Chapter 7.1 [Lan Wangji] - Memori

6.7K 591 30
                                    

Melihat berarti percaya, tapi tanpa mendengar kamu sama saja dengan buta.

Itu yang dikatakan paman padaku,
Kami berada diaula leluhur bersama dengan para tetua lainnya. Mereka duduk ditempat masing masing sambil membentuk setengah lingkaran.

Suasananya sangat tenang, kami sendiri tidak tau apa alasan para petinggi klan diundang rapat secara dadakan.

Undangannya sampai kemarin malam tepat ketika jam malam telah lewat, dan kami sudah berkumpul dipagi buta untuk menghadiri rapat.

Kakak duduk disebelahku dengan senyum ramahnya, dia adalah moderator dalam rapat ini.

“Salam, aku menggantikan ayahku sebagai perwakilan dari pemimpin klan Gusu Lan”

Tidak ada bisik-bisik diantara tetua lainnya, karena mereka memang telah setuju jika Lan Xichen menggantikan posisi ayah memimpin sekte ini, tapi ada beberapa alasan khusus kenapa kakak tidak segera mengambil alih kekuasaan ayah.

Ini bukan seperti kekuasaan turun temurun yang akan diwariskan pada anaknya ketika mencapai usia dewasa. Tapi ketika mereka telah benar-benar siap memimpin klan.

Kakak duduk setelah memberi salam pada tetua lainnya.

“Urusan apa yang sangat penting, hingga kita semua berkumpul?”

Seorang tetua dibangku paling ujung mengangkat suaranya yang rendah, klan kami memang terkenal dengan suaranya yang indah dan sangat indah tapi tetap tegas.

Rapat ini hanya diikuti oleh enam orang tetua yang paling senior dan anggota keluarga terdekat. Paman berdehem dengan lembut sambil memegangi jenggotnya.

“Kemarin kami menangkap seorang mata-mata Klan Wen”

Tidak ada sanggahan atau umpatan, semuanya membiarkan kakak melanjutkan ucapannya.

“Dia bunuh diri saat itu juga tapi aku dan paman berhasil melakukan inquiry pada jiwanya”

Suasana dalam ruangan sedikit menegang saat kakak menghentikan ucapannya, dia masih memasang wajah ramah tama nya itu. Matanya yang gelap sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran apapun.

Klan kami dilatih untuk mengontrol emosinya, kami bisa merasakan semua emosi dalam kepala kami sama seperti yang lainnya tapi tetap harus tenang, dengan ketenangan kami dapat berfikir jernih dan mengolah emosi kami.
Suara paman sedikit meninggi, mungkin efek kekesalannya

“Wen merencanakan hal yang bahkan aku sendiri tidak bisa mengatasinya”

“Maksudnya?”

Aku menoleh pada paman yang berada disebelah kanan ku.

“Mereka mengincar Yin Hu Fu. Benda itu sekarang ada padaku..”

Paman mengeluarkan sebuah benda berukir aneh dengan rumbai merah, benda yang sering diceritakan paman sebagai dongeng pengantar tidur pada kami sewaktu kecil benar-benar ada. Benda yang konon dapat menarik semua energi gelap dan menjadikan pemiliknya seorang yang luar biasa tak tertandingi dalam dunia kultivasi.

Pemilik Yin Hu Fu mendapatkan keabadian mutlak tapi sebelum mereka mencapai usia lebih lanjut benda itu pasti akan berpindah tangan secara paksa, banyak peperangan dimasa lalu untuk memperebutkan benda terlarang itu.

Tapi keempat klan besar yang bijaksana menyegel benda peninggalan klan Lan itu di Gusu.
Benda itu tercipta dari kebencian umat manusia, Yin Hu fu adalah artefak dari neraka yang kemudian jatuh di tanah kekuasaan Gusu dengan demikian klan Lan menganggap benda itu sepenuhnya adalah hak milik sekte besar tersebut.

Hanya orang-orang besar yang mengetahui kebenarannya, beberapa bahkan hanya mendengar tanpa pernah tau bentuk nyatanya dari Yin Hu Fu itu sendiri seperti diriku.

Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang