19/Aby Pelakunya

7.9K 197 0
                                    

Berbagai menu makanan tersaji dimeja makan.
Jangan bertanya siapa chefnya tentu Dara yang mengerjakannya.
Ternyata tidak sia sia dirinya belajar dari iparnya tentang masak memasak.

Pagi ini Dara sudah rapi dengan seragam kantornya.
Seperti biasa sebelum menyiapkan sarapan Dara sudah membersihkan badannya terlebih dahulu.

Dara masih sibuk dimeja makan menyiapkan untuk dirinya dan juga sang suami sarapan pagi sampai sampai Dara tidak sadar kalau suaminya sudah duduk cantik disampingnya dengan kancing kemeja bagian atas terbuka dan satu tangan memegang tas kerja dan satu lagi memegang Dasi.

"Astaga mas.. kenapa sudah disini?" Bian hanya menatap istrinya yang menurutnya berekspresi berlebihan.

"Aku kan belum bangunin kamu?" Lanjutnya.
Bian masih diam belum menanggapi ucapan sang istri.

Setelah sarapan mereka segera berangkat kekantor masing masing.
Dara heran dengan suaminya pagi ini. Dari dimeja makan sampai hendak berpisah diparkiran Bian lebih banyak diam dan Dara tau kalau sudah begini artinya mood suaminya sedang buruk dan memaksanya untuk diam dari pada urusannya panjang.

Dara sudah memasuki area parkir kantornya.
Saat hendak melangkah masuk setelah memarkir cantik motor maticnya ponselnya berbunyi.

"Mas bian?" Segera Dara menggeser gambar hijau saat tau suaminya yang menghubungi

"Hallo mas"

"Jam makan siang temui aku dikafe depan kantormu"

"Apa ada masalah mas?"

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan!" Dara hendak menjawab ucapan suaminya namun diurungkan karna suaminya memutuskan panggilan secara sepihak.

"Mas Bian marah?? Kenapa?" Dara mengacuhkan kedua pundaknya lantas melanjutkan langkahnya yang terhenti.

Jam makan siang pun tiba.
Bian sengaja datang lebih awal sebenarnya bisa saja Bian membicarakan ini dirumah tadi pagi namun moodnya sudah hancur dan melihat wajah ceria istrinya rasanya tak sanggup memulai perdebatan.
Dan sekarang dia membulatkan tekat untuk menyelesaikan siang ini hari ini juga.

"Mas bian sudah lama?" Lihatlah masih belum berasa bersalah juga.

"Kok gak pesan makanan mas" lanjutnya
Kemudian mendudukan bokong cantiknya lantas memenggil pelayan untuk memesan makanan untuk dirinya dan suaminya.

"Ehemm" deheman Bian membuat Dara yang hendak membuka ponselnya teralihkan untuk melihat.

"Kau masih belum ada niatan buat minta maaf?"

"Huh??"

"Iya. Soal kemarin" Dara semakin bingung. Kemarin yang mana bukannya kemarin mereka--
Dara merona saat mengingat kejadian semalam.

"Ra?"
"Ya"

"Kenapa senyum senyum"
"Mas bian ihh Aku malu tau" Bian sudah menebak kemana alur pikiran sang istri lantas membuatnya senyum merona tidak jelas. Ingin rasanya Bian mencekik dirinya sendiri bagaimana istrinya ini tidak punya kepekaan sama sekali.

"Bukan soal semalam ra"

"Lalu?" Percakapan mereka terhenti karna pelayan datang membawa pesanan.

"Ehem" Bian berdehem lagi setelah pelayan itu pergi

"Soal apa sih mas"

"Huffft.. Soal kau jalan sama dia ra"

"Oh dia. Ya kemarin aku jalan kemall terus kami cari makan abis itu pulang tapi sengaja aku gak belanja soalnya dianya gak ngajak aku juga gak mau lah minta gengsi kali mas"

Posesif HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang