part 17

33K 500 2
                                    

      Nanta sudah selesai mandi, sekarang saatnya untuk Abraham yang membersihkan diri, Abraham menatap Nanta yang baru selesai mandi, begitu cantik tubuh istrinya itu, hingga ia tak mampu memalingkan penglihatannya

    Ketika Abraham mendekat, Nanta melangkah mundur hingga Nanta sudah terduduk di tepi ranjang, ketika Abraham menundukkan badannya agar semakin dekat dengan Nanta, Nanta menahan Abraham dengan tangan kanannya

"Mandi nggak, kamu bau"

"Yah, sayang, kamu hancurin suasana romantis yang aku bangun lho"

"Mandi sana"

"Yaudah, aku mandi, tapi tungguin aku ya, atau kamu mau mandi bareng sama aku" ucap Abraham sambil mengedipkan sebelah matanya

      Setelah itu Abraham segera ke kamar mandi, sedangkan Nanta segera memakai bajunya, ia memakai beberapa  lampisan baju yaitu : bra, tanktop, singlet, baju tidur tipis, baju  biasa, switter dan terakhir jaket

       Sedangkan celana ia memakai, celana dalam, legging, celana tidur, dan terakhir celana kulot. Ini sebagai pelindung baginya dari suaminya yang super mesum itu

       Ketika Abraham selesai mandi, ia melihat sang istri sudah tertidur dengan pakaian yang begitu tebal, ia memakai boxernya dan mengelus kepala istrinya

"Sayang, kamu emang ngga kepanasan? Kenapa bajunya tebal banget?"

"Udah tidur aja"

"Sayang, ini malam pertama kita"

"Iya, makanya tidur, udah ngantuk"

"Kamu ngga mau ya? Kalo ngga mau ngga apa-apa tapi bajunya jangan tebal-tebal gitu, nanti kepanasan"

"Kamu kan mesum, mana mau aku pake baju biasa aja"

"Aku janji deh, ngga bakalan mesum hari ini"

"Beneran?"

"Iya, yaudah sini aku bukain bajunya"

      Setelah insiden membukakan baju Nanta, mereka pun kembali tertidur dengan Abraham yang memeluk Nanta erat dari belakang

        Pagi begitu cerah menyambut mereka, ketika Nanta membuka mata, ia melihat suaminya yang tertidur dengan kepala suaminya berada di payudaranya

       Nanta mencoba bergeser, tapi pelukan Abraham terlalu kuat, dengan berani Nanta menepuk pipi Abraham pelan dan mulai membangunkan Abraham

      Abraham terbangun dan tersenyum pada istrinya, lalu mulai mencium istrinya lembut dan menyapa istrinya dengan senyuman. Mereka terlihat masih agak canggung sebagai suami istri

"Jangan di lihat terus, mending kamu mandi dan siap-siap ke kantor, aku siapin sarapan"

"Iya sayang" ucap Abraham sambil mengecup bibir Nanta

       Nanta membuatkan sarapan untuk suaminya yaitu nasi goreng dengan sayur pangsit dan beberapa sosis yang membuat masakannya terlihat enak, sebelum memasak Nanta sudah menyiapkan baju yang akan dikenakan suaminya

       Setelah Abraham selesai mandi dan mengenakan seragam kantornya, ia segera menuju ruang makan, disana sudah ada istrinya sedang meletakkan makanan yang sudah siap disantap di atas meja makan

      Dengan tergesa Nanta meletakkan nasi goreng itu, setelah suaminya duduk di kursi meja makan, Nanta pun mengambilkan nasi goreng tersebut ke atas piring suaminya

"Maaf ya, aku ngga bisa nemenin, aku harus siap-siap ke kantor juga"

"Sayang, aku udah punya istri lho, masa aku makan sendiri"

"Maaf ya, aku telat bangun, jadinya ya gini deh"

"Yaudah sekarang kamu temani suami mu makan dulu sayang, nanti baru siap-siap ke kantor, kita ngga buru-buru banget kok"

"Oke, aku juga ikut makan sama kamu"

    Nanta pun juga mengambil makanan ke atas piringnya, mereka pun makan bersama, setelah 5 menit, mereka selesai makan dan Nanta segera mandi dan memakai baju yang akan ia gunakan untuk ke kantor

    Dalan waktu 15 menit Nanta sudah siap untuk pergi ke kantor dengan tampilannya yang sudah rapi dan ia terlihat sangat cantik, ketika sampai di ruang tengah, ia melihat suaminya yang masih memainkan gadget

"Ayo, kita berangkat" ucap Nanta pada Abraham

     Abraham pun memalingkan wajahnya ke arah Nanta, ia dapat melihat betapa cantiknya istrinya saat ini, ia kembali terdiam dan berwajah datar

"Kamu kok tampilannya cantik banget hari ini sayang?"

"Lho kenapa? Kita akan ketemu klien besar kan hari ini? Dia adalah klien terpenting dalam perusahaan kita bukan?"

"Lalu apa hubungannya sama penampilan kamu yang sangat cantik dan sexy ini? Kamu mau menggoda mereka agar mereka menerima tawaran kerjasama kita?"

"Kamu gila ya? Aku bukan mau menggoda, bukan kah sejak dulu aku selalu seperti ini? Setiap ada klien aku akan tampil serapi dan secantik mungkin"

"Tapi sekarang kamu punya suami sayang, suami mu ini tidak mau kecantikan dan kesexyan mu dilihat oleh orang lain"

"Nanti aku ganti dandanannya"

"Sekarang aja sayang, sekalian kamu juga ganti kostum, rok kamu terlalu pendek"

     Dengan kesal Nanta kembali ke kamar dan mengganti pakaiannya dengan baju setengah lengan dan celana kulot semata kaki, rambut yang di kuncir dan make up yang sangat tipis

     Setelah itu barulah Nanta kembali menemui Abraham dan mereka pun segera pergi menuju kantor agar tidak terlambat menemui klien penting itu

      Ketika sudah sampai di kantor, Nanta dan Abraham mempersiapkan segala kebutuhan untuk bertemu dengan klien itu, setelah 10 menit bersiap, Nanta dan Abraham mendatangi klien tersebut yang ada di ruangan rapat

      Mereka ber 4 sudah berada di ruangan meeting yaitu Nanta, Abraham, Alka (CEO perusahaan JM group), dan Sinta (asisten Alka), mereka juga sudah mengeluarkan berkas-berkas yang dibutuhkan saat meeting

     Ketika sedang memperkenalkan diri, Alka menggenggam tangan Nanta cukup lama dan itu membuat Abraham sedikit kesal karena sikap Alka itu, begitu juga saat meeting berlangsung, Alka mencuri-curi pandang kepada Nanta

      Nanta sangat risih, rasanya ingin ia memukul dan menendang laki-laki itu, tapi dia tidak boleh lupa bahwa laki-laki itu adalah klien penting suaminya, sedangkan Abraham yang memperhatikan hal itu langsung angkat suara

"Maaf, bapak Alka, tidak bisakah anda bersikap sopan terhadap istri saya?"

"Oh, jadi wanita cantik ini istri kamu? Bagaimana kalau saya menandatangani kontrak ini dan kamu menceraikan istrimu untuk diberikan pada saya"

"Brengsek kamu" ketika Abraham sudah siap ingin menghajar Alka, Nanta menahannya

"Cukup Abraham, kita harus ingat kalau ini di kantor"

     Dengan nafas yang masih menggebu-gebu Abraham berusaha menenangkan diri dan kembali duduk di kursinya, dengan tatapan tajam Nanta mulai angkat suara

"Saya mohon bapak jangan terlalu lancang terhadap saya dan pak Abraham, karena jika anda lancang sekali lagi, saya akan menutup mulut anda serapat-rapatnya dengan cara saya, anda bisa membuktikannya"

"Wow, wanita cantik ini punya keahlian dalam mengancam ya, bagus sekali, semakin ingin saya memiliki kamu manis"

    Nanta dengan cepat memegang bahu Abraham agar Abraham tidak ikut-ikutan terpancing emosinya, dengan tegas Nanta kembali bersuara

"Hidup saya tidak bisa dimiliki oleh uang dan ambisi, hidup saya hanya bisa dimiliki dengan hati yang tulus"

     Kemudian Alka hanya terdiam sambil menatap Nanta intens dan tersenyum genit ke arah Nanta, Nanta dengan penuh emosi berusaha menenangkan diri, setelah cukup lama Nanta menahan kerisihan demi kelancaran perusahaan suaminya, akhirnya meeting bersama Alka itu selesai juga

THE PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang