Chapter 34

667 31 0
                                        

Happy Reading...

🖤🖤🖤🖤

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Brandon dinyatakan boleh pulang oleh dokter, dan juga amnesia nya terhadap lingkungan sudah pulih kembali. Ia pun bisa menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala, tapi tidak dengan aktivitas kantornya.

Ia harus memulai nya dari awal. Tidak tidak.. bukan memulai awal kembali mencari pekerjaan, tapi awal untuk mengerjakan semua laporannya yang sudah menunggunya di meja kantor.

Memang sedikit terbebani, tapi ia tak mengeluh soal itu, karena baginya. Apapun untuk 2 wanita yang telah hadir di hidupnya dan melengkapi segala kekurangan masing-masing.

Ira tetap bekerja, dan tugas nya pun masih sama, ia akan senantiasa membantu Brandon untuk menyelesaikan laporan dan segera di berikan kepada bos. Walaupun sedikit penekanan, akhirnya Brandon pun luluh dan membiarkan Ira mengerjakan apa yang ia mau.

Bella? Gadis cantik itu tetap bekerja di cafe tempat Glen dan Steve, masih dengan kesibukan nya sendiri. Sempat berdebat dengan kakaknya karena ingin ia berhenti untuk bekerja disana, tapi tetap dengan pendiriannya Bella melanjutkan pekerjaan nya di cafe itu.

Pagi ini baik Brandon dan Bella sudah memulai kesibukan masing-masing di pagi yang cerah ini, sempat ada perbincangan ringan saat sarapan dan mulai terpisah karena tujuan masing-masing.

Bella menuju ke tempat cafe nya bekerja, sementara Brandon menuju kantornya yang sudah ditunggu oleh Ira..

Iya Ira..

Sekarang Ira sudah menjadi pacarnya, kapan menyatakan perasaan Brandon kepada Ira itu tak perlu tau, hanya Tuhan dan mereka berdua yang tau.

"Halo"

"....."

"Iya iyaa bawel lo, ini gue udah mau jalan, nunggu di loby aja"

"......"

"Untung sayang kalo enggak udah gue banting juga lo"

"............"

"Jangan ngambek, entar gue beliin es krim. Gue berangkat dulu, bye"

Berakhir lah percakapan singkat antara Brandon dan Ira. Sudah menjadi kebiasaan Ira untuk menelpon Brandon di pagi hari, entah saat hari kerja ataupun hari libur.

Brandon melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Oiya, motornya sudah diperbaiki saat insiden kecelakaan yang membuat nya harus kehilangan separuh ingatan nya, siapa lagi kalau bukan Glen dan juga Steve yang membawa nya ke tukang service sepeda motor.

Tak butuh waktu lama Brandon sudah sampai di parkiran kantor, dia menjadi pusat perhatian orang kantor karena kabar nya saat sakit sudah menjadi perbincangan hangat di kantor beberapa minggu lalu.

"Loh Brandon, kamu udah pulang? Ya ampun.. kamu kok makin ganteng aja sih setelah sakit" ucap salah satu karyawati, salah satu senior Brandon.

Brandon pun menoleh dan tersenyum "iya mbak, saya sudah pulang" Brandon sempat melirik ke arah Ira yang ternyata tak menunggu nya di lobby, melainkan di depan pintu masuk lobby yang mengarah langsung ke parkiran kantor.

"Duluan ya mbak, saya sudah terlambat" dengan sopan Brandon mengundurkan diri dan sempat menunduk untuk memberi hormat pada seniornya dan berjalan ke arah Ira.

"Hei!! Melamun apaan sih, yuk masuk!"

Ira menatap Brandon sinis dan mencubit pinggang Brandon dengan kencang hingga sang empunya kesakitan.

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang