Kini tibalah saatnya untuk Nanta menghadiri pesta itu, pesta yang digelar cukup mewah dan kedua mempelai terlihat serasi dengan pakaian mereka, Nanta berjalan memasuki pesta itu dan benar saja dia menjadi pusat perhatian orang-orang, kecantikannya begitu terlihat nyata, matanya yang tajam sangat membuat dia terlihat seperti pemilik dari acara tersebut, jalannya yang begitu kokoh dan cepat, disertai dengan dandanannya yang sangat patut di pertontonkan
Dia berjalan ke tengah-tengah acara, disana dia melihat sekeliling yang pastinya orang-orang juga akan memperhatikannya dengan seksama, ada beberapa orang pria yang datang padanya silih berganti, tapi dia tak mengacuhkan para pria itu, Nanta berjalan menemui pengantin wanita dari Abraham yang mana mereka terpisah, Abraham menemui teman-temannya begitu pun Griz
Setiap langkah Nanta selalu diperhatikan oleh banyak orang, Nanta berjalan lurus ke arah Griz dan menatap Griz dengan tatapan dingin, waktu terasa begitu lambat seakan tak ingin berlalu, Nanta menunjukkan senyumnya kepada Griz yakni senyuman paksa bercampur dengan sinis, Nanta memberikan sebuah amplop yang berisikan surat dari Nanta untuk Abraham
"Hai Nyonya muda Helsons, saya Jihan, salah satu staff dari perusahaan Helsons dulu semasa bos Salman masih menjadi Ceo, saya ingin menitipkan surat ini untuk Tuan muda Abraham, dari salah seorang teman lamanya, temannya itu tak sempat hadir hari ini, dan kebetulan saya disini tidak bisa terlalu lama, bisakah saya menitipkan surat ini untuk Tuan muda Abraham?"
"Kenapa teman suami saya bisa menitipkan surat ini kepada anda?"
"Karena saya juga teman dari temannya Tuan muda Abraham Helsons dan saya dipercaya untuk mengantarkan surat ini"
"Owh, siapa nama temannya itu dan seberapa erat pertemanan mereka?"
"Maaf Nyoya muda, mungkin akan lebih baik jika anda bertanya pada Tuan muda Abraham secara langsung, maaf bukannya saya tidak sopan, tapi saya terburu-buru, permisi"
Nanta berjalan menjauh dari Griz dan melangkah ke arah kamar mandi, dia menenangkan dirinya yang cukup deg-degan dengan air mata tertahan, ia menatap wajahnya di cermin dan tersenyum paksa sambil berbicara dalam hati "gue berhasil, saatnya pulang"
Nanta pun keluar dari tempat itu dan kembali menuju rumahnya, tujuan dari dandanannya adalah untuk memperlihatkan pada Griz dan yang lainnya bahwa dia pantas untuk dipandang dan bagi Abraham yang telah meninggalkannya harusnya akan menyesal, itu lah maksud dari dandanannya, tak banyak yang tau bahwa Nanta adalah mantan istri dari Abraham
Beberapa orang yang ada di pesta tersebut mulai berbisik-bisik mengenai Nanta setelah Nanta keluar dari pesta itu, mereka membicarakan soal kehadiran Nanta, betapa cantiknya Nanta dan memperkirakan permasalahan rumah tangga yang terjadi antara Abraham dan Nanta
Tamu wanita 1: Yang tadi bukannya Nanta? Dia kan mantan istri Abraham? Berani banget ya dia datang
Tamu wanita 2: Iya, dia cantik banget, pemberani lagi, sebenarnya mereka cerai karena apa si?
Tamu wanita 3: Itu lho, katanya Abraham selingkuh dan temenku bilang Nanta juga selingkuh buktinya temenku itu lihat Nanta di hotel sama cowo lain
Tamu wanita 2: Yang bener? Kasian yah, ganteng dan cantik tapi hobinya selingkuh, percuma banget
Tamu wanita 4: Iya, tapi tujuan dia datang apa yah tadi? Kayaknya dia ngga ketemu sama Abraham deh
Tamu wanita 1: Nah, dia juga cuma ketemu Griz, apa dia lagi kasih peringatan yah buat Griz?
Tamu wanita 3: Eh, kok jahat sih? Dia kan udah cerai juga, udah setahun lho, masa Griz dikasih peringatan sih? Kasihan ya si Griz
Tamu wanita 4: Iya, kasihan, nanti kalo dia nyerang Griz aku bakal ikutin nyerang dia, lagian mereka udah cerai jadi Griz bebas dong ya
Ucapan mereka terhenti ketika melihat Abraham melewati mereka, mereka tidak mau berurusan dengan Abraham, karena perusahaan suami mereka cukup bergantung pada perusahaan Abraham, sehingga mereka hanya menundukkan kepala
Disisi lain Abraham kembali duduk diatas pelaminannya bersama Griz, dia memperhatikan orang-orang berbisik dan melirik ke arahnya dan Griz, ia hanya tersenyum canggung kepada orang-orang yang melihatnya begitu juga dengan orang-orang itu
Kemudian Griz memberikan sebuah amplop yang berisikan surat kepada Abraham, sesuai dengan pesan yang disampaikan Nanta tadi kepada Griz
"Sayang, ini ada surat dari temen deket kamu katanya, tadi ada cewek yang nganter suratnya, namanya Jihan katanya sih dia pernah kerja di kantor kamu, waktu papa masih jadi Ceo" (sambil menyerahkan amplop)
"Jihan?"
"Iya, kamu ngga kenal ya? Katanya ini surat dari temen deket kamu, trus pas aku tanya siapa nama temen dekat kamu itu, dia bilangnya lebih baik aku tanya ke kamu"
"Ooh gitu, yaudah aku keluar sebentar"
Abraham berjalan ke arah yang sepi di lantai atas, disana ia membuka surat tersebut sambil melihat pemandangan yang ada dibawah, beberapa teman Abraham yang ada di bawah melihat ada Abraham di lantai atas, mereka menyusul Abraham yang sedang membuka amplop itu
Al: Hey, bray, ngapain diatas sendiri? Ini pesta lo, harusnya lo di bawah
Abraham: Haha, gue lagi mau konsentrasi baca surat
Mac: Dari siapa? Bukan gebetan baru kan? Lu baru nikah masa udah cari gebetan lagi
Abraham: Gila, ya engga, yang lama aja ngga bisa gue lupain sampe sekarang
Sam: Trus kenapa lo nikah? Shit, gila nih orang
Abraham: Gue nikah karena dipaksa, entah anak siapa yang dia lahirin, tapi gue yang tanggung jawab
Mac: Jadi, gimana?
Abraham: Biarin aja, gue masih tetap dihati yang lama
Kemudian Abraham membuka surat yang ada ditangannya itu, teman-temannya ikut melihat
Hai sayang, selamat ya atas istri barunya, kenapa aku engga di undang? Kamu malu ya ngundang aku? Oh iya, karena kamu udah nikah lagi, kamu pasti lupain aku kan? Ya wajar sih ya, namanya juga masa lalu pasti dilupain, tadi aku liat anak kamu lho, lucu banget yah gemesh, pesta kamu juga cukup meriah, istri kamu juga cantik banget, aku jadi iri deh, Btw kamu ingat ngga kenangan yang kita buat dulu? Kita main bareng, ketawa bareng bahkan kamu ngga mau pisah dari aku sedetik pun, oh iya aku ada surprise buat kamu, tapi aku ngga tau kamu bakal suka atau engga, aku harap kamu suka dan anggap ini permintaan terakhir aku buat kamu, jangan kecewain aku untuk terakhir kalinya, aku akan mengantar kado ini saat waktunya tiba, love you mantan"
Kiss bye from your ex
Abraham tercengang sedangkan sahabatnya hanya melihatnya dan ikut bingung atas sikapnya, tak lama jatuhlah air dipipinya yang ternyata berasal dari mata manisnya, dia menangis
"Dia datang untuk terakhir kalinya" ucap Abraham hingga dia terduduk ke lantai
Semua temannya menatapnya sedih, mereka tau siapa yang dimaksud oleh Abraham mereka hanya bisa memandang teman mereka itu tanpa bisa memberikan solusi apa pun, mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Abraham
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT
RomanceGadis biasa dengan sikapnya yang kasar, jutek, cuek dan judes, ditaklukkan oleh anak pemilik perusahaan besar, pria yang tengil, manis dan simpatik