Seminggu dimanfaatkan Dara untuk bersama keluarganya.
Karna mungkin setelah ini dirinya akan lama untuk pulang kampung lagi.
Sebenarnya berat meninggalkan kampung halamannya apa lagi tadi saat Dara berpamitan balik Jakarta Uminya menitihkan air mata.
Hal itu sontak membuat hati Dara terharu.Kalau saja jarak kesini dekat mungkin satu minggu sekali Dara akan berkunjung.
Mengingat jarak sangat jauh ditambah kesibukannya apa lagi suaminya membuat Dara menelan kembali hayalanya."Kapan kapan kita berkunjung lagi" Dara membalik badannya yang masih menatap nanar rumah orang tuanya.
"Sudah jangan menangis" Dara mengangguk.
"Mas aku mau tidur lagi bangunkan aku kalau sudah sampai bandara" Bian membulatkan matanya.
Terbuat dari apa istrinya ini. Baru tadi dia menangis haru karna tidak rela meninggalkan orang tuanya tapi sekarang wajahnya memelas izin untuk melanjutkan tidurnya.
-----------------------
Dua hari setelah kembalinya mereka kejakarta.
Saat ini mereka sedang bersiap hendak menghadiri acara ulang tahun perusahaan SYR company.Dara terlihat cantik dengan gaun berwarna biru ditambah model rambut dibiarkan tergerai lurus menambah kesan anggunnya.
Bian juga tak kala menawan.
Seakan mereka sengaja memakai pakaian senada.
Bian mengenakan jas berwarna biru dongker dengan kemeja dalam putih menambah kesan gagahnya."Sudah siap?"
"Sudah" Dara berjalan disamping suamihya memasuki gedung yang sudah disewa lalu dihias indah oleh pihak perusahaan.
Dekorasi serba merah dan warna emas membuat setiap titik ruangan terkesan mewah.
Saat mereka sibuk menikmati acara tiba tiba mata Dara menangkap seseorang yang tidak asing untuknya.
"Sesil?" Bian mengikuti arah pandangan istrinya."Aby?" Dara dan Bian seakan kompak saling lempar pandang kemudian memutuskan menghampiri mereka.
"Sil, kamu datang juga?" Sesil sedikit canggung ternyata tanpa diduga ada Dara disana.
"Kamu jadi sama dia sil?" Dara berbisik kala suaminya sibuk ngobrol bersama dengan Aby dan rekan bisnis mereka lainnya.
"Iya ra, Doain aja ya" Dara menggelengkan kepala ternyata Sesil sahabatnya Bisa terpincut juga sama pesona Aby yang termasuk pria sederhana.
Dara dan Sesil sedang menikmati hidangan makanan disana.
Tiba tiba seseorang memanggil Dara memaksa wanita itu menghentikan aksi makannya."Pak fahri?"
Sesil menatap takjup pria yang saat ini sudah berdiri disamping sahabatnya itu."Apa kabar?" sejak kejadian dimana Dara dijemput Bian wanita itu belum bertemu lagi dengan pria itu.
"Baik pak" Dara tersenyum lembut namun senyumnya hilang saat sebuah lengan melingkar posesiv dipinggangnya.
"Pak Abian, apa kabar?" Fahri menyapa Bian dengan senyum terbaiknya sedang terbalik dengan Bian saat tadi melihat istrinya didekati pria itu dengan gerakan cepat dia berjalan kearah dimana istrinya berada.
"Baik, maaf pak kami ada urusan mendadak jadi kami pergi dulu" Bian menoleh kearah Aby yang melihat bingung antara Bian dan Fahri.
"Jangan lupa kirim laporannya melalui email" Aby mengangguk mantap disusul Bian dan Dara berlalu meninggalkan tempat.
Saat ini mereka sudah ada didalam mobil. Keduanya memilih diam belum ada yang memulai pembicaraan.
"Ra, bagaimana kalau kau keluar dari pekerjaanmu saat ini?"
Dara menatap curiga pada suaminya yang secara tiba tiba memintanya berhenti bekerja tanpa alasan.
![](https://img.wattpad.com/cover/138786102-288-k8025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Husband
Romance#Beauty_Grils Bagian 1. "Kenapa menatapku seperti itu, Kagum??? aku tau kalau aku memang Cantik" Bian menaikkan sebelah alisnya "Bajumu terbalik" Dara memastikan ucapan sang suami. SIAL!!!! ini memalukan.. *typo banyak!!