13/Mantan or Teman masa kecil

5.2K 180 0
                                    

Dara mengerjapkan matanya meraba nakas samping ranjangnya yang disana terdapat benda persegi sedari tadi berbunyi memaksa Dara membuka matanya.
Sebelum mengangkat ponselnya Dara melirik jam dinding dikamarnya.
05.30

"Sayang kamu dimana sekarang? Hari ini kamu kerja gak? Kalau bisa kamu minta cuti ya mama mau bicara sama kamu" Dara membuka lebar matanya kemudian memandang nama yang tertera dilayar ponselnya.
Karna tadi saat menggeser tombol hijau Dara tidak melihat siapa yang menghubunginya dan ternyata Mama mertuanya orang yang sudah memaksa Dara bangun sepagi ini.

"Pagi ma, maaf Dara baru bangun"

"Dara mama gak nanya kamu baru bangun apa gak, mama gak harus kan ngulang ucapan mama tadi?"

"Gak ma, Dara denger kok"
"Jadi kamu bisa kan hari ini ambil libur" Dara membetulkan posisinya dan memilih duduk bersandar diranjang.

"Maaf ma hari ini Dara gak bisa, kemarin Dara tanda tangan kontrak kerja dan Dara hari ini akan bekerja diperusahaan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan dimana Dara bekerja"

Terdengar helaan nafas disebrang "ya sudah nanti kalau pulang kamu kerumah dan selama Bian gak ada kamu tinggal dirumah mama"

"Tapi ma-" Belum sempat Dara melanjutkan kalimatnya.

"Ini perintah dari mama dan papa Ra!"

"Baiklah ma" ujar Dara pasrah.
Setelah memutus panggilannya Dara bergegas untuk mandi kemudian menyiapkan keperluannya untuk menginap dirumah mamanya selama dua hari.

Dara sudah dikantor SYR company Dara dibuat kagum oleh desain ruangan untuk dirinya.
Bahkan ruangan ini dua kali lebih besar dari ruangan kerja sebelumnya.
Bukan berarti ruangan Dara sebelumnya kecil ya hanya saja ruangan yang sekarang hanya dia yang menghuni semantara ruangan sebelumnya dihuni beberapa karyawan lainnya.

"Selamat pagi bu, pak Julio memanggil ibu untuk segera mengantar laporan rapat kemarin"
Dara tersenyum kemudian mengangguk sebegai jawaban.

Setelah kepergian wanita yang diyakini Dara serketaris Ceo itu dirinya beranjak meninggalkan ruangannya menuju ruangan Ceo.

Setelah mengetuk pintu ruangan dan mendapat sahutan dari dalam segera Dara melangkah masuk.
"Permisi pak, ini berkas yang bapak minta" Dara meletakkan map berwarna hijau diatas meja.

Lelaki perwajah kearaban itu mulai memeriksa kemudian menutup kembali.
"Baiklah. Mungkin kamu hanya akan bekerja satu minggu disini, setelah itu kamu bisa kembali kepekerjaanmu sebelumnya" Dara mengangguk kemudian berpamitan untuk kembali keruangannya.

Waktu pulang tiba.
Dara sudah menaiki motor kesayangannya menuju rumah mertuanya.
Sebenarnya Dara lebih suka tinggal diapartemen suaminya sendiri tapi mau bagaimana lagi suara tegas mama mertuanya tadi pagi seakan menyiutkan nyali Dara untuk menolak.

Dara memakirkan motornya dibagasi kemudian melangkah masuk.
Dara memencet bel rumah beberapa kali sampai akhirnya mama mertuanya menyambut dengan senyuman kemudian memeluknya.

"Ayo masuk kamu pasti capek" Dara menjawab dengan senyuman.

"Kamu mandi dulu sana abis itu makan malam bersama sebentar lagi papa juga pulang" Dara mengangguk sambil membawa tas koper sedang yang berisi baju dan perlengkapan lainnya Dara berjalan menaiki tangga menuju kamar Bian yang sekarang menjadi kamar mereka berdua.

Dara sudah selesai mandi dan sekarang dia sudah sibuk dengan mama mertuanya didapur untuk menyiapkan makan malamnya.
Mama mertuanya sudah melarang dirinya agar istirahat saja dulu sambil menunggu makan malam siap tapi Dara menolaknya karna dia juga ingin melihat siapa tau nanti dia bisa mencoba masak masakan saat diapartemennya.

Posesif HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang