Abraham sudah berada di ruang tengah, ia mencari ponsel Nanta yang katanya tadi dibanting oleh Nanta karena alarmnya tak kunjung mati
Abraham yakin, Nanta tidak akan semudah itu melempar barang, pasti ada sesuatu yang disembunyikan Nanta, ketika Abraham mengambil ponsel Nanta
Ternyata ponsel itu sudah mati, ponsel Nanta mengalami sedikit retak dibagian bawah layar, setelah memungut ponsel Nanta, Abraham kembali ke kamar untuk memeriksa ponsel Nanta
Nanta kini tampak sedang memejamkan matanya, tapi ia tetap tak bisa tidur karena kepikiran dengan ponselnya yang ada di tangan Abraham saat ini
Abraham sudah memasuki kamar, sedangkan Nanta berpura-pura tidur, Abraham memeriksa keadaan ponsel Nanta, ia tak menemukan kerusakan apa pun, hanya saja ponsel Nanta mati, Abraham pun mencharger ponsel Nanta
Kemudian Abraham merebahkan diri dan mulai tidur memeluk Nanta, jantung Nanta yang masih deg-degan pun sudah mulai menghilang, Nanta membiarkan Abraham tertidur pulas
Setelah Abraham tertidur, Nanta mengambil ponselnya dan menyalakannya, setelah menyala Nanta langsung membuka log dan menghapus pesan masuk dari orang yang membuat air matanya keluar
Setelah selesai Nanta kembali mematikan ponselnya dan menuju ke tempat tidurnya kembali, barulah ia bisa tertidur pulas tanpa rasa takut atau apapun lagi
Setelah beberapa jam tertidur, pagi pun datang, Nanta terbangun dan segera menyiapkan keperluan suaminya dan keperluannya juga, setelah mengemasi keperluan, Nanta pun memasak untuk sang suami, setelah memasak barulah Nanta membangunkan Abraham
Abraham pun bangun dari tidurnya dan kemudian mandi, setelah mandi barulah Abraham menyantap makanan yang disiapkan oleh istrinya, mereka selesai makan dan waktunya untuk mereka siap-siap menuju kantor
Setelah selesai bersiap-siap mereka berangkat ke kantor, ketika sampai di kantor mereka segera menuruni mobil dan berjalan bersama menuju ruang kerja mereka, ketika sampai di dalam ruangan ponsel Nanta berbunyi yang menampilkan nomor yang membuatnya menangis kemarin
Nanta mengabaikan panggilan tersebut yang membuat Abraham heran dengan istrinya itu, Abraham pun berjalan mendekati istrinya dan mulai berbicara
"Sayang, knapa ngga di angkat?" Ucap Abraham sambil memegang bahu Nanta
"Ngga ada nama orangnya" Ucap Nanta dan mematikan ponselnya
Sudah berkali-kali nomor itu menelfonnya hari ini, Nanta merasa suaminya akan curiga dengan penelfon itu, sehingga ia harus mematikan ponselnya untuk sekarang
Jam istirahat sudah tiba, setelah beberapa lama mereka larut dalam pekerjaan masing-masing, mereka segera menuju kantin kantor dan makan disana, Nanta mengaktifkan ponselnya disana sudah terlihat 107 kali panggilan tidak terjawab dari nomor yang tidak disimpannya itu
Dan juga terdapat 93 pesan masuk, Nanta segera mengecek isi pesan itu dan membacanya satu persatu, namun beberapa dari pesan itu hanya memintanya untuk menjawab panggilan itu dan beberapa diantaranya mengatakan bahwa seseorang itu merindukan Nanta
Dengan kesal Nanta memblokir nomor itu dan menghapus semua jejak tentang nomor itu di ponselnya, setelah itu Nanta kembali melanjutkan makannya, sedangkan Abraham hanya melihat sikap istrinya yang sedikit kesal
Setelah selesai makan Nanta dan Abraham kembali ke ruangan mereka untuk lanjut bekerja, dan saat sampai di ruangan Abraham mulai buka suara
"Sayang, tadi kenapa kamu kayak kesel gitu? Ada apa?" Tanya Abraham
"Ngga apa-apa, tadi tuh karena ponselnya lelet jadi ya aku kesel lah" Ucap Nanta
"Kita beli ponsel baru ya nanti, kita beli ponsel yang bagus buat kamu" Ucap Abraham
"Ngga usah, ini kan masih bisa dipake"
