Siwon bangkit dari tempat tidurnya setelah melepaskan pelukan Yuri di tubuhnya yang berkeringat. Ia memakai kembali pakaiannya.
"Oppa mau kemana?" tanya Yuri
"Aku memiliki rapat besok pagi" ujar Siwon
"Oppa bisa berangkat dari sini besok pagi" ujar Yuri "Disini ada pakaian oppa"
Siwon hanya menggeleng. Biasanya setelah melewati malam yang panas, Siwon akan tidur di tempat kekasihnya itu. Tapi malam ini ia ingin sendirian.
"Oppa, apa oppa marah karena aku menolak menikah?" tanya Yuri
Siwon hanya diam
"Aku pasti akan menikah denganmu oppa, lihatlah aku bahkan sudah membiarkanmu meniduriku berapa kali, mana mungkin aku tidak ingin menikah denganmu oppa"
"Sudahlah"
"Aku janji setelah kontrakku berakhir, aku akan berhenti"
"Berapa lama? Aboeji terus memaksaku, aku tidak akan memaksamu jika bukan karena aboeji"
"Satu tahun" ujar Yuri dan itu bohong, ia baru saja memperpanjang kontraknya saat ditawarkan oleh atasannya kontrak baru.
"Aku pulang" ujar Siwon setelah berpakaian lengkap
"Oppa"
***
Yoona tiba pagi-pagi karena ia belum menyiapkan data rapat pagi ini. Saat baru duduk di mejanya, intercomnya berbunyi.
"shitt, apa dia tidak tidur" gumamnya sambil mengangkatnya "Ne sajangnim"
"Mana dokumen rapat?"
"15 menit lagi aku antar ke dalam" ujar Yoona
"Aku bilang sekarang ya sekarang" bentak Siwon, Yoona terkejut dengan reaksi Siwon yang seperti itu. Pria itu memang kejam tapi ia tidak pernah memperlakukan Yoona seperti itu.
"Aku belum selesai mencetaknya sajangnim"
"Sebenarnya kamu bisa kerja atau tidak? Kemarin keluyuran bukannya siapkan pekerjaanmu"
"Mianhae"
"Jika kamu tidak mengantarkannya sekarang, sebaiknya kamu pulang. Tidak usah lagi bekerja disini" ujarnya lagi
Yoona menutup teleponnya dengan kesal. Ia akan pulang setelah mencetak dokumen yang diminta pria sinting itu.
***
Kyuhyun akan memasuki ruangan Siwon, kebetulan Yoona juga akan mengantar dokumen itu.
"Yoong, hyung didalam?" tanya kyuhyun dan Yoona mengangguk
"Oppa, tolong berikan ini padanya" ujar Yoona
"Kenapa tidak masuk saja? Bukankah kamu harus menemaninya rapat?"
"Bisakah kamu menggantikanku?"
"Baiklah" ujar Kyuhyun, ia membawa dokumen yang diberikan yoona masuk.
Kyuhyun memberikan Siwon dokumen yang dititipkan Yoona.
"Suruh dia masuk" ujar Siwon dan Kyuhyun buru-buru membuka pintu untuk memanggil Yoona.
"Ada apa sajangnim?" tanya Yoona saat masuk
"Mulai hari ini kamu tidak perlu menjaga aboeji lagi. Aku akan memotong gajimu untuk pekerjaan itu"
"Hyung, ahjushi sangat senang saat Yoona menemaninya. Apa perlu begitu?" tanya Kyuhyun
"Dia demi mendapatkan gaji lebih banyak, dia kehilangan fokus pada pekerjaan utamanya"
"Aku bukan sengaja melakukannya. Setiap hari aku datang pagi-pagi untuk menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda dan semua itu tidak menjadi masalah. Tapi hari ini karena sajangnim datang lebih pagi dari biasanya, hal kecil ini menjadi sebuah masalah. Lalu aku bisa apa, semua keputusan ada di tanganmu" ujar Yoona
"Kamu tidak memiliki keahlian apapun selain melawan dan menjilat" ujar Siwon "Mulai detik ini, kamu tidak perlu lagi bekerja di kantorku. Keluar"
"Kamsahamida" ujar Yoona, ia berbalik dan akan berjalan keluar.
"Hyung, apa perlu seperti ini? Tidak ada yang bisa bertahan bekerja menghadapimu seperti Yoona" ujar Kyuhyun
"Aku tidak butuh orang seperti dia. Jangan sekali-kali lagi kamu mendekati aboejiku,"
"Sajangnim tenang saja, aku tidak mungkin melakukan pekerjaan yang tidak menghasilkan uang, bukankah itu yang kamu katakan pada ahjushi?" ujar Yoona "Aku katakan padamu, aku tidak peduli bagaimana kamu memandangku karena kamu tidak lebih baik dariku. Jika kamu bisa meluangkan waktumu untuk ahjushi, aku tidak akan pernah memiliki kesempatan menemani ahjushi"
Yoona melangkah keluar tanpa berniat menatap bossnya itu.
"Hyung, seharusnya tidak perlu begitu"
"Lalu kamu ingin aku memohon padanya untuk kembali bekerja?" tanya Siwon
"Aku tidak akan membantumu, hyung selesaikan saja sendiri pekerjaan Yoona" Kyuhyun melangkah keluar.
***
Im Yoona POV
Dia pikir aku takut dia memecatku, aku yakin tidak ada satu pun orang yang bisa betah padanya. Aku menyusun barangku dalam kotak.
"Yoong, abaikan saja omongan hyung" ujar Kyuhyun, kenapa bukan dia yang memintaku untuk tidak pergi.
"Aku bersyukur dia memecatku" ujarku
"Yoong, cari pekerjaan diluar tidak gampang. Lagian kamu sudah tahu sifat hyung, dia tidak akan lama-lama marah"
"Sudahlah, dia tidak membutuhkanku lagi. Buat apa aku bertahan?"
"Tetaplah disini sampai ada penggantimu" ujar Siwon yang baru keluar dari ruangannya
"Lihat dia sudah berubah" bisik Kyuhyun "Sudahlah"
Aku tetap memasukkan barangku, kenapa? Karena dia bukan bicara padaku, dia bahkan tidak menyebut namaku. Aku anggap saja angin lalu.
"Im Yoona, apa kamu tidak mengerti bahasa manusia?" tanya Siwon
"Kamu bicara denganku?" tanyaku dan ia menatapku dengan tatapan tajamnya.
***
Author POV
Yoona berusaha mengabaikan panggilan dari Tuan Choi. Ia menyelesaikan pekerjaannya.
"Kenapa belum pulang?" tanya Siwon saat ia keluar dari ruangannya.
"Aku sedang menyusun data untuk meeting dengan JNC group besok" ujar Yoona
"Lalu siapa yang temani aboeji makan malam?"
"Aku mengira sajangnim yang temani ahjushi" ujar Yoona
"Ayo kita temui aboeji" ujar Siwon, memang mood pria itu seperti angin, sebentar begini sebentar begitu
"Sebaiknya sajangnim saja yang temani ahjushi"
***
Siwon pulang ke mansion tanpa Yoona,
"Ahjumma apa aboeji sudah makan?" tanya Siwon saat ahjumma Kim membukakan pintu
"Belum tuan, hari ini nona Yoona tidak datang. Tuan besar tidak mau makan malam"
"Aku akan menemui aboeji"
Siwon masuk ke ruang baca aboejinya. Sejak pensiun, Tuan Choi lebih banyak menghabiskan harinya untuk membaca.
"Aboeji" panggil siwon
"Kenapa kamu yang datang?"
"Apa aku tidak boleh menemani aboeji lagi?"
"Yoona dimana?" tanya Tuan Choi
"Dia masih di kantor. Aboeji makan dulu"
"Tidak, jika kamu tidak mengajak Yoona, aboeji juga tidak mau makan"
"Aku akan menjemputnya" ujar Siwon dan Tuan Choi tersenyum.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Любовные романыI never wanted more until I meet You "Apa karena aku tidak memiliki uang sepertimu lantas aku tidak boleh memiliki perasaan padamu? Aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku, aku tidak menuntut apa pun darimu," "Aku sudah terlalu lelah dengan p...