Bagian 28

88 9 0
                                    

"Hai, La! Aku akan menginap di rumahmu dalam waktu cukup lama. Sampai kapan kau akan membiarkanku tidak melihat kotamu?"

Rosemita mulai berkicau, padahal baru sejam dia sampai di rumah Kumala.

"Ajak Ros keliling kota, La! Bisa dengan Pakdhemu biar bisa mampir sesuka kalian," Sambung Ibu.

Kumala yang sedang mengiris kentang mendengus kesal, "Kau baru datang sejam yang lalu, Ros!"

"Bagaimana kalau kita makan malam di luar?" Tawar Rosemita.

"Ide yang bagus!" Sahut Ibu.

Kumala melongo memandang potongan kentang di depannya.

"Hentikan kentang-kentang itu, ayo bersiap!" Rosemita menarik lengan Kumala untuk menggeletakkan pisau dan kentang-kentangnya. Membawa Kumala ke kamar untuk berganti baju, bersiap jalan-jalan.

Ibu hanya tersenyum menyaksikan dua gadis itu sambil membereskan dapur yang tidak jadi dijadikan area memasak. Setelah mencucui tangan, Ibu beranjak ke kamar mandi, bersiap juga.

Tepat pukul 16.00 tiga perempuan itu telah bersiap, mereka saling tertawa saat bersaman berkumpul di ruang tengah. Kumala segera mengusap layar ponselnya untuk memesan taksi online, namun belum belum selesai dia melalukan order, mobil bercat hitam dengan gagah parkir di halaman rumah.

Suara pintu mobil ditutup mendentum diiringi teriakan Rosemita yang melengking, "Kakak Profesor!!!!"

Ya, Diarga muncul disaat semua telah bersiap pergi.

"Mau kemana?" Tanya Diarga setelah memberi salam, terkhusus menyapa Ibu.

"Apalagi, Kak? Jalan-jalan dan makan malam!!!!" Serunya gembira.

"Wah, salah waktu!" Keluh Diarga.

"Kakak bisa ikut. Iya kan, Bu?" Rosemita bergelayut di lengan Ibu. Ibu tersenyum dan mengangguk.

"Bagaimana, La? Kita bicarakan disana sekalin atau kita tunda?" kali ini Diarga mengarah ke Kumala yang sedari tadi tidak bersuara apa-apa.

"Hahhh??!!!!" Rosemita berteriak kaget.

Ibu mengerutkan kening tanda ingin tahu maksud pembicaraan Diarga dengan Kumala.

"Kalian akan bicara apa?! Kalian saling..." Tebak Rosemita.

"Ros!!!" Tegur Kumala sambil mencubit lengannya. Rosemita mengelak tapi tetap saja kulitnya sedikit panas kena cubitan.

"O, Bukan! Jangan salah paham!" Diarga segera bereaksi.

"Kamu belum cerita ke Ibu, La?" Tanya Diarga sambil menimpuk keningnya saat Kumala menggeleng.

"Jadi, Bu-" Diarga dan Kumala bersamaan ingin menjelaskan. Ibu melongo, sedang Rosemita terkekeh seoalah menonton drama komedi.

"Diarga kesini untuk membahas tentang rencana kita menyiapkan honeymoon Fairus dan Hayati," Jelas Kumala dengan cepat. Diarga mengangguk membenarkan dan Ibu manggut-manggut merespon.

Lantas, Rosemita merespon kalimat itu tidak biasa. Matanya tiba-tiba terasa panas, dan air matanya mendesak untuk keluar.

"Fairus yang lain kan, La?" Tanyanya lemah.

Kumala menghempaskan napas dengan berat, dia lupa mengondisikan Rosemita. Semua berjalan sangat cepat, tadi pagi Diarga dan Kumala janji bertemu, kemudian Rosemita datang tiba-tiba dan langsung mengajaknya keluar dan dia harus menerima berita ini. Sungguh kasihan Rosemita!

"Kamu kenal Fairus?" Tanya Ibu dengan datar.

Rosemita mencoba tersenyum dan mengangguk merespon tanya Ibu.

"Ya sudah, kita bahas di mobil, sambil jalan. Okey!" Ajak Ibu sambil melangkah menghampiri mobil Diarga.

Tiga yang lain mengikuti dengan diamnya masing-masing. Perjalanan menjadi banyak sunyi padahal sebelumnya Rosemita sangat bersemangat.

Di belakang setir mobil, Pak Mahmud yang tidak tahu menahu asyik mengobrol, bertanya beberapa hal dan mengomentari hal-hal ringan. Semuanya menjadi garing dan tidak hidup.

"Jadi kemana kita akan mengirim pengantin baru itu?" Tanya Ibu.

Semuanya hening, sebelum kemudian Diarga memungkas, "Kita bahas nanti saja ya, Bu!"

Syukur Ibu tidak membantah. Kali ini baik Diarga ataupun Kumala sibuk dengan pikiran masing-masing, mencari cara yang tepat untuk menjawab segala yang pasti akan ditanyakan Rosemita tentang Fairus. 

Kunang-Kunang SederhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang