Chapter 5

2.4K 87 0
                                    

Di sebuah rumah yang minimalis yang mungkin muat untuk ditempati oleh 2 orang saja. Yap rumah itu adalah rumah Brandon dan Bella. Kedua kakak beradik ini tinggal di rumah minimalis karena hasil jerih payah sang kakak yang bekerja sampingan sana sini hingga sang adik pun tak tahu. Terlihat kini Brandon berada di kamar sang adik, kamar yang tidak luas tapi nyaman bernuansa hitam putih. Brandon menatap sang adik yang masih berbaring nyenyak di atas kasur dan tak lupa lilitan perban masih terpasang indah di kepala nya. Ya, Bella sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah beberapa hari menginap di rumah sakit karena insiden kecelakaan beberapa hari dulu

Brandon mendesah pelan, dia keluar dari kamar adiknya berjalan gontai menuju ruang tamu dan mulai menyalakan tv. Hanya tatapan kosong yang terlihat sampai tak menyadari bahwa sang adik sudah berjalan pelan kearahnya yang masih tertatih-tatih

"Kak" ucap Bella lemah

Brandon yang menyadari itu langsung menoleh cepat menyadari adiknya masih belum pulih betul dengan sigap Brandon meraih tangan mungil Bella dan menuntunnya untuk duduk di sebelah nya. Bella mendudukan bokongnya di sofa sebelah Brandon, Brandon menarik kepala adiknya untuk bersandar di pundaknya. Bella merasa nyaman jika berada di dekat kakak nya

"Bell ntar gue tinggal bentar ya" ucap brandon sangat lembut

"Lo mau kemana kak? Gue ikut" ucap Bella menatap manik bola mata kakak nya

"Tapi lo belum sembuh total, dan gue takutny-" ucapan Brandon terhenti "shuttt gue udah gapapa kok kak, gue udah seger buger cuman langkah gue harus pelan-pelan biar nggak nyungsep hehe" ucap Bella sambil nyengir

Brandon menghela napas berat, sifat keras kepala adiknya tak pernah hilang sampai kapan pun. Brandon hanya mengiyakan nya dan kali ini ia tak boleh lengah dalam menjaga adiknya

"Yaudah sekarang lo siap-siap" ucap Brandon sambil mematikan tv dan membantu adiknya berdiri untuk mengantarkan ke kamar. Setelah mengantarkan adiknya Brandon langsung menuju kamar nya untuk bersiap-siap, kali ini dia akan mengunjungi makan kedua orang tua nya yang sudah 2 tahun tak ia kunjungi terakhir saat Bella masih duduk di bangku SMA kelas 10

Setelah selesai Brandon keluar dari kamar nya dan ia melihat adiknya sudah siap yang mengenakan jeans hitam dipadu dengan sseeter berwarna maroon dan rambutnya yang panjang digerai dengan indah sangat simpel sekali. Brandon menyambar kunci motor miliknya dan langsung menyiapkan motor. Sementara Bella berjalan dengan hati-hati keluar rumah tak lupa ia mengunci pintu nya dan menghampiri kakak nya

"Sini gue pakein aja helm nya" ucap Brandon tetapi langsung di tolak halus oleh Bella

"Wkwk gausah kak gue bisa sendiri kok" Brandon hanya mengangguk paham dan membiarkan adiknya memakai helm sendiri. Setelah itu Bella naik di boncengan kakak nya dan langsung melesat keluar rumah

Brandon mengemudikan motornya pelan-pelan, dia takut nanti kalo kejadian yang tidak mengenakkan terulang lagi. Sementara sang adik-Bella menikmati perjalanan santai ini hingga mereka berdua sampai di pemakaman umum. Brandon memarkirkan motornya dan membantu Bella untuk turun dan melepaskan helm dengan pelan-pelan

Bella melihat sekitar pemakaman itu. Sepi, hanya ada beberapa orang yang mungkin sedang mengunjungi keluarga nya. Brandon langsung menggandeng tangan adiknya untuk masuk ke pemakaman itu. Hingga sampailah mereka di 2 kuburan yang sangat mereka kenal dari batu nissan.

Bella hanya bisa mematung melihat kedua nissan tersebut, ada gejolak yang meledak-ledak di hati nya. Gejolak itu bercampur aduk hingga membuat Bella tak berdaya. Brandon yang menyadari itu menuntun adiknya untuk berada di sebelah kanan yaitu nissan yang bertuliskan nama papanya yaitu Tn Adrian Addison. Dan nissan di sebelahnya bertuliskan nama mamanya yaitu Ny. Freya Arnalda

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang