05/Masa Lalu

6.8K 245 0
                                    

"Ra.. Ra bangun sudah sampai" akhirnya berat dipundak Bian sedikit berkurang karna sang pemilik beban mengangkat kepalanya.
"Maaf mas"
Bian hanya mengangguk datar bahkan Dara yang mulai terbisa akan sikap suaminya tak ingin ambil pusing.

Sesampainya diHotel dimana mereka menginap Bian menghempaskan tubuhnya diatas ranjang king size yang tersedia disana.
Setelah lama perjalanan akhirnya Bian bisa menidurkan tubuhnya.

"Mas lapar tidak" Dara berjalan menghampiri suaminya.

"Kalau kau lapar, pesanlah makanan aku akan istirahat sebentar" Dara menaikan bahunya acuh kemudian memesan makanan.

Setelah menghubungi petugas Hotel Dara berjalan kearah jendela dan melihat kearah luar ternyata dari kamarnya dia bisa melihat pemandangan pantai yang indah.
Benar saja Bali memang terkenal dengan pantainya Dara membenarkan itu.
Kalau begini kembali mengingatkan Dara akan kejadian beberapa minggu lalu.

"Kalau bukan karna Bali mungkin sekarang aku masih bebas, menikah!! Ck. Bahkan sebulan yang lalu tidak terbayangkan olehku" Dara menggerutu ditempat tanpa dia sadari Bian sudah mengubah posisinya dengan duduk.

"Kau menyesal?" Dara membalikan tubuhnya.

"Entahlah, aku sendiri tidak tau apa aku menyesal atau menyukurinya"

"Menyukuri?" Beo Bian.

"Iya.. aku menyukurinya kalau memang iya aku bisa menikah dengan laki laki dingin tampan dan kaya seperti mas"

Bian berjalan mendekati Dara "apa maksudmu?"

"Maksud apa?"

"Ucapanmu barusan"

"Ucapan yang mana?"

"Kenapa kau selalu mengulang kalimatku Dara"

"Kalimat yang mana?"

"Dara"

"Apa mas"

"Sudahlah, bukakan pintu mungkin makananmu datang" Dara beranjak dari posisinya.

*****

Keesokan harinya mereka sudah siap akan keluar untuk jalan jalan.
Tentu saja!! Tujuan mereka kemari adalah berlibur apalagi kalau tidak jalan jalan.

"Ra, aku ada urusan pekerjaan sebentar kamu nunggu aku apa jalan duluan?"

Dara menampilkan pose berfikir "jalan dulu lah mas, sekalian cuci mata"

"Apa maksudmu?"

"Yang mana?"

"Ra"

Dara menunjukan senyum paksanya.

"Jangan mengulangi kata kataku"

"Kata yang mana"

"Aku berangkat dulu" Dara tidak bisa menahan tawanya saat melihat wajah kesal suaminya.

Setelah kepergian Bian, Dara memilih mandi kemudian berjalan jalan. Bersantai menikmati udara pantai. Bukan hal yang buruk.

Dara mulai menampakan kakinya ditepian jujur saja dia sangat takut akan air pantai jangan tanya kenapa? Dara sendiri tidak tau dan tidak mempunyai alasan untuk itu.

"Dara" Dara menaikkan alisanya seakan berfikir bagaimana dia bisa mengenali dirinya.

"Kamu Dara kan?" Lelaki didepannya menatap penampilannya dari atas kebawah dan sebaliknya.

Merasa penampilannya diperhatikan Dara mulai memeriksa tampilannya. Tidak ada yang salah "apa kamu mengenal saya?"

Pria didepannya hanya menggeleng "Ternyata sifat Pelupamu selalu melekat ya? Aku Tomi senior kamu dikampus dulu"

Posesif HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang