Setelah insiden mengobrak-abrik rumahnya, kini Abraham terbaring di kasur dengan mata yang di tutup, dia tak habis pikir kejadian ini bisa membuat Nanta berselingkuh dibelakangnya, Abraham merasa dia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa, di satu sisi dia memang penyebab dari selingkuhnya Nanta disisi lain dia juga ngga mau Nanta selingkuh, dia menyayangi Nanta seperti menyayangi orang itu, orang yang ada di masa lalu itu
Nanta sudah selesai memasak, dia mengantarkan makanan itu ke kamar untuk suaminya, dia meletakkan makanan itu di atas kasur sebelah suaminya "dimakan yah, aku tau kamu belum makan" setelah itu Nanta beranjak untuk membersihkan rumah yang sudah dikacaukan oleh Abraham tadi, dia sapu, buang barang-barang yang sudah pecah dan kemudian di pel hingga bersih
Baru lah Nanta bisa mandi dan menyegarkan badannya, dia tak perlu makan dia sudah kenyang dengan perlakukan suaminya tadi, sudah membuatnya ingin ikut emosi tapi ini adalah hari terakhir, selesai dengan mandinya Nanta tiduran di sebelah suaminya, dia melihat makanan itu belum tersentuh sedikit pun
Nanta berinisiatif menyuapi suaminya, dia mengambil nampan makanan itu dan membangunkan suaminya yang masih menutup mata dengan kedua pergelangan tangannya, dengan lembut Nanta mengusap kepala Abraham
"Sayang, makan yuk, kamu belum makan"
"Ngga"
"Kok engga, kamu belum makan lho"
"Pergi aja kamu sama dia, ngga usah peduliin aku"
"Sayang ayoo, aku suapin kamu"
Abraham duduk perlahan dan menatap istrinya yang kini juga menatapnya dengan senyuman kecil di bibirnya, dia melihat Nanta antara sedih dan antara terharu, karena dia masih mau membujuk Abraham agar tetap makan, akhirnya Nanta menyuapi Abraham, sekitar 15 menit makan pun selesai Nanta juga sudah meletakkan piring-piring kotor itu ke tempat wastafel
Kini saatnya untuk Nanta tiduran di kamar bersama suaminya, Abraham hanya menatap Nanta yang sedang menyalakan televisi untuk di tonton, Nanta tau Abraham melihatnya tapi dia tidak mau melihat Abraham, Nanta fokus dengan televisinya, dia tak menghiraukan Abraham yang terus melihatnya
"Sayang, kamu janji jangan tinggalin aku lagi, kamu marah ya karena aku ngga cerita ke kamu soal yang di kantor, trus kamu balas dendam dengan cara selingkuh gini?"
"Udah, jangan di bahas mending sekarang kita istirahat aja, capek"
"Janji jangan gitu lagi?"
"Janji, dan aku janji ngga bikin masalah lagi sama kamu"
"Janji yah?"
"Ya"
Kini Abraham memeluk istrinya sambil mencium kepala Nanta bahkan sesekali mereka berciuman, Nanta membiarkan semua ini karena dia akan meninggalkan Abraham dan kembali ke sisi Rafael, dia sudah memutuskan, dilihat dari cara Abraham menatapnya, cara dia berbicara juga dia bahkan ngga mau menceritakan masalah itu ke Nanta, ini sudah saatnya
Abraham sudah mulai mengantuk, dia bersandar ke bahu istrinya sambil memeluk pinggang Nanta, disana ia mulai terlelap dan semakin terbawa ke dalam mimpi, sementara Nanta masih menatap televisi dia masih ingin menunggu Abraham tertidur pulas sedikit lagi, menunggu saatnya dia untuk pergi keluar dari rumah yang sudah memiliki kenangan ini
Rumah yang awalnya dia tolak tapi bisa membuatnya menjadi nyaman sampai akhirnya kembali menjadi asing, pernikahan baru 2 minggu tapi pertengkaran sudah banyak terjadi, mungkin sudah nasibnya mereka tak berjodoh, sudah 1 jam Abraham tertidur saat nya Nanta berkemas, dia sudah membuat surat untuk sang suami dan surat resign dari pekerjaan
Jantungnya berasa tertusuk jarum berkali-kali air matanya juga ikut mengucur saat melihat setiap sudut rumah, melihat suaminya tertidur kini harus ditinggalkan lagi dan lagi, sakit tapi kali ini harus serius, hilang tanpa jejak, dia pun mengambil ponselnya dan mengirim chat pada bunda agar tak khawatir, karena dia pasti selalu memberi kabar ke bunda kesayangannya itu
Dia juga sempat meminta teman terdekatnya untuk mengirimkan surat permintaan cerai dari Nanta untuk Abraham, dia meminta temannya itu mengantarkan surat tersebut ke KUA besok pagi, sekarang dia sudah beres-beres dan siap untuk pergi, dia akan pergi dan menyamar sebagai seorang laki-laki agar tak ada yang tau
Pagi yang cerah membangunkan Abraham, dia melihat tak ada istri kesayangannya, Abraham mencari ke setiap ruangan yang ada di rumah, tapi tak ia temukan istrinya itu yang ia temukan adalah dua buah surat yang satu merupakan surat resmi dan yang satu lagi tulisan tangan Nanta
"Hai, pagi sayang maaf ya aku ngga bisa bangunin kamu lagi, ngga bisa bikinin sarapan kamu lagi, ngga bisa nemenin kamu lagi dan ngga bisa jadi istri kamu lagi, resepsi kita bisa dibatalin kok atau kamu pakai aja buat masa depan kamu itu. Aku tau kamu akan kembali bersama masa lalu kamu itu, aku mungkin terlihat egois tapi sebagai istri aku tak akan mau diperlakukan seakan aku ngga tau, sejak kamu menolak untuk menjelaskan aku sudah tidak mengerti lagi apa fungsi ku dihati kamu, aku cuma manusia biasa yang tau rasa sakit, bahkan untuk melihat kamu saat itu bisa membuatku meneteskan air mata. Haha, aku kira kamu benar-benar rumah yang aku cari, rumah yang benar-benar memberi kenyamanan selamanya untukku, tapi ternyata itu hanya sementara. Aku sudah mengajukan permintaan cerai, jangan lupa di tanda tangani yah, aku harus benar-benar pergi kali ini, aku akan kembali ke mantanku kamu tidak perlu khawatir hidupku akan lebih enak bila dengan dia, semoga masa lalu kamu yang akan jadi masa depan itu tidak mengenalku yah, aku ngga sudi kenalan sama dia hidupku sudah terlalu lelah berkenalan dengan orang baru. Aku sudah menyerah
Tertanda
Nanta (mantan istrimu)
"Aaaahgghhghhg shit, gue ngga mau kehilangan Nanta lagi, gue udah cukup lelah, Nanta kalo kamu marah bilang, aaaaahhhhhhh Nantaaaaaaa" ucapnya sambil membanting semua barang yang ada, televisi pun ikut pecah karena ulahnya
"Engga, gue ngga bakal cerai sama Nanta, gue bakal hidup sama dia selamanya, apa pun itu, gue harap sperma yang masuk ke dalam perutnya itu bisa jadi janin dalam waktu dekat ini, sehingga dia akan kembali sama gue, yah bener, sekarang saatnya mencari Nanta"
Tanpa bersih-bersih sedikit pun ia pergi ke rumah orang tuanya, dia meminta bantuan orang tuanya untuk menemukan Nanta, bahkan Abraham juga menelfon bunda Nanta tapi sekarang bunda Nanta takkan mau membongkar rahasia ini lagi, bunda membiarkan mereka berdua, bunda hanya menjawab tidak tau ke Abraham
Semuanya di kerahkan, mulai dari orang-orang Abraham, orang tuanya serta teman-temannya, ikut mencari Nanta atas permintaan Abraham. Abraham kali ini benar-benar seperti orang gila, mencari ke setiap sudut kota
Sementara Nanta, dia sudah menyiapkan segala macam perlengkapan untuk samarannya, dia membeli rambut palsu, tompel, behel, topi, softlens, dan beberapa baju laki-laki untuk di pakainya ketika hendak keluar rumah kontrakannya, saat ini Nanta sudah memiliki kontrakan yang di pilihkan oleh teman wanitanya, yah mereka tidak terlalu dekat tapi dia mau membantu Nanta
Nanta sedang membereskan kontrakannya, menyapu halaman dengan pakaian laki-lakinya, lalu kembali ke dalam rumah untuk membersihkan yang ada dibagian dalam rumah dan menata barang-barangnya, kemudian dia memasak untuk sarapannya, kemudian mandi dan lanjut membuat sebuah ktp palsu baru dan akte, agar dia bisa melamar pekerjaannya, dia meminta Rafael untuk mengurusnya karena Rafael ahli dalam hal tersebut, dalam waktu 3 jam Rafael berhasil menyelesaikan permintaan Nanta
Kemudian Nanta mencoba mencari pekerjaan yang tidak membutuhkan ijazah, cukup pekerjaan yang gaji rendah juga tak masalah yang terpenting adalah bekerja, Rafael juga menawarkan Nanta untuk menjadi seorang bar tender saja, karena itu terlihat lebih mudah dibandingkan pekerjaan yang lainnya, Nanta menerima tawaran itu tapi dia juga tetap mencari pekerjaan di siang harinya agar hari-harinya penuh dengan bekerja
Setelah 3 hari tidak ada kerjaan, akhirnya Nanta menemukan tempat kerja yang hanya membutuhkan ktp dan akte saja, yaitu sebagai tukang cuci piring di sebuah restoran besar, dan Nanta kerja dengan shift pagi (10.00-18.00) dan malamnya Nanta akan bekerja sebagai pengantar minuman saja (19.00-02.00) yah selama itu Nanta akan tetap menjadi seorang laki-laki
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT
RomanceGadis biasa dengan sikapnya yang kasar, jutek, cuek dan judes, ditaklukkan oleh anak pemilik perusahaan besar, pria yang tengil, manis dan simpatik