Happy Reading...
💛💛💛💛💛
"Hmm"
Brandon seperti memikir-mikir apakah ia mengingat Steve apa tidak, wajah Steve seperti terlihat berbeda di foto, dan itu membuat nya kebingungan. Tapi setelah Steve menunjukkan fotonya lewat ponsel nya ke arah Brandon, barulah Brandon mengangguk mengiyakan.
"Lo bener inget gue kan?!" Tanya Steve antusias.
"Steve kan?"
Steve melotot serta melompat riang selayaknya anak kecil yang senang mendapat kan mainan yang diinginkan.
"Udah gausah lebay deh pake lompat-lompat segala" cibir Neira tanpa mengalihkan matanya dari ponsel.
"Ngikut aja lo bayi dugong" cibir Steve langsung di hadiah kan helak tawa di dalam ruangan itu.
"Kurang ajar lo" sinis Neira.
"Aduh, udah dong jangan bertengkar lagi" lerai Ira dan itu membuat Glen maupun Steve saling pandang satu sama lain.
"Lo siapa?" Tanya Glen.
"Aku Ira mas, teman nya Brandon" ucap Ira sopan sambil tersenyum manis.
"Ya ampun, Glen!!! Lo di panggil mas sama si Ira wkwkwk, dasar mas mas" ejek Steve sambil tertawa menepuk bahu Glen beberapa kali.
Glen menggeram pada Steve dan menjitak kepala nya hingga mengaduh kesakitan "Gila lo, bisa benjot kepala gueee Glen"
Glen tak menghiraukan Steve malah sibuk memperhatikan Ira dari atas hingga bawah, pandangan nya adalah, Ira terlalu lugu, dan juga sangat sopan. Ekspentasi nya kemarin adalah Ira oeang nya ceroboh dan mungkin petakilan seperti anak kecil, tapi ternyata dia salah menilai.
"Cukup panggil gue Glen aja, gak perlu pakek embel-embel mas" ucap Glen tersenyum. Ira hanya mengangguk mengiyakan.
"Gue juga mau kenalan lah" serobot Steve dan menjulurkan tangan nya untuk berkenalan dengan Ira "kenalin, nama gue. Pangeran Stevano Aiden, yang paling ganteng, ping tampan dan paket plus plus yang pernah lo temuin"
Ira hanya mengangguk dan mengucapkan namanya sekena nya saja, "jabat dong tangan gue, tenang ajaa higienis kok, aman" Ira berusaha untuk tersenyum dan menjabat tangan Steve tapi suara berat membuat ira mengurung niat nya.
"Jangan sentuh cewek gue"
Semua orang di dalam ruangan tersebut kaget, itu siapa lagi kalau bukan Brandon. Ira bahkan melotot tak percaya dengan apa yang di dengar nya, bahkan Bella dan Neira pun, sampai hampir menjatuhkan ponsel nya masing-masing.
"Lo cewek nya Brandon" tanya Steve, Ira masih belum bisa mencerna kata-kata Steve dengan baik, ia masih syok.
"Ira calon cewek gue, dan gue gak mau lo sentuh-sentuh dia, apalagi lo godain kek tadi" ucap Brandon dingin ditambah dengan tatapan tajam.
Bella pernah melihat tatapan tersebut saat dirinya di godai oleh Steve saat di cafe tempat kakak nya bekerja, sekarang tatapan tersebut ditujukan untuk Ira.
"Halah, masih calon aja udah kek.gini apalagi kalo udah jadi pacar. Lagian yaa Brandon, kan gue cuman kenalan ajaa gak nikung, ya kali temen sendiri gue tikung, basi tau nggak" ucap Steve enteng.
"Tapi sama aja, dia punya gue" ucap.Brandon garang.
"Sudah dong jangan bertengkar, maaf yaa semua nya" Ira merasa tak enak dengan orang-orang yang ada di ruangan ini, dia merasa kikuk, bahkan kaku, dia hanya bisa sedikit-sedikit berkomunikasi dengan Bella. Karena ia tak tahu sifat gadis itu, hanya saja naluri nya berkata bahwa gadis ini sangat membuat nya nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionLo adalah harapan gue, lo keluarga satu-satunya yang gue punya. Lo suka duka gue, lo kebahagiaan dan kesedihan gue. Gue gatau harus bilang apa sama lo, thanks brother you is My Perfect Brother