Setelah selesai dengan bibir Nanta, Abraham terus mempermainkan payudara dan vagina Nanta bergantian, kemudian karena merasa pelumas di vagina Nanta sudah cukup, Abraham pun mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina Nanta yang sangat sempit itu
Nanta merasakan sangat perih di selangkangannya, ia terus menggigit bibir bawahnya dan meremas spray di ranjang itu, Abraham yang mengerti akan kesakitan yang dialami Nanta pun mulai menuntun Nanta
Abraham mulai melumat bibir Nanta dan menarik tangan Nanta ke kepala Abraham dan tangannya sendiri ia gunakan untuk menggoda payudara Nanta hingga saat itu tiba
Nanta menjerit kesakitan dan menitihkan air mata, sementara itu Abraham berhasil menerobos selaput dara milik Nanta, setelah penis Abraham masuk sepenuhnya, Abraham memilih untuk mendiamkannya sebentar
Setelah ia rasa Nanta tak kesakitan lagi, Abraham pun menggerakkan pinggulnya maju mundur, sehingga menimbulkan desahan yang membuat Nanta tersenyum
"Ahhh,, sayang kamu sempit sekali, aah, aku sangat mencintaimu"
"Aah,, Abraa,, ham,, akku,, inii,, nik,, aah,, nikmat sekalii,, aaah,, pelan pelan,, sayang"
"Aku siap melayanimu sayang, aku tak akan memberi ampun mu malam ini, akan ku buat kau tak bisa berjalan besook, aah"
Mereka larut dalam permainan mereka hingga Nanta mencapai orgasmenya yang ketiga sedangkan Abraham yang pertama
Setelah babak pertama selesai, Abraham bukannya istirahat, ia malah mengeluarkan penisnya dari vagina Nanta, sehingga darah dari keperawanan Nanta keluar dari vaginanya dan mengenai spray putih itu
Abraham mengambil sebuah alat untuk masturbasi dari lemarinya, bukan hanya 1 tapi 3 alat, yang masing masing memiliki kenikmatan yang berbeda beda
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT
RomanceGadis biasa dengan sikapnya yang kasar, jutek, cuek dan judes, ditaklukkan oleh anak pemilik perusahaan besar, pria yang tengil, manis dan simpatik