Chapter 6 - Keputusasaan

7K 733 37
                                    

Itu adalah tempat kediaman tertinggi yang berada di Buyetian Cheng, tempat itu dipenuhi warna merah dengan motif matahari.

Obor menyala sepanjang jalan menuju lantai teratas kediaman pemimpin sekte kultivasi terbesar saat ini. Wen Rouhan tinggal diujung tangga berkarpet merah tersebut, ini adalah cara mereka menghormati pemimpin klannya dan menempatkannya ditempat tertinggi.

Pria itu bahkan lebih tampan dari anaknya, lelaki dengan jubah bermotif matahari itu duduk sambil menggoyang-goyangkan gelas ditangannya yang sudah kosong.

"Ayah.. Yunmeng Jiang sudah jatuh"

Putra keduanya Wen Chao memberi hormat padanya, ia bersujud seolah-olah yang didepannya adalah seorang dewa.

Lalu seorang pelayan mendekat membawa sebuah bingkisan ketika Wen Chao memberinya isyarat untuk mendekat.

Dengan tergesa-gesa Wen Chao menyobek kain pembungkus dan menjatuhkan kepala Jiang FengMian yang telah dipenggalnya saat pertempuran di Lianhua Wu. Tentu saja ini adalah kemenangan mutlak sekte qishan wen, dengan memenggal kepala Jiang FengMian berarti keresidenan Sekte Yunmeng Jiang telah jatuh sepenuhnya ke tangannya.

Wen Rouhan tertawa puas, ini seolah seluruh dunia kultivasi akan mengetahui seberapa kuat Sekte Qishan Wen saat ini dibawah kepemimpinannya. Tentu saja ia memiliki taring dan cakar yang cukup tajam untuk melakukan penindasan terhadap sekte lain, bagimanapun ini adalah kemenangan yang patut dirayakan.

Kepala itu menggelinding, semua penjaga seketika bergidik ngeri. Seberapa laknatnya pemimpin mereka hanya dewa yang tau.

"Bagus, jika kau bekerja lebih keras lagi mungkin kau bisa menggantikanku sebagai pemimpin dan melampaui kakakmu"

Tentu saja Wen Chao segera besar kepala saat wen rouhan memujinya secara berlebihan.

"Terima kasih ayah - aku juga akan menemukan Yin Hu Fu untukmu"

Wen chao bediri, dia memberi hormat sekali lagi dengan kedua tangannya.
Wen Rouhan

"Beri tahu mereka siapa yang berkuasa"

Improve

Jiang Cheng melarikan diri.

Wei Wuxian benar-benar kehilangan semuanya sekarang, lelaki yang telah dia anggap sebagai saudaranya meninggalkannya tanpa sepatah kata apapun.

Dia seharusnya cukup bijak untuk mengesampingkan perasaannya saat ini, yang terjadi malah sebaliknya.

Jiang cheng memergoki calon mempelainya sendiri tengah bermesraan dengan orang lain, untung saja Jiang Cheng tidak murka dan menghancurkan seisi penginapan dengan zidian miliknya.

Wei Wuxian sudah mencarinya cukup lama, dia mencari disekitar dermaga, perbatasan dan tempat-tempat umum lainnya tapi tidak berhasil menemukannya. Dia harus berhati-hati karena menjadi buronan dari klan wen tepat setelah malam penyerangan itu.

Hujan turun saat Wei Wuxian berhenti di dekat pasar, hujannya cukup deras untuk membuatnya berteduh disalah satu gang sempit.

Dan disaat yang bersamaan dia bertemu dengan Lan Wangji, lelaki itu disana untuk menjemput Wei Wuxian yang tak kunjung kembali ke penginapan.

"Oh Hanguang-jun... sebentar lagi aku akan kembali"

Wei Wuxian berusaha menarik senyuman dibibirnya, tubuhnya sebenarnya sudah lelah sejak pagi dia berpindah ke tiga tempat sekaligus hanya untuk mencari Jiang Cheng. Dia juga tidak bermaksud untuk melupakan Wangji,tapi keadaan ini membuatnya hanya berfikir tentang keselamatan Jiang Cheng.

Improve [Lan Wangji x Wei Wuxian] - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang