Rain - 31

4.3K 330 21
                                    

Siwon tidak membiarkan Yoona keluar dari kamar setelah ia mencium perut istrinya itu. Siwon menariknya ke tempat tidur mereka. Tempat yang dua minggu terakhir ini ditinggalkan Yoona.

"Oppa, Yuri menunggu kita" ujar Yoona

"Biarkan saja" ujar Siwon, "Tidak ada yang lebih penting dari istriku" ia masih saja mencium leher yoona dan turun semakin ke bawah.

Yoona tidak bisa protes lagi, mulutnya mengeluarkan desahan karena bibir suaminya itu.

Sedangkan Yuri di depan bersama Tuan Choi.

"Mengapa kamu datang bersama menantuku?" tanya tuan choi

"Aku tidak bermaksud apa pun ahjushi. Yoona yang mengajakku kesini" ujar Yuri

"Sampai kapan kamu terus menutupi masalah kehamilanmu? Membuat putraku dan menantuku, wanita yang ia cintai itu bertengkar?" tanya Tuan choi dan Yuri menatapnya "Saya sudah tahu dari Nickhun, dia meminta saya untuk menjadi walinya saat menikahimu. Nickhun begitu baik, mengapa kamu masih mau mengacaukan rumah tangga putraku"

"Aku mencintai Siwon" ujar Yuri

"Jika kamu mencintainya mengapa dulu kamu tidak mau melepaskan pekerjaanmu demi dia. Memberikannya kesempatan untuk menikahi wanita lain dan sekarang kamu bilang kamu mencintainya? Lucu sekali kamu nona kwon"

"Bisakah ahjushi berikan aku kesempatan untuk menjadi menantu yang baik?"

"Bagaimana mungkin saya melepaskan menantu yang sudah jelas-jelas baik demi seseorang yang belum tentu baik?"

"Ahjushi,,"

"Saya sarankan sebelum nama baikmu rusak di hadapan Siwon, sebaiknya kamu mundurlah. Jika kamu tidak mengacau setidaknya saat ini kamu masih seseorang yang pernah ia cintai" ujar Tuan choi

"Nickhun juga pria yang baik. Jika dia sudah bersedia menikahimu maka yakinlah kamu akan menjadi satu-satunya di sisa hidupnya" ujar Tuan choi lagi

"Di sisa hidupnya aku hanya menjadi pajangannya. Karena di hatinya selalu ada wanita itu" tuan choi memberikan yuri tisue karena wanita itu menangis.

"Dia mencintai wanita lain?"

"Dia mencintai menantumu ahjushi" ujar Yuri

Tuan Choi memegang kepalanya

"Bagaimana bisa?"

"Aku selalu kalah darinya. Aku harus bagaimana?"

***

Siwon masih saja memeluk pinggang istrinya. Keduanya tengah berbaring sambil berpelukan dalam keadaan berkeringat.

"Tidak akan ada wanita lain yang bisa membuatku terlena seperti ini baby. Jadi jangan pernah mengatakan akan meninggalkanku lagi" bisik Siwon dan Yoona mengangguk

"Lalu tentang kandungannya?"

"Jika kamu yakin itu anakku, maukah kamu merawatnya bersamaku?"

"Kita akan memisahkannya dari ibunya kah?"

Siwon mengangguk

"Setelah bayinya lahir. Kita akan mengadopsinya"

"Apa itu tidak terlalu kejam?"

"Itu solusi yang terbaik untuk semua pihak. Kita tidak perlu berpisah dan dia bisa menikah lagi"

"Oppa,,"

"Percayalah"

***

Setelah mandi, keduanya baru keluar untuk menemui Yuri.

"Kemana dia aboeji?" tanya Siwon

"Sudah appa bereskan masalah dia. Kalian kembalilah istirahat" ujar Tuan choi

"Appa membohongiku. Katanya tidak akan melukainya" ujar yoona

Ia pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Yuri..

"Yuri-ssi, kenapa kamu pergi?" tanya Yoona

"Aku hanya sedikit lapar tadi dan aku menginginkan ramen. Jadi aku permisi pada tuan choi untuk pulang" ujarnya

"Jika begitu katakan dimana lokasimu. Aku dan siwon akan menyusulmu" ujar Yoona

"Oh tidak perlu yoona, aku akan pulang setelah makan"

"Mianhae tadi membuatmu menunggu lama yuri-ssi" ujar yoona

"Gwenchana"

Yoona mengakhiri pembicaraan mereka.

"Sekarang waktunya kamu buat mikirin dirimu sendiri. Kamu mau makan apa?" tanya siwon setelah ia membawa yoona ke sofa untuk duduk

"Aku ingin tidur" ujar Yoona dan Siwon menampakkan wajah mesumnya

"Oppa juga ingin tidur"

Yoona memukul suaminya itu

"Aku mengantuk oppa, kemana pikiranmu?"

"Oppa juga mengantuk jadi ingin tidur. Bukankah tadi kita baru olah raga?" tanya Siwon tanpa tahu malu. Yoona memukulnya karena menyadari mertuanya berada di dekat mereka.

"Appa pergi, appa tidak mengerti apa yang kalian bicarakan" ujar Tuan choi dan ia memilih meninggalkan putra dan menantunya

"Kamu tidak tahu malu oppa"

"Tadi kamu juga begitu"

"Aku mau tidur tidak mau sama oppa lagi" ujar Yoona dan Siwon menghampirinya dan mengangkatnya dalam gendongannya.

"Aku mencintaimu baby" siwon mengecup bibir yoona.

***

"Yeobo, benaran tidur ini?" tanya Siwon

"Tadi bukankah oppa mengatakan juga mengantuk?"

"Tapi junior oppa belum mengantuk"

"Yak" Yoona memukulnya dengan bantal"

"Yeobo, kamu harus bertanggung jawab. Sudah berapa lama kita tidak melakukannya" ujar Siwon sambil membelai istrinya

"Oppa,,"

"Mau ya,,"

"Aku akan mencincang tanganmu nanti oppa"

"Tidak peka," ujar Siwon dan ia tidur membelakangi yoona

Yoona tersenyum melihat suaminya merajuk. Ia pun mendekati suaminya dan memegang lengan suaminya.

"Oppa," Siwon berpura-pura tidur "Beneran tidak mau dengar?"

Yoona menunggu beberapa menit dan Siwon masih dalam mode merajuknya.

"Baiklah, padahal aku hanya ingin mengatakan kalau aku yang,,," ujar Yoona dan kemudian ia membisikkan sesuatu di telinga suaminya itu. Membuat mata Siwon terbuka.

Setelah berbisik, Yoona kembali ke tempatnya,

"Nakal" Siwon menggigit telinga Yoona.

Siwon membuka matanya, masih tampak kantuk di wajahnya. Ponselnya berbunyi dan ia tidak ingin tidur istri cantiknya itu terganggu.

"Yeoboseo" sapanya, ia bangkit dari tempat tidurnya dan tanpa memakai apa pun berjalan ke arah jendela, ia mengecek keadaan di luar ternyata sudah gelap. Ia bermain tanpa mengingat waktu.

"Hari ini ada waktu kah?"

"Sepertinya tidak, ada apa?"

"Kalau begitu besok saja, kita sarapan bersama ya"

"Baiklah"

"Ajak juga istrimu, ada hal penting yang harus aku bicarakan"

"Arraseo"

Setelah mengakhiri pembicaraan, ia naik kembali ke tempat tidur dan memeluk istrinya lagi. Ia pun kembali terlelap.


TBC

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang