Im Yoona POV
"Kamu mengatakan seolah aku sengaja. Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Aku pernah berjanji hanya kamu yang akan aku tatap dan aku serius" ujarnya,
"Jika kamu tidak sengaja, kamu seharusnya memberitahuku. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu menyembunyikannya. Kalau saja hari ini aku tidak bertemu denganmu, aku tidak jamin kamu akan memberitahuku," ujarku, dia tidak menjawabku. Dia menatapku sekilas dan mengusap wajahnya kasar.
"Anggap saja aku salah tapi semua ini juga karena keinginan aboeji dan kamu tidak bisa memberikannya" ujarnya kemudian. Dia melibatkan appa dalam masalah kita.
"Apakah appa tahu masalah ini?" tanyaku, setelah mendengar ia melibatkan appa. Aku yakin appa pasti tahu sesuatu, jika tidak Siwon oppa tidak akan berani melibatkannya. Untuk memastikannya aku bertanya dan jika hasilnya itu menyakitiku, aku pun harus terima.
Sebuah anggukan ia berikan padaku, air matanya menetes lagi tanpa bisa terkontrol. Aku terluka, seseorang yang aku anggap sebagai appaku dan seseorang yang aku anggap tidak akan pernah bisa menyakitiku, dia terlibat dalam masalah ini.
Aku menghapus air mataku dan menarik nafas sebelum kembali berbicara dengannya.
"Aku mengerti" ujarku. Dua kata itu cukup menggambarkan perasaanku saat ini, aku cukup mengerti mengapa mereka mengkhianatiku, bukan salah mereka. Ini salahku.
"Yoong,," ia meraih tanganku, aku melepaskannya.
"Aku mengerti, aku tidak akan menyalahkan kalian"
Aku melangkahkan kakiku keluar dari rumah, aku juga tidak peduli jika hujan turun dengan deras. Setidaknya hujan bisa membantuku menyembunyikan kesedihanku.
Aku terus berjalan tanpa arah, hujan membasahi tubuhku dan aku tidak peduli sama sekali.
"Maafkan mommy" Aku membelai perutku.
***
Author POV
Chanyeol yang dalam perjalanan pulangnya melihat noonanya berjalan di bawah hujan. Ia segera keluar dari mobil dengan membawa payung.
"Noona" panggil Chanyeol "Mau kemana? Kenapa hujan begini kamu keluar tanpa apa pun"
"Pergi, jangan mengurusiku"
"Noona,,"
"Park Chanyeol, pergi" ujar Yoona sesaat sebelum ia kehilangan kesadarannya.
Chanyeol membawa Yoona ke rumah sakit. Ia menghubungi aboeji dan eommanya.
"Apa yang terjadi pada noonamu chan?" tanya Nyonya Park
"Aku melihat noona berjalan di bawah hujan tanpa membawa payung atau memakai mantel. Aku menemuinya, dia mengusirku dan kemudian ia jatuh pingsan" jelas chanyeol
"Aboeji akan menghubungi suaminya" ujar Tuan Park dan istrinya menahannya "Wae?"
"Yeobo, mungkin Yoona dan suaminya sedang bermasalah. Kita tidak boleh mencampuri masalah mereka. Biar aku yang menemaninya jika kalian lelah"
"Aku saja yang temani noona" Chanyeol memegang tangan Yoona "Aku merindukan noona"
***
Paginya Yoona terbangun, ia melihat Chanyeol tidur di sampingnya dengan tangan mengenggam tangannya.
Ia melepaskan tangan Chanyeol, ia berusaha untuk duduk dan melihat kedua orang tua chanyeol juga duduk disana.
"Noona, sudah sadar?" Chanyeol terbangun karena gerakan Yoona.
Yoona mencabut jarum yang melekat di tangannya.
"Yoong, kamu sedang hamil. Jangan begitu" ujar Nyonya Park
"Aku tidak mau disini"
"Apa yang terjadi? Mengapa kamu hujan-hujanan?" tanya tuan park
"Yoong, maafkan kami" ujar nyonya park, ia mendekati Yoona. Dulu setelah ia menikah dengan tuan park, ia mempekerjakan eomma Yoona. Dia tahu Tuan Park menikahinya hanya karena paksaan dari keluarganya, itulah mengapa ia merasa bersalah dan ia ingin menebusnya dengan memberikan hidup yang baik untuk Yoona. Semuanya berjalan dengan baik, tidak pernah ada yang membahas tentang apa hubungan sebenarnya antara Yoona dan Tuan Park. Sampai hari itu, Chanyeol yang memberitahu Yoona kalau dia adalah noonanya. Dia juga adalah putri tuan park, Yoona terluka.
Dan puncaknya itu adalah saat eommanya sakit, ia datang meminta bantuan pada tuan park dan ia diusir. Sejak itu ia bersumpah tidak akan pernah mengenal keluarga park lagi.
"Aku pernah begitu menghormati kalian, aku menganggap kalian appa dan eommaku, tapi kalian penyebab penderitaan eomma" ujar Yoona "Katakan padaku, bagaimana caranya supaya aku bisa memaafkan kalian?"
"Yoong," nyonya park meraihnya dalam pelukannya "Jika kamu tidak mau memaafkanku, gwenchana. Tapi appamu, dia pria yang mencintai eommamu, dia tidak pernah sedetik pun melupakan eommamu. Maafkanlah dia"
Yoona menggeleng
"Aku tidak akan memaafkan dia, dia penyebab semua ini. Jika bukan karena keserakahannya, kita tidak akan jadi begini" ujar Yoona, ia memegang tangan nyonya park
"Yoong,," Tuan Park mendekati putrinya itu, walaupun putrinya berontak, ia tetap meraihnya dalam pelukannya. "Maafkan appa, appa tahu berapa pun kata maaf yang keluar dari mulut appa tidak bisa mengobati luka yang appa sebabkan untuk kamu dan eommamu. Tapi biarkan appa menebusnya dengan sisa hidup appa"
Yoona menangis dalam pelukan appanya, tuan park meraih istrinya dalam pelukannya juga.
"Mianhae" bisiknya.
***
Chanyeol mengantar Yoona kembali ke mansion Choi. Noonanya itu terlalu keras kepala untuk dibujuk.
"Yoong, kamu kemana saja? Mengapa tidak memberitahu appa?" tanya tuan choi saat melihat menantunya masuk
Mendengar nama Yoona disebut, Siwon yang baru pulang juga setelah semalaman ia mencari Yoona. Berbagai tempat ia datangi dan ia tidak menemukan dimana Yoona. Ia berlari menghampiri istrinya.
"Yoong, wajahmu begitu pucat" ujar Siwon "Kamu kemana?"
Siwon mengenggam tangan Yoona, Yoona melepaskannya dengan pelan. Setidaknya ia masih menghormati mertuanya, ia tidak akan bertindak kasar di hadapan tuan Choi.
"Aku lelah" yoona melangkah masuk ke kamar tanpa peduli pada pertanyaan mereka.
Siwon akan mengejarnya, tapi tangan tuan choi menghentikannya.
"Apa yang terjadi?" tanya tuan choi, Siwon menggeleng. Ia tidak ingin appanya shock karena yoona sudah mengetahui semuanya.
"Putriku tidak akan begini jika bukan kamu penyebabnya" ujar tuan choi lagi
"Aboeji, sekali ini saja. Biarkan aku yang selesaikan masalahku. Aku mohon" Siwon melangkah masuk ke dalam kamar.
Ia mendengar tangisan Yoona, Yoona berada di dalam kamar mandi, mengurung diri dan menangis. Ia tahu kesalahannya kali ini tidak termaafkan, tapi ia tidak bisa kehilangan Yoona.
"Mianhae" gumamnya, banyak kata seandainya dalam kepalanya. Bukan seandainya tapi seharusnya malam itu ia memilih untuk pulang dari pada berada di bar.
Sedangkan Yoona, ia masih saja menangis. Perasaannya begitu terluka, setelah apa yang ia lakukan untuk keluarga choi, ini balasan yang ia terima.
Ia mengisi bathtub hingga penuh dan ia mulai menceburkan diri ke dalam bathtub. Merendamkan kepalanya ke dalam, ia berharap ia akan kehabisan nafas dan mati.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Любовные романыI never wanted more until I meet You "Apa karena aku tidak memiliki uang sepertimu lantas aku tidak boleh memiliki perasaan padamu? Aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku, aku tidak menuntut apa pun darimu," "Aku sudah terlalu lelah dengan p...