Rain - 28

3.6K 357 25
                                    

Siwon dengan kesal menarik Yoona keluar dari ruang kerjanya. Ia menarik Yoona menuju ke ruangan Kyuhyun.

"Lepaskan, apa yang kamu lakukan" teriak Yoona

"Dimana Yuri?" tanya Siwon pada Kyuhyun

"Aku disini" ujar Yuri

"Bagus kamu disini. Mari kita selesaikan semuanya" ujar Siwon, ia masih belum melepaskan genggaman tangannya pada tangan istrinya "Katakan berapa yang kamu inginkan?" tanyanya pada Yuri

"Apa maksudmu?"

"Aku akan memberikan berapa pun uang yang kamu inginkan dan kamu harus mennggugurkan kandunganmu dan pergi dari hidupku" ujar Siwon dan ia menatap istrinya "Dan kita tidak perlu bercerai"

Yoona menghempaskan tangan Siwon dengan kasar.

"Mengapa kamu bisa mengatakan hal yang begitu kejam? Apa kamu punya hati?" tanya Yoona

"Aku rela menjadi manusia tidak memiliki hati, kejam dan berdosa. Asalkan aku tidak kehilangan kamu"

"Jangan pernah berbicara denganku lagi jika kamu masih berpikiran seperti itu" ujar Yoona

"Aku bahkan tidak yakin aku tidur dengannya. Mengapa kamu tidak bisa mempercayaiku? Bagaimana bisa kamu memandangku begitu buruk? Aku hanya mencintaimu bagaimana bisa aku menidurinya" Siwon bahkan tidak malu menangis di hadapan Kyuhyun.

"Ini bukan masalah cinta, ini masalah nafsu dan tanggung jawabmu" teriak Yoona

"Aku tidak mungkin bertanggung jawab atas apa yang tidak aku lakukan padanya"

"Aku akan menggugurkannya, jika itu bisa membuatmu dan istrimu bahagia" ujar Yuri, Yoona menghampiri Yuri

"Aku tidak heran kalian bisa saling mencintai" Yoona menghapus air matanya, "Kalian berdua sama-sama tidak memiliki hati. Kamu dengan mudahnya mengatakan akan menggugurkannya, sedangkan aku disini, alasan mengapa dia mengkhianati aku karena dia mengatakan aku tidak bisa memberikannya seorang anak" teriak Yoona pada Yuri

Siwon menghampiri Yoona dan akan memeluknya

"Jangan sentuh aku," ujar Yoona "Jadilah keluarga yang bahagia, aku rela" ia menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua matanya yang mulai membengkak.

Siwon mengenggam tangannya,

"Kamu mengatakan rela? Apakah selama ini, tiga tahun ini kamu tidak pernah mencintaiku?" tanya Siwon

"Aku mencintaimu" ujar Yoona "Tapi cinta tidak bisa membuat kita tetap bersama lagi, kamu memiliki sebuah tanggung jawab yang lain. Aku tidak bisa bersamamu menanggungnya lagi"

"Yoong,"

Yoona tersenyum padanya,

"Hiduplah dengan baik" ia memegang pipi Siwon dan setelahnya ia pergi meninggalkan mereka.

***

Yoona kembali ke mansion dan ia melihat Tuan Choi sedang duduk di ruang keluarga, obat di hadapannya belum tersentuh sama sekali..

"Appa, kenapa obatnya tidak diminum?" tanya Yoona

"Appa tidak akan meminum obat ini lagi"

"Jika appa sakit, Siwon oppa akan khawatir"

"Dan kamu tidak?" tanya Tuan Choi

"Appa, hari ini aku mau mengatakan sesuatu pada appa. Mungkin hal ini appa sudah tahu tapi aku ingin memberitahu appa lagi, setidaknya aku yang memberitahu appa"

"Ada apa yoong?"

"Appa akan memiliki cucu sebentar lagi, sesuatu yang tidak bisa aku berikan pada appa" ujar Yoona "Bisakah appa menyiapkan pernikahan untuk mereka? seperti dulu appa menyiapkan untukku dan Siwon oppa"

"Apa yang kamu bicarakan? Tidak akan ada pernikahan apa pun lagi, menantu appa hanya kamu"

"Dia mengandung keturunan keluarga choi,"

"Appa tidak peduli"

"Aku dan Siwon oppa akan bercerai,"

"Kalian gila?"

"Aku tidak ingin diduakan"

"Tidak akan ada yang menduakan kamu"

"Dia hamil appa. Bagaimana bisa appa menutup mata untuk hal itu. Mengapa appa begitu kejam padaku?"

"Apa yang kamu katakan?"

"Appa tahu masalah ini, appa tahu suamiku mengkhianatiku, tapi appa diam. Appa menutupi semua ini dan membohongiku. Aku meragukan ucapan appa yang selalu mengatakan appa melihatku seperti putri appa sendiri" ujar Yoona

"Kamu tidak bertanya mengapa appa melakukan hal ini, tapi kamu menuduh appa seperti ini. pernahkah kamu berpikir bagaimana appa bisa mengatakan hal ini padamu tanpa melukai hatimu, Appa tidak memberitahumu bukan karena appa membela Siwon, tapi appa tidak ingin kamu terluka. appa hanya butuh waktu 3 bulan, setidaknya setelah kandungannya berusia 3 bulan, kita bisa melakukan pemeriksaan DNA. Jika itu bukan anak Siwon,,"

"Dan jika itu anak Siwon oppa, appa masih tetap akan menutupinya sambil menikahkan mereka secara diam-diam, bukankah begitu appa? Aku tahu bagaimana pun, aku hanya orang luar. Aku tidak seperti yang selalu appa katakan, appa tidak pernah menganggapku putri appa. Sehingga appa memilih menutupi kesalahan putra appa" ujar Yoona

Tuan Choi tersenyum

"Beginikah appa di matamu? Appa tidak menghalangi kamu lagi, lakukanlah apa yang kamu inginkan, appa tidak akan mencegah kamu lagi" ujar Tuan Choi "Maaf jika keputusan appa ternyata salah dan membuatmu berpandangan seperti ini"

Yoona masih menangis di tempat dimana ia ditinggalin Tuan Choi.

***

Tuan Park dan Siwon berpas-pasan di depan mansion Choi. Siwon keluar dari mobilnya dan ia menyadari pria itu yang pernah ia lihat bersama Yoona di malam hujan yang deras. Disaat pertama kali ia bertemu Yoona. ia melihat Yoona masuk ke mobil Tuan Park, membuat dia semakin marah.

"Ternyata karena ini kamu begitu berniat meninggalkan aku?" tanya Siwon setelah menarik Yoona

Yoona hanya diam

"Jawab aku im Yoona, berikan aku jawabanmu maka aku akan membebaskanmu" ia mengenggam erat tangan Yoona

"Ne,,"

"Siwon-ssi, dia putriku" ujar Tuan Park, ia tidak ingin putrinya disakiti begitu saja di hadapannya "Bisakah kamu lepaskan tanganmu, kamu melukai putriku"

Siwon menatap mereka tidak percaya, selama ini ia salah sangka pada Yoona. siwon sadar semua ini terjadi karena tidak ada kepercayaan dalam cinta mereka.

"Maaf" bisik Siwon, lengan Yoona memerah karena cengkramannya.

Tuan Park membukakan pintu mobil untuk putrinya masuk, menghindari Siwon mencegahnya lagi.

"Biarkan ia menenangkan diri, aku tidak akan membiarkan kalian mengambil keputusan disaat seperti ini" ujar Tuan Park dan Siwon mengangguk "Aku pastikan kalian tidak akan bercerai, dia sedang hamil"

Kalimat terakhir Tuan Park membuat Siwon membulatkan matanya, Yoona tengah hamil. Tentu saja ia begitu senang.

"Biarkan dia tenang dulu, jangan mengganggunya" ujar Tuan Park lagi dan Siwon tersenyum, ia menjabat tangan mertuanya yang baru ia kenali itu.

"Kamsahamida aboenim" ujar Siwon

TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang