini.

"Keluarlah oppa, aku sedang membuat soup untuk appa"

"Disini ada ahjumma yang menyiapkannya. Bisa kita bicara?" Siwon menarik Yoona ke kamar mereka.

"Aku sudah pernah mengatakan padamu kalau aku tidak pernah menatap pernikahan ini lebih dari sebuah kesepakatan. Bukankah dulu kamu menawarkan aku kehidupan yang layak dengan pernikahan ini, aku terima karena aku menginginkan uangmu,," Siwon mengangkat tangannya dan dengan emosi dia memukul meja di depannya. Omongan Yoona bukan melukainya tapi melukai diri wanita itu sendiri.

"Aku bersalah padamu, tapi jangan katakan sesuatu yang melukai dirimu sendiri" ujar Siwon

"Katakan, apa yang harus aku lakukan? Aku harus bagaimana sekarang Choi siwon?" Yoona bahkan tidak meneteskan setetes pun air matanya.

"Kamu hanya perlu bertahan, aku dan Yuri sudah membuat kesepakatan. Aku akan mengambil anak itu dan kita akan menjadi orang tuanya. Aku dan Yuri sudah berakhir Yoong" ujar Siwon, ia mengusap wajahnya yang penuh dengan air matanya.

Yoona tersenyum,

"Kamu bersedia bertahan denganku kan Yoong? Kita akan menjadi orang tua dari anaknya,," ujar Siwon sambil mengenggam lengan Yoona

"Jika hari ini aku masih percaya padamu, sebut saja aku bodoh" ujar Yoona, ia menghempaskan tangan Siwon.

"Aku tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengannya"

"Kamu pikir aku percaya? Dia itu wanita yang kamu cintai dan di saat aku menjadi seseorang yang tidak bisa melahirkan seorang anak untukmu. Kamu mencarinya dan menghamilinya. Jika hari ini aku tidak melihat kalian, ntah berapa lama lagi kalian akan menipuku" teriak Yoona, detik ini pertahannya hancur, ia menangis.

"Kamu mengatakan seolah aku sengaja. Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Aku pernah berjanji hanya kamu yang akan aku tatap dan aku serius"

"Jika kamu tidak sengaja, kamu seharusnya memberitahuku. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu menyembunyikannya. Kalau saja hari ini aku tidak bertemu denganmu, aku tidak jamin kamu akan memberitahuku,"

Siwon cukup frustasi menghadapi yoona.

"Anggap saja aku salah tapi semua ini juga karena keinginan aboeji dan kamu tidak bisa memberikannya" ujar Siwon

"Apakah appa tahu masalah ini?" tanya Yoona dan air matanya kembali menetes saat Siwon
menganggukan kepalanya. Yoona menghapus air matanya dan menarik nafas panjang "Aku mengerti"




TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang