Happy Reading...
💜💜💜💜💜
Bella menoleh ke arah Ira yang masih syok karena semburan dari pertanyaan agak melenceng dari Neira. Memang, mulutnya Neira tak bisa di jaga, asal langsung ceplos dan mungkin itu akan membuat Felix atau dirinya menjadi kesal.
"Pacar?"
Mereka bertiga sontak menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari pria yang sedang sedang duduk sambil mengucek matanya dan menguap karena bangun tidur.
"Siapa yang pacar siapa?"
Ketiga gadis itu di buat bingung karena omongan Brandon yang mungkin ngelantur dan tak mengerti arah pembicaraan nya.
"Apaan sih kak, ikut mulu" saut Neira.
Brandon yang dirasa sudah cukup sadar ia pun menyandarkan punggung nya di kepala ranjang sambil memandang Ira sejenak kemudian beralih ke arah Neira.
"Eh lo, nama lo siapa?"
Neira menunjuk dirinya, dan Brandon mengangguk. Oke, kali ini Neira cukup untuk sabar menghadapi Brandon yang amnesia, semoga sana segera berakhir. Ingin sekali ia meninju wajah tapi sayang, tampan nya itu loh yaang bikin ia tak tega.
"Gue Neira Ashalina kak, gue temen plus sahabat dari adik lo yang lagi duduk di kursi roda, Bella Addison" tutur Neira.
Mata Brandon membulat, siluet memori tentang gadis kecil yang bermain bersama nya, tertawa bersamanya. Bahkan juga siluet ketika kedua bocah yang sudah beranjak dewasa, bagaimana remaja laki-laki yang mirip sekali dengan nya itu membentak bahkan mengucilkan gadis cantik yang wajahnya sama dengan gadis yang sedang duduk di kursi roda itu, dan juga ada siluet tentang mereka berbaikan dan menjalankan rutinitas seperti kakak adik di sebuah rumah yang sederhana.
Kepala Brandon kembali berdenyut hebat dan seketika siluet yang tadi diputar di otak memori nya hilang bersamaan dengan rasa sakit yang ada di kepala nya.
Ira, Bella, dan Neira yang melihat Brandon kesakitan panik bukan main, dengan cekatan Ira mendekati Brandon berusaha menenangkan Brandon, Neira segera keluar memanggilkan dokter, sementara Bella. Gadis itu dengan tangan bergetar menjalankan kursi roda nya mendekati Ira dan Brandon. Ia ingin menenangkan kakak nya yang kesakitan.
"Kak.. tenang.."
Ucapan itulah yang Bella ucapkan dengan lembut membuat Brandon perlahan-lahan menjadi baik. Dan itu juga membuat Bella terkejut, karena tiba-tiba Brandon memeluknya dengan erat.
"Gue sadar, kalo gue belum sepenuhnya ingat tentang siapa lo atau orang-orang yang ada di sekitar gue. Tapi, ada siluet tentang lo dan gue, itu gue yakin banget, pasti gadis yang tadi itu lo, karena wajah kalian sama. Dan kalau pun lo adik gue, maaf karena gue belum bisa ingat tentang lo, tapi bisa nggak, lo nunjukin foto atau apa pun yang bisa membuat memori gue balik lagi? Atau setidaknya buat gue bisa berpikir mengingat-ingat?"
Brandon melepaskan pelukan nya dan menatap wajah gadis yang ada di depan nya. Ada keinginan untuk mengingat dari memori yang telah hilang segelah insiden kecelakaan yang terjadi beberapa bulan yang lalu.
Bella mengangguk kemudian mengeluarkan ponsel yang ada di saku celana nya dan membuka galeri yang dipenuhi foto-foto diringa dan kakak nya. Dan masih banyak lagi foto-foto yang lain, bahkan ada juga foto Felix, Neira, Glen, dan juga Steve.
Bella memperlihatkan foto itu sagu persatu kepada Brandon, dan juga menyebutkan berulangkali siapa saja nama orang yang ada di foto itu. Itu membuka bibir Bella terasa pegal, hingga dokter rumah sakit datang kemudian memeriksa Brandon.
![](https://img.wattpad.com/cover/166603912-288-k428361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Novela JuvenilLo adalah harapan gue, lo keluarga satu-satunya yang gue punya. Lo suka duka gue, lo kebahagiaan dan kesedihan gue. Gue gatau harus bilang apa sama lo, thanks brother you is My Perfect Brother