14/Bian

5.4K 192 3
                                    

Beberapa kali Bian melirik ponselnya. Sudah dua hari setelah kepergiannya keluar kota.
Jujur saja baru kali ini Bian tidak bisa memahami dirinya sendiri
Tubuhnya berada disini tapi lain dengan pikirannya.

Entahlah selama dua hari ini dirinya selalu memikirkan Istri konyolnya itu.

Apa mungkin dia sudah mulai terbiasa dengan adanya Dara dihari harinya atau mungkin selama dua hari ini Dara tidak memberinya kabar.

Jangan bertanya kenapa bukan dirinya yang terlebih dulu menghubungi Dara bahkan Bian tidak mempunyai nyali untuk melakukannya.

Apa dia sudah mulai muncul dihatinya atau mungkin ini hanya rasa terbiasa saja.

Entahlah tapi Bian sangat menikmati apa yang dijalaninya saat ini.
Hidup serumah dengan Dara mempunyai warna warni tersendiri disetiap harinya.
Bian tersenyum mengingat setiap tingkah konyol Dara.

"Haiii" Bian menoleh kearah pintu yang ternyata sudah ada Stella disana.

"Makan siang yuk" Tanpa disuruh Stella sudah masuk.

"Hari ini aku sibuk, kau makan saja sendiri"

"Ayolah Bian kenapa kamu selalu menghindariku?, kita sudah saling mengenal sejak lama bahkan aku sudah mengenal semua yang ada pada dirimu"

Bian menatap datar wanita yang ada didepannya.
"Aku tau waktu itu aku salah meninggalkanmu tanpa memberi kepastian dengan hubungan kita tapi percayalah aku pergi karna mengejar karirku dan sekarang aku kembali Bian kita bisa memulainya kan?"

Bian menggeleng "Memulai?? Apa yang harus dimulai?"

"Tentu saja hubungan kita"
Bian tersenyum pahit.

"Aku sudah menikah, dan seingatku dulu kits tidal Ada hubungan apapun jadi tidak ada yang perlu dimulai ataupun dijalani"

Stella menatap tajam kearah Bian "Apa kamu mencintai istrimu?"

Bian mengangkat wajahnya saat stella mengucap kalimatnya.
"Katakan Bian!! Apa kamu mencintai istrimu? Dan apa dia juga mencintaimu?"

Bian masih mencari jawaban yang tepat agar Stella tidak lagi membahasnya nanti.

Bian tidak mungkin mengatakan kalau dirinya mencintai Dara.
Bian masih ragu apa dia benar sudah jatuh cinta dengan Dara.
Dan jika dirinya berkata tidak mencintai Dara Bian sangat yakin apa yang akan terjadi setelah itu akan merepotkan dirinya maupun Dara nantinya.

"Kenapa kamu diam? Aku sudah tau Bian kalau kamu tidak mencintai istrimu dan kalian menikah karna terpaksa bukan?"
Stella berucap sambil berdiri dari posisi duduknya.

"Aku tidak perlu mengatakan aku mencintai istriku atau tidak. Karna aku lebih mencintai apa yang aku miliki saat ini"
Setelah mengucapkan itu Bian melangkahkan kaki keluar meninggalkan ruangannya.

______________

"Sayang, besok kan Bian kembali apa kalian langsung kembali keapartemen kalian?" Dara menoleh kemertuanya.
Saat ini mereka sedang duduk diruang tamu mereka hanya berdua karna Suami reni sedang ada pekerjaan kesurabaya selama satu minggu.

"Dara gak tau ma, terserah Mas Bian saja"
Reni menghembuskan nafasnya.

"Mama akan membujuk Bian nanti, kalian tega meninggalkan mama sendirian dirumah" Reni berbicara seakan disetiap kalimatnya mengisyaratkan kesedihan.

Dara memegang tangan mama mertuanya "Nanti biar Dara coba ngomong sama mas Bian ya ma" Reni seakan semangat mendengar jawaban Dara lantas dia tersenyum.

"Oh ya Ra, gimana sudah ada kabar baik belum?"

"Kabar baik?" Beo Dara

Seakan tau akan kebingungan menantunya "Kabar baik tentang Cucu mama"

Posesif HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang