Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak, maka orang bodoh akan menganggapnya manis. Tetapi ketika buah itu sudah masak maka orang bodoh akan merasakan pahitnya penderitaan
Lelaki pemimpin sekte Yunmeng Jiang itu diseret secara paksa oleh sekelompok kultivator senior sekte Qishan Wen. Zidian nya telah dirampas oleh Wen Zhuliu dan inti emas miliknya yang hancur ditangan si peleleh inti, apa yang bisa dilakukannya tanpa inti emas?
Perburuan Sekte Qishan Wen tentang bounty kepalanya ternyata bukan main-main. Dia hampir tewas terpenggal jika Wen Zhuliu tidak datang tepat waktu, entah perintah apa yang didapatkan oleh peleleh inti ini dari Wen Rouhan. Dia harus membawa Jiang Cheng hidup-hidup dengan anggota tubuh yang lengkap.
“Wen Terkutuk..”
Kata-kata itu lolos saat seseorang membuka penutup mulutnya, sementara matanya masih tertutup seutas kain dan kedua tangannya yang terikat. Kemudian perlahan seorang membukanya, sosok yang pertama kali ditangkap oleh rentina matanya adalah seorang berpakaian jubah motif matahari dengan hiasan rambut berkilauan. Mata lelaki itu sangat tajam sama seperti seekor elang, Wen Rouhan tengah berdiri dihadapannya.
Pemimpin sekte Qishan Wen itu tidak seperti apa yang ada dalam bayangannya, dia pikir lelaki itu akan berperawakan besar, dengan wajah menyeramkan dan rambut yang dipenuhi uban. Bahkan Wen Rouhan yang berdiri didepannya itu tidak persis sedikitpun kecuali matanya yang tajam, usianya harusnya sama seperti ayahnya tetapi Wen Rouhan nampak masih seumuran dengannya.
“Jiang Wanyin, kau tidak bisa lari”
Suara bariton Wen Rouhan membuatnya bergidik ngeri, suaranya benar-benar berat dan dalam. Suaranya tidak begitu keras tapi membuat siapa saja bergidik karenanya, inikah yang disebut kharisma sang pemimpin klan.
Saat ini Jiang Cheng diarak selusin pengawal ke tempat eksekusi klan Wen, itu adalah tanah tandus dan hampir menyerupai pemakaman. Banyak sekali tengkorak manusia yang muncul dari permukaan tanah, tidak ada mayat hidup disana karena klan Wen telah memasang pembatas yang membuat mayat tidak bisa hidup kembali di area itu.
Jiang Cheng terus saja mengumpat tidak karuan, pikirannya benar-benar telah kacau. Dia hampir kehilangan kewarasannya, kemudian Wen Rouhan mendorong jiang cheng membentur dua gundukan dengan batu besar diatasnya.
“Berterima kasihlah aku membuatkan makam untuk kedua orang tuamu”
“Terkutuk kau..”
Wen Rouhan “Kedua orang tuamu menunggumu di neraka..”
“Dan kenapa aku harus mempercayaimu kalau itu makam kedua orang tuaku”
Wen Rouhan menarik senyuman licik diujung bibirnya, kemudian menunjuk sebuah lonceng perak dan hiasan rambut yang diselipkan diatas batu besar itu. Jiang Cheng tidak ingin percaya pada apapun omongan Wen Rouhan, tapi itu benar-benar barang milik kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - Complete
FanfictionMenentang Takdir Surga tidak pernah terbuka bagi mereka yang bengkok. Wei Wuxian membengkokkan takdir manusia yang dicintainya, menjauhkan kematian dari Lan Wangji Guru nya sendiri. Surga Terlarang baginya sementara Nerakapun menolaknya. Dia sosok p...