Chapter 3.1 [Lan Wangji] - Serpihan

10.2K 947 27
                                    

Dia sangat manis, lebih manis dari manisan buah berri.

Ini hanya beberapa tahun tapi lihat lelaki disampingku telah tumbuh menjadi sekuntum bunga teratai yang indah. Rambutnya lebih panjang tapi tidak dengan tinggi badannya, ia masih belum tumbuh sepenuhnya.

"Ha.. Han Guangjun"

Wei Wuxian tergagap, lihat betapa lucu ekspresinya saat menyadari aku baru saja menyelamatkannya tadi subuh. Wajahnya memerah seperti tomat meskipun ia menyembunyikannya dibalik selimut, ia sangat konyol.

"Bagaimana aku bisa disini? Kau menculikku?"

Lihatkan, dia benar-benar bodoh kakak, itu membuatku gemas dan ingin melahapnya saat itu juga.
Lalu ketika aku hendak memeluknya, sesuatu menahanku. Itu bukan energi spiritual apapun, itu hanya pikiranku yang mencegah untuk menyakitinya lagi.

Aku kehabisan kata-kata, beberapa pernyataan dari paman benar-benar membuat lidahku keluh. Entah berapa sanggahan lagi yang harus aku utarakan. Ini sebenarnya tidak sopan, tapi aku tidak mungkin diam saja ketika Wei Wuxian akan segera dikirim kemari.

Tempat ini memang luas, tapi kenapa diantara sekian banyak sekte yang ada klan Yunmeng Jiang harus menjadikan Klan Gusu sebagai tempat belajar bagi si pembuat onar itu.

"Kau nampak senang Wangji"

Lan Xichen tersenyum ramah seperti biasanya, ia terkesan sangat hangat pada siapa saja, tapi lihat kehangatannya tidak mampu melelehkan pedang es yang ada dalam diriku. Aku tidak menyangkal ucapan kakakku itu karena dia tahu semua yang aku rasakan melebihi diriku, dia mampu mengekspresikan apa yang ia rasakan dan itu membuatku terlihat benar-benar payah.

"Aku juga tidak tau apa yang dipikirakan Nyonya Yu, tapi aku meminta bantuanmu. Kudengar ia menjadi lebih penurut sekarang"

Paman melanjutkan ucapannya

"Wangji aku ingin kau melakukan beberapa hal untukku"

Paman menghampiriku, ia mencondongkan badannya sedikit, beberapa helai jenggotnya jatuh mengenai jubahku meski dia telah mememgang sebagian helaian jenggot yang sudah memutih itu. Ia berbisik, suaranya berat dan agak gusar. Suaranya sangat pelan tapi masih mampu terdengar oleh kakak yang duduk disebelahku.

"Stygean Tiger Steal"

Memori itu terus terngiang dikepalaku dan rasanya sangat pusing, kepala bagian bawahku terasa berat dan bisa saja pecah jika aku terus menerus memikirkan pembicaraan sore itu di aula leluhur.

Kenapa harus aku yang menangani hal semacam ini, bukan tidak mau tetapi aku enggan berurusan lagi dengan hal yang menyangkut Wei Wuxian.

Perasaanku padanya, adalah hal yang tidak masuk akal. Laki laki dengan seorang laki-laki lainnya? Sedikit aneh bagi klan Gusu tapi bukan berarti tidak mungkin. Entah apa yang aku rasakan, apakah Wei Wuxin merasakannya juga atau tidak? tidak ada yang tau

"Ini pelajaran khusus"

Dia menutup kedua matanya dengan ikat rambutnya,kemudian aku memeluknya entah seberapa kacaunya pikiranku saat ini, semua hal hal menyebalkan itu berdengung dengan keras dikedua telingaku, dan fakta yang sangat aku benci yaitu lelaki dibawahku adalah seorang pengantin pemimpin klan Yunmeng Jiang, Jiang Cheng.

Perasaanku semakin tidak karuan hatiku seperti terhunus beberapa pedang yang sukses membuatku sakit, tapi ini terasa sesak, tentu saja ini terasa sesak aku baru saja mencium Lelaki dibawahku tanpa permisi dengan sangat sangat tidak sopan.

Wajahnya bahkan lebih memerah dari sebelumnya. Kenapa hal ini membuat perthananku benar-benar hancur? Terlalu manis, aku tidak bisa menahannya. Bagaimanapun Han Guangjun juga manusia.

Wei Wuxian menggeliat diantara kedua kakiku, dia masih menggunakan penutup dimatanya saat aku berbisik "Bayangkan saja Jiang Cheng Yang melakukannya"

Sejak awal dia memang bukanlah milikku, jadi setidaknya Wei Wuxian melakukan hal tidak senonoh ini dengan calon suaminya, meski dalam konteks tidak nyata. Tapi satu hal lagi, apa dia mampu membayangkan lelaki itu? Shidi nya?

Aku ingat beberapa tahun lalu ketika lelaki ini masih merupakan bocah pembuat onar, dia selalu mengikutiku sambil berkata 'aku suka padamu'. Ia mengekor kemanapun aku pergi, bahkan ketika aku pergi mandi ia akan menunggu diluar dan berteriak betapa lamanya aku membersihkan diriku.

Tapi lihat kali ini dia benar-benar tidak mengingat sentuhan-sentuhan milikku. Wei Wuxian benar-benar telah jatuh cinta pada Jiang Cheng rupanya.

Wei Wuxian memainkan lidahnya diujung kejantanan milikku, ia membasahi seluruh area itu denan air liurnya sementara kedua tangannya membantu melumasi seluruh bagian itu. Rasa nikmat menjalar dalam tiap inchi tubuhku, detak jantungku juga menjadi semakin tidak karuan sementara keringat terus menetes dari pelipisku. Kini jangan salahkan aku Wei Wuxian, kau benar-benar manis dan aku siap melakukannya.

Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang