"Ke kafe dulu" ucap nata beraduk dengan angin yang sangat kencang diperjalanan.
"Iya kak" ucar kirana.
Akhirnya mereka memasuki area cafe. Banyak pasang mata melihat nata dengan takjub."Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang sambil tersenyum kearah nata.
"Mau pesen apa?" Tanya nata disela sela keheningan.
"Cappucino aja kak" jawab kirana.
"Cappucino 2" ucap nata den berjalan ke arah meja yang kosong.
"Ehm..ini kak" ucap kirana sambil mengeluarkan uangnya.
"Gk usah gue traktir" ucap nata sambil memasukan tangannya ke kantong jaketnya.
"Makasi kak" ucap kirana.
"Besok mulai bimbinganya" ucap nata menatap kirana serius.
"Iya, dimana kak?" Tanya kirana.
"Nanti gue kirim alamatnya" ucap nata.
Keadaan menjadi hening. Tanpa ada yang mau membuka suara. Kirana pun sedari tadi gelisah melihat jarum jam yang berada di angka 4 menandakan kakaknya sudah pulang.
"Mm.. kak pulang sekarang bisa?"
"Hm"
________
Suara deru motor memasuki pekarangan rumah kirana. Kirana bergegas turun dari motor sport milik nata. Sampai kirana hampir saja terjatuh saar ingin turun.
"Hati hati bisa kan?" Ucap nata dengan nada khasnya. Tetapi tetap menunjukan kekhawatirannya.
"Maaf kak" ujar kirana sambil menunduk lesu. "Mau mampir? Tanya kirana ia merasa tidak sopan karena tidak mengajak seseorang hanya sekedar mampir dirumah.
"Hm" gumam nata sambil meletakkan helm diatas motornya dan menyisir sedikit rambutnya dengan jarinya.
"Rumah sendirian?" Tanya nata sambil melihat sekeliling. Tidak mendapatkan seorang pun.
"Iya kak mama sama papa keluar kota, sedangkan bang leo masih kuliah" jawab kirana sambil berjalan ke arah dapur.
Kirana pun datang membawa dua gelas es jeruk dengan beragam cemilan.
"Ini kak minum" tawar kirana sambil menaruh di depan meja.
"Hm"
"Gak takut sendirian" tanya nata dengan mata dipincingkan.
"Gak kok udah biasa" ucap kirana sambil tersenyum kikuk.
"Gak baik cewek dirumah sendirian udah mau sore" ucap nata sambil menatap sekilas kirana. Yang ditatap pun meremas jarinya terlalu gugup.
Tin..tin...
Suara klakson mobil dari luar terdengar dengan nyaring. Natapun menaikan alisnya yang bertanya siapa.
"Bang leo" ucap kirana seolah mengerti yang ditanyakan nata.
"Abang pulang" ucap leo masuk ke dalam rumah.
"Heh nata lo apain adek gue berdua gini yang ketiga setan lo" ucap leo sambil berkacak pinggang di ambang pintu.
"Lo yang ketiga" ucap nata yang mendapatkan pelototan dari leo.
"Enak aja lo" ucap leo sambil mengambil sepatunya dan siap siap untuk melempar ke arah nata.
"Bang bau" ucap kirana sambil menutup hidunynya dengan tangan.
"Hehehe udah lama gak dicuci dek" ucap leo sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Pantes masih jomblo" ledek kirana sambil tertawa terpingkal pingkal.
"Ngaca neng" ucap leo sambil memainkan kedua alisnya.
"Yang tuaan siapa" ucap kiran tak terima sambil mengeluarkan lidahnya.
"Ekhem" ucap nata.
"Eh lupa gue nat" ucap leo. "Btw makasi udah mau nganter adik gue kapan kapan lagi ya".
"Gojek ada" ucap nata.
"Kan bayar sama lo kan gratis" ucap leo cengengesan.
"Gue balik dah sore" ucap nata dengan mengambil tas dan diletakkan dipundaknya.
"Yoi hati hati lo" ucap leo. "Anterin kedepan gue mandi dulu".
"Iya abangku yang bau" ucap kirana sambil ngacir ke depan sebelum mendaparkan amukan dari leo.
Kiraanaaaa.....
Teriak leo terdengar. Kirana pun terkikik mendengarkan amukan kakaknya._______
"Gue pulang" ucap nata diatas motornya.
"Iya hati hati kak" ucap kirana tersenyum.
"Hm" ujar nata sambil keluar dari pekarangan rumah kirana.
Kirana pun duduk disofanya sambil sibuk mengunyah cemilan dan menonton film kesukaannya.
"Gimana dek pulang bareng nata" ucap leo sambil memainkan alisnya.
"Biasa aja" ucap kirana tanpa mengalihkan pandangannya.
"Gue pulang sengaja telat biar lamaan" ucap leo yang sudah berada di anaka tangga.
Abaangggg....
Tugas banyak kyk gunung
Next,
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis
Genç Kurgu"Lo gak usah deket deket gue lagi!" "Kenapa Nat?" Kirana menangis segukan. " Lo gak bisa gini!" "Pergi lo gue capek, pergi!" Teriak Nata. Seseorang yang entah mengapa membuat ku sering memikirkan tentangnya, yang telah mengganggu pikiranku. Aku ser...