"Ngga apa-apa, lagian ponsel kamu itu udah retak juga, jadi ya ganti aja, kita cari ponsel yang kualitasnya tinggi"
"Yaudah deh, aku ngikut aja"
Setelah mereka benar-benar fokus terhadap pekerjaan mereka, akhirnya jam pulang tiba, Nanta dan Abraham segera berkemas dan menuju ke mobil
Mereka pun menuju ke toko ponsel, disana Abraham tampak memilihkan ponsel keluaran terbaru untuk Nanta, Nanta hanya menerima pilihan Abraham dan setelah selesai mereka segera pulang
Sesampai di rumah Nanta segera membersihkan diri setelah Nanta selesai baru lah giliran Abraham yang membersihkan diri, sedangkan Nanta memasakkan makanan untuk sang suami dan juga dirinya
Ketika sedang memasak Nanta menerima panggilan telefon di ponsel barunya, yah Nanta masih menggunakan kartunya yang lama, Nanta pun mengangkat telfon tersebut dan disana terdengar suara orang yang kemarin juga menelfonnya dan membuat air matanya berjatuhan
Nanta pun mematikan ponselnya, tidak lama muncul lah pesan dari nomor itu yang meminta Nanta menemuinya di taman dekat kantor Nanta dan Abraham malam ini pukul 8 malam, sekarang menunjukkan pukul 7, Nanta pun segera mempercepat pekerjaannya dan berkemas
Setelah Abraham mandi dan menuju ruang makan, ia melihat istrinya sudah berpakaian rapi, Abraham pun bertanya pada sang istri
"Sayang, kok rapi sih, mau kemana?"
"Aku mau keluar bentar ya"
"Iya, tapi kemana?"
"Ke kafe deket rumah sakit"
"Rumah sakit mana?"
"Rumah sakit yang kira-kira 2 km dari rumah kita"
"Mau ngapain kesana?"
"Ada temen mau ketemu"
"Knapa ngga suruh temennya kesini aja?"
"Dia mau ngomong 4 mata"
"Ya nanti aku bisa ke kamar"
"Abraham, kamu izinin aku pergi ngga?" Ucap Nanta sedikit meninggikan suaranya
"Kamu kenapa sih? Kok marah? Aku cuma ngusulin, yaudah aku anter"
"Aku pergi sendiri aja, setelah kita makan aku akan pergi kesana"
"Kamu mau pergi sendiri gitu? Mah pergi pake apa?"
"Taksi"
"Aku anter ya sayang"
"Abraham, please"
"Yaudah terserah kamu, aku ngga mau makan, kamu pergi aja" Ucap Abraham sambil berdiri dan menuju kamar
Abraham pun pergi ke kamar dan meninggalkan Nanta sendiri di ruang makan, Nanta dengan sedikit kesal menuju ke kamar dan membujuk Abraham untuk mau makan dan kemudian mengizinkannya pergi sendirian
"Abraham, ayolah, kita makan dan setelah itu biarkan aku pergi sebentar aja ya, biarin aku pergi sendiri"
"Kamu pergi aja, ngga ada yang larang kamu kan, aku cuma ngga mau makan"
"Ayolah Abraham, nanti kamu sakit, jangan bikin aku nangis, aku mohon"
"Sebenarnya kamu kenapa sih? Dari kemarin kayaknya kamu sembunyiin sesuatu"
"Aku ngga sembunyiin sesuatu dari kamu, aku hanya panik sama temen aku yang sekarang butuh bantuan aku, ayolah percaya"
"Yaudah, kita makan dan kamu boleh pergi, tapi jam 10 malam kamu udah di rumah ya"
"Iya"
Setelah itu mereka kembali ke ruang makan dan menyantap makanan mereka, setelah selesai Nanta pun pergi menuju taman yang di dekat kantornya, ya Nanta berbohong pada Abraham
Sesampainya Nanta di taman itu, seseorang itu sudah menunggunya dan mengajaknya ke tengah taman yang disana sudah disiapkan meja dinner dan beberapa makanan disana
"Hello my sweety girl, how are you? I miss you" ucap pria itu sambil ingin mencium bibir Nanta tapi Nanta menghindar
"Kamu ngapain ngajak saya kesini"
"Ayolah kita dinner dulu, kamu kangen sama aku kan sweety? Aku yakin kamu belum move on, sama seperti aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT
RomanceGadis biasa dengan sikapnya yang kasar, jutek, cuek dan judes, ditaklukkan oleh anak pemilik perusahaan besar, pria yang tengil, manis dan simpatik