part 9

43.7K 613 6
                                    

Author pov

       Setelah 10 menit perjalanan, ponsel Nanta berbunyi dan menampilkan nama Rian, Abraham ingin melihat siapa orang yang menelfon Nanta tapi gerakan nanta begitu gesit untuk mengangkat telfonnya

"Ya, knapa?"

"Kamu dimana aku udah di kantor kamu"

"Sorry aku udah mau jalan pulang, bilang aja dimana"

"Oke, janjian di cafe sukaraja"

"Wow, jauh juga, tapi boleh lah, jam berapa?"

"Jam 8 aja deh"

"Oke tunggu disana, see you bebs"

         Ya, Nanta dan Rian adalah teman lama yang sempat lost contact selama 2 tahun, namun sekarang mereka kembali berkomunikasi, panggilan nanta ke rian memang seperti itu sejak dulu, sehingga mereka sering disangka pacaran

          Walaupun sebenarnya Nanta memang menyukai Rian tapi dia tak mau mengatakannya dan lebih memilih mengalah, karena Nanta tau bagaimana selera Rian

Abraham pov

         Ketika Nanta mengangkat telfonnya, sepertinya dia janjian dengan orang yang gue ngga tau orangnya, awalnya sih cuma janjian biasa, tapi di akhir obrolan itu gue mendengar Nanta memanggil orang itu dengan sebutan "bebs"

         Seketika emosi gue memuncak hingga ubun ubun, dia langsung melakukan rem mendadak yang membuat kepala nanta sedikit terhempas ke depan

"Aduuh, sakit, lo kenapa sih? Kalo ngga suka ngantar gue pulang, bilang aja, dari tadi gue juga udah maksa pulang sendiri, lo aja yang ngeyel"

"Kamu janjian sama siapa?"

"Temen"

"Temen? Tapi kok kayak pacaran, pake panggil bebs segala"

"Apaan sih, kalo emang dia pacar gue lo mau apa? Sewot?"

"Ingat nanta, kamu ngga bakalan bisa pacaran sama orang selain aku, karena kamu milik aku, kalo sampe kamu pacaran sama yang lain, aku pastiin orang itu hancur bahkan hilang dari peredaran bumi ini"

"Iidiih, keren banget kata kata lo 'hilang dari peredaran bumi ini' bagus juga, tapi gue ada satu kata nih buat lo, 'kalo sampe lo bikin orang yang gue sayang sakit, hancur atau apalah itu, maka lo akan mendapatkan yang lebih daripada itu',,"

"Aku ngga bercanda nanta, aku serius"

"Gue jauh lebih serius, lo belum kenal gue, jangankan untuk cuek sama lo, buat ngehancurin lo aja gue bisa bahkan gue juga bisa ngebunuh lo, lo harus hati hati sama gue"

"Oke, kita buktiin siapa yang paling nekad, kamu atau aku"

          Nanta pun keluar dari mobil gue, dia jalan dengan kecepatan penuh, gue pun menyusulnya, hingga sekarang gue memegang lengannya dan menariknya kembali ke mobil

"Masuk ke mobil"

"Gue ngga sudi pulang sama lo"

"Cepat masuk, atau aku akan berbuat nekad disini"

"Apa yang ingin lo perbuat"

"Aku akan ngesex sama kamu disini"

"Ngga takut"

"Nyali kamu besar juga yaa, kamu kira aku ngga berani?"

"Heh, justru lo nanti yang bakalan ditimpuk masyarakat sini, ini indonesia, semua perbuatan itu ada hukumnya"

THE PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang