Istana di Lanling benar-benar seperti yang orang-orang katakan atau bahkan lebih mewah, ini adalah cara Sekte besar itu menunjukkan eksistensi sebagai sekte paling kaya raya. Bangunannya dibuat secara berlebihan atau kelewat mewah, di sepanjang lorong terlukis mural dengan tingkat kedetailan yang tinggi, sangat indah.
Jiang Cheng memilih berada di paviliun yang ada diluar istana. Dia tidak begitu terbiasa dengan kemewahan berlebih yang membuatnya ingin muntah, bagaimana tidak beberapa waktu lalu Kakaknya Jiang Yanli bersama Suaminya Jin Zixuan sekaligus Tuan muda Lanling baru saja kembali dari perjalanan.
Perjalanan itu adalah bagian dari proses melahirkan kakaknya, Jiang Yanli bersama suaminya dan beberapa penjaga kembali setelah hampir dua minggu. Butuh banyak waktu hingga Kakaknya pulih pasca melahirkan dan kembali dengan menggendong bayi laki-laki tampan dengan tanda vermilion yang diberikan langsung oleh Jin Zixuan.
Dia disindir secara tidak langsung oleh Jin Guangshan mengatakan betapa tidak kompeten dirinya sebagai pemimpin Klan Yunmeng Jiang.
Tentu saja Jiang Cheng yang memiliki lidah tajam langsung menghardiknya dengan mengatakan betapa menjijikkan Jin Guangshan diusia nya yang bahkan telah menjadi kakek masih saja bermain dengan wanita-wanita jalang.
“Jaga Bicaramu Jiang Wanyin”
“Jadi kenapa kau membawa anak haram masuk dalam lingkungan ini, dan menjadikannya deputi? Karena dia cukup cantik meski sebagai laki-laki? Kau ingin menidurinya juga?”
Untung saja orang yang dibicarakan Jiang Cheng tidak berada disana, namun tanpa aba-aba sebuah gelas perak berisi anggur itu langsung terlempar kekepala Jiang Cheng, Jin Guangshan benar-benar sampai pada batas kesabarannya. Sementara lelaki didepannya menatap dengan mata yang berkaca-kaca, air mata dipelupuknya siap meluncur kapan saja. Jiang Cheng tidak butuh belas kasihan siapapun, bahkan jika dia kehilangan segalanya.
Dia tidak bisa menerima direndahkan begitu saja, tapi kakaknya yang tengah menggendong keponakannya itu membuatnya menahan semua amarahnya. Bagaimanapun kebahagiaanya adalah yang paling utama, dia tidak akan membiarkan kakaknya kehilangan semuanya seperti dirinya.
“Jiang Cheng..”
Jiang Yanli mendekatinya bersama bayinya. Dia dengan lembut menggenggam tangan adiknya dan menaruhnya dikepala anak lak-lakinya. Bayi itu tertawa ketika melihat Jiang Cheng yang basah karena anggur.
“Jin Ling... namanya Jin Ling.. itu nama yang kau katakan padaku beberapa bulan lalu ketika mengetahui aku hamil”
Jiang Cheng benar-benar hampir kehilangan kemampuan untuk menahan air matanya dan alhasil matanya memerah, diusapnya lembut ujung kepala bayi yang masih kemerahan itu dengan sangat lembut.
“Jauhkan tanganmu keparat!!”
Semua kejadian itu memenuhi kepalanya, Jiang Cheng hampir mengamuk jika sesuatu dalam dirinya tiba-tiba menekan kekuatan spiritualnya. Jadi selama seharian penuh dirinya berfikir apa yang akan dilakukan setelah ini.
Untung saja paviliun itu berada cukup jauh jadi dia tidak perlu menutup telinga betapa berisiknya Jin Guangshan yang terus berkata mengusirnya. Jiang Cheng berdiri, dia akan menemui kakaknya untuk meminta maaf tapi sesuatu menghentikannya.
Didepan pintu paviliun, tepat dihadapnnya dua lelaki tengah berpelukan. Dia menutup mulutnya, nafasnya juga tercekat seperti oksigen yang menolak untuk dihirup olehnya. Itu anak Jin Guangshan yang baru saja terngiang dikepalanya, dia menarik lelaki didepannya untuk mendekat lalu bibir keduanya bertemu.
Meskipun tempat ini sepi bukan berarti mereka bisa melakukan hal tidak senonoh didepan paviliun seseorang dan penghuni paviliun itu telah memergoki mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - Complete
FanfictionMenentang Takdir Surga tidak pernah terbuka bagi mereka yang bengkok. Wei Wuxian membengkokkan takdir manusia yang dicintainya, menjauhkan kematian dari Lan Wangji Guru nya sendiri. Surga Terlarang baginya sementara Nerakapun menolaknya. Dia sosok p...