part 15

45.9K 571 8
                                    

Setelah selesai dengan bibir Nanta, Abraham terus mempermainkan payudara dan vagina Nanta bergantian, kemudian karena merasa pelumas di vagina Nanta sudah cukup, Abraham pun mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina Nanta yang sangat sempit itu

Nanta merasakan sangat perih di selangkangannya, ia terus menggigit bibir bawahnya dan meremas spray di ranjang itu, Abraham yang mengerti akan kesakitan yang dialami Nanta pun mulai menuntun Nanta

Abraham mulai melumat bibir Nanta dan menarik tangan Nanta ke kepala Abraham dan tangannya sendiri ia gunakan untuk menggoda payudara Nanta hingga saat itu tiba

Nanta menjerit kesakitan dan menitihkan air mata, sementara itu Abraham berhasil menerobos selaput dara milik Nanta, setelah penis Abraham masuk sepenuhnya, Abraham memilih untuk mendiamkannya sebentar

Setelah ia rasa Nanta tak kesakitan lagi, Abraham pun menggerakkan pinggulnya maju mundur, sehingga menimbulkan desahan yang membuat Nanta tersenyum

"Ahhh,, sayang kamu sempit sekali, aah, aku sangat mencintaimu"

"Aah,, Abraa,, ham,, akku,, inii,, nik,, aah,, nikmat sekalii,, aaah,, pelan pelan,, sayang"

"Aku siap melayanimu sayang, aku tak akan memberi ampun mu malam ini, akan ku buat kau tak bisa berjalan besook, aah"

Mereka larut dalam permainan mereka hingga Nanta mencapai orgasmenya yang ketiga sedangkan Abraham yang pertama

Setelah babak pertama selesai, Abraham bukannya istirahat, ia malah mengeluarkan penisnya dari vagina Nanta, sehingga darah dari keperawanan Nanta keluar dari vaginanya dan mengenai spray putih itu

Abraham mengambil sebuah alat untuk masturbasi dari lemarinya, bukan hanya 1 tapi 3 alat, yang masing masing memiliki kenikmatan yang berbeda beda

          Abraham mengambil sebuah alat untuk masturbasi dari lemarinya, bukan hanya 1 tapi 3 alat, yang masing masing memiliki kenikmatan yang berbeda beda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang