16/Memulai

5.8K 194 0
                                    

Perlahan Bian mulai membuka matanya.
Setelah semalaman dibuat kesal oleh mama dan istrinya Bian memilih tidur dari pada pusing memikirkannya.

Mungkin lain waktu dia akan membahasnya terutama sang mama. Bian sudah menyimpan banyak pertanyaan disana.
Bian meraba samping tempat tidurnya yang ternyata kosong.
Bian melirik jam dinding 05.30

"Masih pagi? Kemana dia?" Gumamnya.

Bian keluar kamar dan melihat Dara sedang menyiapkan sarapan.
Sempat ternganga ditempat kala melihat sang istri.
Entah sejak kapan istrinya suka memakai daster?

"Kok sudah bangun mas?"

"Hmmm" jawab bian dengan nada datar.

"Mas, ngantor gak hari ini?"
Bian menggeser kursi meja makan kemudian duduk disana.

"Gak!!, kenapa?"

"Temenin belanja ya mas, semalam mas langsung tidur aja. Aku cuma masak nasi goreng bahan dapur sudah habis"

"Iya"

"Iya apa mas"

"Belanjanya"

"Ohh" sahut Dara.

Saat ini mereka sudah ada dimall ternama dijakarta.
Mereka masuk kedalam dengan berjalan bersampingan tanpa bergandeng tangan layaknya pasangan umum lain.

"Ihh, ganteng banget sumpah" Dara melirik dua remaja yang baru saja berpapasan dengan mereka dan berani terang terangan menganggumi pria didepan istrinya.

Berbeda dengan Dara. Bian nampak acuh seakan telinganya tuli.
Mereka berjalan bersampingan dengan Bian yang sibuk dengan ponselnya.

Saat sedang memilih sayuran kembali Dara  mendengar bisik bisik kali ini tepat disampinganya.
"Aduhhh itu jeng ganteng banget"

"Iya jeng, Artis korea mah lewat"

"Sebelahnya itu siapannya ya jeng"

"Adiknya kali jeng, atau ponakannya kalau istri gak mungkin lah lakinya kece badai masak mau sama perempuan tampilannya begitu" Dara menaikan sebelah alisnya lantas menoleh kearah yang dimaksud ibu ibu yang tak jauh darinya.
Ingat ya ini ibu ibuk. Bukan remaja lagi.

Dara geleng kepala saat tau siapa yang dikagumi ibu ibu itu.

Setelah memasukan semua bahan yang dia perlukan dalam troli Dara mendekati Bian.
"Mas, kita beli susu hamil ya"

Bian menaikan sebelah alis menatap curiga pada sang istri yang tiba tiba bergelanjut manja dilengannya.
"Ayo mas, abis ini aku ada jadwal cek up loh" Bian semakin bingung melihat perubahan Dara.

"Oh ya mas, kamu kalau nganterin aku belanja jangan pakai baju ketat dong, aku gak suka ya banyak orang terang terangan ngagumin kamu" Ujar Dara sambil mengelus lengan suaminya

"Apa lagi yang ngagumin ibu ibu" sambungnya pelan bahkan hanya bisa didengar Bian.
Bian mengedarkan pandangannya lantas menemukan apa yang membuat istrinya aneh.

Tanpa mengatakan apapun Bian mendorong troli belanjaan mereka lantas menuju kasir untuk membayarnya dengan masih Dara yang memeluk lengannya.

Brukkk..

Bian mengerutkan dahinya kemudian geleng kepala.
"Sumpah ya gak remaja gak mak mak nyebelin semua"

"Kenapa?" Jawab Bian sambil mulai menjalankan mobilnya.

"Masak tadi aku dikira adik kalau gak gitu ponakan mas"
Bian tersenyum menanggapi ucapan istrinya.

"Kok malah senyum sih"

Posesif HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang