Lan Wangji masih 17 tahun terpaut lebih muda beberapa tahun dengan kakaknya, mereka berkunjung ke Yunmeng Jiang setelah melakukan perburuan malam. Banyak sekali kapal-kapal ditepian dermaga teratai berjejer rapi. Kedua bersaudara itu berkunjung saat musim semi jadi mereka bisa melihat dermaga yang berubah menjadi hamparan lautan bunga teratai keunguan yang sangat indah.“Mereka sedikit kasar”
Lan Xichen menutup keduaa telinga menggunakan tangannya saat seorang pedagang berteriak pada pelanggannya karena memotong harga jual lobak hingga separoh harga. Mereka berdebat hingga hampir membuat ricuh pasar jika seorang wanita muda tidak melerainya.
Itu Jiang Yanli, Nona muda Jiang itu selembut biasanya.“Jika dia memotong separoh harga lobakmu berarti dia ingin membeli separuh buah bukan utuh”
Seorang bocah dibelakang Jiang Yanli dengan mulut yang lebih cepat dari otaknya itu menyuarakan isi pikirannya.
Lan Xichen sedikit tertawa, dia sedikit tertarik dengan bocah itu kemudian menghampirinya. Dia ingin tau apa yang selanjutnya akan dikatakan bocah tadi.“Hei siapa dia nona!!”
Pembeli itu tidak terima saat bocah berusia sepuluh tahun itu menyindirnya secara terang-terangan dimuka umum. Jika saja bukan karena ada Jiang Yanli disana pasti bocah itu telah menjadi bulan-bulanan karena terlalu banyak bicara.
Jiang Cheng juga ada disana, dia bersama bocah itu memegangi layang-layang berbentuk ikan. Jika bocah disebelahnya sangat antusias ingin angkat bicara Jiang Cheng malah sebaliknya, dia sangat membenci keramaian dan tidak berminat sedikitpun tentang masalah mereka berdua.
“Dia Sepupuku Wei Wuxian”
Lan Wangji sontak menoleh dan melihat sosok bocah itu, dia memiliki wajah bulat dengan rambut hitam yang tidak terlalu panjang dan diikat separuh dengan poni didepan kening kecilnya. Sekilas terlihat seperti gadis cilik tapi jika dicermati lagi bocah itu sangat tampan.
“Paman berikan saja dia bonus satu jika membeli lima lobak milikmu”
Sementara Wei Wuxian ikut berdebat bersama kedua orang itu Jiang Cheng segera menariknya pergi dari sana. Tuan muda yang satu ini benar-benar tidak tahan dengan suara keras. Sementara itu Jiang Yanli yang menyadari kedatangan Lan Wangji dan Lan Xichen disana segera menghampiri kedua bersaudara itu.
Seperti yang dikatakan oleh orang-orang jika mereka berdua hampir mirip dan sangat tampan, sebagai wanita normal tentu saja Jiang Yanli yang bahkan terkenal dengan kelembutannya dan pribadi yang tenang menjadi sedikit gugup.
“Oh Zewu-Jun dan Lan Wangji, hal apa yang membawa kalian sampai sejauh ini”
Jiang Yanli memegangi krah kedua bocah yang baru saja akan melarikan diri darinya, sebagai kakak tentu saja dia tidak akan membiarkan kedua adiknya ini membuat ulah lagi setelah beberapa waktu lalu mereka berdua menakuti penduduk dengan berpura-pura menjadi hantu air.
“Jiang Cheng.. Wei Ying... bagaimana sopan santun ketika bertemu dengan yang lebih tua”
Jiang Yanli dengan senyuman manisnya meneuk-nepuk punggung kedua adiknya kemudian membiarkan mereka berdua memberi salam.
“Hei kenapa harus aku dulu.. lihat kakak itu sangat menyeramkan..”
Wei Wuxian menyikut Jiang Cheng sambil berbisik tentang kesan pertamanya dengan Lan Wangji.
“Membungkuk Wei Wuxian” bisik Jiang Cheng
“Seperti ini?”
Lan Xichen tidak bisa menahan tawanya, kedua bocah ini begitu menggemaskan. Sementara Lan Wangji memasang wajah datarnya, tidak ada banyak hal yang membuatnya begitu tertarik termasuk kedua bocah nakal ini. jika mereka belajar di Yun Sheng Buzhi cu maka tata krama mereka tidak akan seburuk ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - Complete
FanfictionMenentang Takdir Surga tidak pernah terbuka bagi mereka yang bengkok. Wei Wuxian membengkokkan takdir manusia yang dicintainya, menjauhkan kematian dari Lan Wangji Guru nya sendiri. Surga Terlarang baginya sementara Nerakapun menolaknya. Dia sosok p...