Chapter 3 - Klise

11.3K 1K 94
                                    

Wei wuxian membuka kelopak matanya, kepalanya terasa berat seperti baru saja ditimpa setumpuk buku ajaran dari klan Gusu. Yang terakhir kali diingatnya adalah ia kehabisan nafas dalam air ketika melawan iblis air, tapi untuk selanjutnya ia tidak ingat. Bahkan ia tidak tau sejak kapan ia berada diatas ranjang, atau bagaimana seorang lelaki berjubah putih dengan ikat dahi awan itu duduk disampingnya.

Lelaki itu masih belum sepenuhnya sadar, jadi ia berfikir dirinya masih pingsan atau mungkin saja tewas karena ditelan oleh iblis air. Tapi kemudian di detik berikutnya matanya membulat sempurna ketika menyadari dirinya sedang tidak bermimpi apapun.

“Ha.. Han Guang Jun?”

Ia tergagap sembari menutup dirinya dengan selimut, ia takut lelaki di sebelahnya melihat betapa memerahnya wajahnya saat ini.

“Konyol”

Eh tunggu dulu apa yang ia katakan barusan? Konyol?
Wei Wuxian mendecih pelan kemudian menjauh dari Lan Wangji dengan teratur, ia menatap Lan Wangji sambil terus menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut dan menyisakan kedua bola matanya.

“Bagaiamana aku bisa disini, kau menculikku?”

“Konyol”

Ini ‘konyol’ kedua dalam satu menit yang telah didengar Wei Wuxian.

Lan Wangji ternyata masih semembosankan dahulu, tapi dia juga tidak bisa mengatakan tidak bagaimana lelaki dewasa itu telah tumbuh menjadi sangat tampan dan tinggi,kulitnya seperti porselen serta kedua mata yang terang dengan tatapan sendu mampu membuatnya terpesona dalam sepersekian detik.

Wajar saja ini sudah lima tahun terakhir kali mereka bertemu, tangan Wei wuxian  menutupi hidungnya takut takut kalau dia tiba-tiba mimisan.

“Perburuan malam, aku menyadari ada yang tidak beres dengan sungainya”

“Oh kukira kau merindukanku jadi menjemputku Hahaha...”

Tawa Wei Wuxian meledak, ia bahkan hampir terjatuh karenanya. Ia heran Lan Wangji tiba-tiba bisa sangat peduli dengan dirinya, seingatnya lelaki itu sangat tidak menyukainya. Han Guang Jun itu selalu saja memincingkan mata padanya atau kadang melukainya melalui kata-kata tajam.

Tapi lihat setelah lima tahun tak bertemu, ternyata Lan Wangji menjadi sangat menjengkelkan dan juga sangat tampan.

“Baiklah terima kasih, bisa aku bertemu Lan Qiren? Aku membawa pesan dari Nyonya Yu”

“Saat ini dia sibuk di aula, kau bisa menemuinya setelah makan siang ini”

Bla bla

Wei wuxian tidak menggubris ia beranjak dari kasur , tapi di detik itu juga Lan Wangji membuat gerakan kecil dan menindihnya dikasur.

Jangan tanya bagaimana detak jantung Wei Wuxian saat ini, tentu saja ia hampir mati karenanya.

“Sudah lama, kenapa kau menghindariku” bisik Wangji

“Dasar laki-laki tidak peka !!”

Lan Wangji seharusnya sadar, Wuxian takut padanya. Bukan dalam konteks Paranoid akut, tapi Wei Wuxian takut ia bisa jatuh cinta padanya.

“Bukankah kau menolakku, aku mati-matian melupakanmu tapi hari ini hanya dengan bisikan dan aroma tubuhmu saja aku bisa jatuh cinta lagi padamu”

Wei Wuxian mengatakannya dengan wajah sedatar mungkin, tapi rona merah diwajahnya itu tidak mungkin bisa ia sembunyikan, ia memalingkan wajahnya malu.

“Lalu kenapa kau menerima perjodohan dengan Jiang Cheng” nada Lan Wangji sedikit mengintimidasi

“Kau Tahu?”

“Tentu saja, seluruh klan kultivasi tau Madam Yu memberitahukannya”

Lan Wangji menarik dagu Wei Wuxian “Dan aku adalah gurumu, belajarlah dengan baik. Jangan membual hal konyol”

“Pelajaran Pertamamu adalah melayani suamimu”

Eh tunggu, Lan Wangji tidak mabukkan? Itu ambigu. Wei Wuxian tidak mengerti sama sekali dengan pola pikir Wangji. Apakah maksudnya adalah menyisir rambut, menyiapkan makanan, membangunkannya dipagi hari, atau mungkin hal hal mesum.

Wei Wuxian membuyarkan semua lamunannya saat Lan Wangji mencium pipi kanannya.kemudian dengan cepat beralih ke bibir lelaki sekte Jiang tersebut. Lan Wangji lupa bagaimana rasa dari cuman Wei Wuxian, terakhir yang dia ingat adalah ia membentak Wei Wuxian dan mengusirnya. Mengatakan bahwa dirinya tidak ingin bertemu lagi karena kejadian malam itu.
Seketika Lan Wangji menjauh dari tubuh Wei Wuxian, ia sadar betapa jahat dirinya.

Ia mengusap puncak kepalanya kemudian mengecupnya singkat. Merengkuh Tubuh lelaki yang lebih kecil darinya itu dengan erat, bagaimana mungkin Wangji melupakan apa yang telah ia lakukan.

“Lan Zhan, apa pelajaran pertama kita”

Lan Wangji menatapnya heran, Wei Wuxian menjadi lebih penurut sekarang, ia polos dan sangat manis. Andai saja Wangji bisa lebih paham apa yang dirasakannya.

“Tutup matamu dengan ikat rambutmu”

Wei Wuxian mengangguk, ia melakukan apa yang dikatakan Lan Wangji. Andai saja Wei Wuxian menjadi penurut sejak dahulu pasti Lan Qiren tidak akan mengusirnya saat pelajaran berlangsung.

Lan Wangji “Ini pelajaran khusus”

Wei wuxian mengerang, lalu Lan Wangji membungkamya lagi dengan ciuman panasnya.

“Bayangkan Saja Jiang Cheng yang melakukannya Wei Ying. Ini masih siang, jangan berisik kau mengganggu anak-anak yang sedang belajar”

“A.. aahh..Tidak tunggu”

Wei wuxian merasa sekujur tubuhnya menjadi sangat panas saat Wangji mencium lehernya dan meninggalkan sangat banyak jejak kemerahan di sana. Ia menggeliat dibawah tubuh Wangji tanpa ada perlawanan atau respon balik, ia sepenuhnya menyerahkannya pada Gurunya.

“Buka mulutmu Wei Ying, kau harus memanjakan Milik suamimu”

Wei wuxian tiba-tiba tersentak, ia melakukan seperti yang Wangji katakan.

Membayangkan bahwa yang mencumbuinya saat ini adalah Jiang Cheng membuat dirinya benar-benar tidak berdaya. Pasalnya ia sangat meyayangi Jiang Cheng, ia selalu berada di sampingnya bahkan ketika semua orang di Cloud Recceses tidak mau berteman dengan pembuat onar sepertinya.

Itu adalah hal paling tulus yang pernah diterimanya selama hidupnya, tapi tentu saja bukan dalam konteks cinta ia menyayangi Jiang Cheng. Ini berbeda dengan yang ia rasakan pada Wangji.

Bahkan saat ini ia membayangkan bahwa tengah mengulum benda milik Jiang Cheng, menarik ulur benda itu didalam mulutnya dan menjilatinya, Wei Wuxian sepenuhnya kehilangan kesadaran siapa yang menyentuhnya, Lan Wangji Atau Jiang Cheng itu semua membaur dalam pikirannya bersama nafsu yang menggebu saat ini.

“Wei Wuxian”

Tangan Lan Wangji mendorong lebih dalam mulut Wei wuxian untuk menelan seluruh benda itu meski tau itu tak mungkin karena ukurannya yang terlalu besar.

“Jiang Cheng.. kau merasa nikmat?”  ucap Wei wuxian

“Katakan lagi, apa yang kau perlukan” lanjutnya

Tentu saja ini sebuah kesalahan, Lan Wangji merasa ada yang sakit di hatinya ketika Wei Wuxian benar-benr menikmati bercinta dengan Jiang Cheng.

Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang