"ASTAGA!!"
Suara nyaring yang keluar dari bibir gadis ini membuat cowo yang ada di depannya menutup telinga nya karena spontan.
Bagaimana tidak kaget? Di depan nya sudah ada kakak nya dengan setangkai bunga mawar dan juga 1 batang coklat kesukaan nya.
Ia ingin menangis, ia ingin marah, bahkan ia ingin memaki sekarang juga cowo yang ada di depan nya dengan keras. Tapi seakan akan tubuhnya tidak bisa berbuat, ia hanya berdiri kaku di depannya dengan wajah yang campur aduk.
Pelupuk matanya sudah hampir penuh dengan air matanya yang siap kapan saja akan tumpah, mati-matian ia menahan nya.
"Hai adikku tercinta" sapanya dengan manis, bahkan suara nya pun sangat lembut.
Gadis ini terpaku sesaat, air matanya sudah tak bisa ia bendung akhirnya luruh seketika. Deras dan semakin deras diiringi isakan yang memilukan jika didengar.
Brandon pun menarik adiknya ke dalam pelukannya, isakan nya makin menjadi dan Brandon juga bisa merasakan bahwa kemeja nya sudah basah karena air mata adiknya.
"Maafin gue kalo selama ini gue jahat sama lo, gue lepas tanggung jawab sebagai kakak yang baik buat lo" ucap Brandon sambil mencium ujung rambut adiknya, air mata nya ikut menetes karena kesalahan nya. Tak ada sahutan, tapi suara isakan itu masih terdengar.
"Iya gue tau, gue emang nggak guna. Gue sibuk sama dunia gue sendiri, gue jadi lupain lo, nyuekin lo mulu. Gue tau lo pasti kesepian kan kalo nggak ada gue? Ah pasti gue ke geeran. Karena sekarang lo kan ada Glen sama Steve. Pasti mereka bisa buat lo sesaat ngelupain gue. Gue salah kok karena itu gue mau jelasin. Disini gue nyari uang buat kita hidup, lo tau kan gue punggung keluarga sekarang? Banyak kebutuhan yang nanti kedepannya kita butuhin. Mangka dari itu gue nyari duit yang banyak buat kita, gue selalu sayang kok sama lo. Lo masih sayang kan sama gue Bell? Gue harap masih. Karena cuman lo permata yang gue punya, gue harus ngerawat lo dengan baik, tapi gue sekarang lepas kendali. Dan paling parah nya gue nggak bisa ngucapin apa-apa saat lo lulus kemaren. Iya gue tau, lo lulus dengan nilai memuaskan, gue bangga sama lo, gue ikut seneng karena denger kabar baik kek gitu. Cuman gue nggak sempet ngucapin nya, berhubung sekarang lo ada disini sama gue, jadi gue mau ngucapin sekarang" sejenak Brandon menarik napas nya dalam-dalam sambil membiarkan air mata nya tetap luruh membasahi pipinya. "Congratulations, my Angel, I'm happy with your graduation. Forgive me for not being able to say it at that time"
Hatinya bergetar mendengar kata-kata yang keluar dari mulut kakak nya. Ia ingin memaki nya sekarang tapi itu tak bisa, entah kenapa seluruh badannya lemas dan air matanya tak berhenti untuk keluar.
Ia pun melepaskan dekapan dari kakak nya dan melihat mata Brandon yang sudah sembab, ia ingin melihat, apakah kakak nya sedang bermain-main. Tapi ia tak menemukannya, air mata nya kembali luruh dengan deras diiringi isakan yang makin kencang.
"K-kenapa lo baru sekarang ngucapin? Kemaren-kemaren kemana aja lo? Udah nggak sayang sama gue lagi? Sejujurnya gue kecewa sama lo kak karena sikap lo kek gitu ke gue, tapi gue nggak bisa marah atapun benci sama lo, gue nggak bisa ngelakuin itu kak gue nggak bisa! Meskipun lo udah ngecewain gue tapi gue nggak bisa benci sama lo hiks.. hiks.." ucap nya sambil menunduk dengan isakan yang keras.
"Gue minta maaf sama lo atas perilaku gue ke lo kek gitu, tapi gue masih sayang dan peduli sama lo, karena lo permata satu-satunya yang gue punya setelah mama sama papa nggak ada, cuman lo yang gue punya, cuma lo" ucap Brandon dan kembali mendekap adiknya ke dalam pelukannya
Mereka berdua menangis bersama di tengah-tengah dingin nya malam yang ingin menerobos masuk ke dalam ruangan itu.
Brandon melepaskan pelukannya dan menatap adiknya yang sudah kacau campur aduk, ia merapikan rambut Bella yang sedikit berantakan dan mencium pucuk kepala nya "sekarang lo duduk dulu, gue udah nyiapin sesuatu buat ngerayain kelulusan lo, yaa walaupun nggak mewah tapi semoga lo suka dan mau maafin gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionLo adalah harapan gue, lo keluarga satu-satunya yang gue punya. Lo suka duka gue, lo kebahagiaan dan kesedihan gue. Gue gatau harus bilang apa sama lo, thanks brother you is My Perfect Brother