Happy Reading...
❤️❤️❤️❤️
Matahari telah menyapa dunia dengan sinarnya yang meskipun tak secerah biasanya, karena awan tengah berusaha menutupi senyum cerahnya.
Pagi ini, Bella akan ke rumah sakit untuk menemui kakak nya, tentu saja ia tak sendirian. Selalu ada bodyguard yang selalu menjadi penjaga nya sekaligus pendorong kursi roda nya, siapa lagi kalau bukan Neira.
Semalam Neira memang pulang, dan Bella belum sempat memberi tahu kalau ia akan menjenguk Brandon, tapi ajaib nya, pagi-pagi buta Neira sudah menggedor pintu nya dan sudah siap untuk mengantarkan Bella. Aneh kan? Tahu darimana kalau ia akan ke rumah sakit pagi ini? Dan jawaban dari Neira adalah,
"ya gampang lah, kan gue tahu apa isi pikiran lo, jadi gak mungkin pagi ini lo gak ke rumah sakit, pasti ke rumah sakit. Jadi gue udah siap dengan mobil nya tuan putri, dan saya siap melayani anda"
Seperti itu.
Dan juga sekarang Neira telah mengacak-acak dapur nya untuk mencari pengganjal perut, untung saja persediaan makanan sudah ada, jadi sudah siap.
Kini Bella sudah mengganti baju nya dan siap untuk pergi ke rumah sakit, tapi setelah makan. Karena Neira sudah memasak makanan yang hanya roti dengan selai kacang mungkin, cukup simple kan untuk mengisi perut di pagi hari.
"Entar, kita mampir ya buat beli makanan kakak gue"
"Hah, dfjimana?"
"YAEWWW NEIRA, ITU ROTI NYA DI HABISIN DULU BARU NGOMONG ASTAGAA MUNCRAT SEMUAA" teriak Bella saat roti Neira telah menyembur wajahnya.
Cepat-cepat Neira menelan roti nya dan tertawa keras memenuhi ruangan "anjir ngakak gue ya ampun"
"Rese banget sih lo, muka gue jadi penuh sama roti lo tau nggak" sewot Bella, sementara sahabatnya itu masih sibuk tertawa sambil mengambil sehelai roti lagi hingga bergetar tangan nya karena gak fokus.
"Udah sana makan lagi, entar aja ngomong nya pas udah berangkat" Neira hanya mengangguk patuh dan mulai mengoleskan rotinya lagi. Kali ini mereka berdua menikmati makanan masing-masing tanpa ada pembicaraan sama sekali hingga bersiap berangkat.
"Semua udah kan? Yuk berangkat" Bella mengangguk, mereka berdua mulai menuju rumah sakit.
"Lo tadi mau ngomong apaan?"
"Nanti kita beli sesuatu ya buat kakak gue sarapan" Neira hanya mengangguk saja dan mulai fokus menyetir.
"Eh tapi Nei, kakak yang kemarin masih ada belum ya? Apa udah pulang?"
"Ya udah pulang lah, gak mungkin juga kan nungguin kakak lo sampek pagi kek gini, lagian dia siapa sih? Kok gue gak pernah tau. Lo tau dia siapa?"
"Gue gak tau dia siapa, kak Brandon gak pernah cerita ke gue soal kakak kemarin" ucap Bella murung, kenapa kakak nya tak pernah cerita soal perempuan kemarin yang menjenguk kakak nya?
"Udah gak usah murung, nanti dia bakal jelasin semua nya kalau udah beres dan ingatan kakak lo udah membaik" Neira tersenyum membuat Bella ikut tersenyum.
Mereka berdua akhirnya mampir untuk membeli makanan, dan mungkin lebih, jaga-jaga kalau semisal ada yang lapar atau tidak.
"Bell, apa nggak kebanyakan beli segitu? Entar kalo gak dimakan kan mubazir banget loh" ucap Neira sedikit meringis karena makanan yang Bella beli lumayan untuk 6-7 orang. Sementara kalau tak ada yang berkunjung kan sayang banget itu makanan di buang.
"Gak papa, gue tadi udah chat kak Glen sama kak Steve buat mampir ke rumah sakit setelah ngurus cafe nya" Neira cuman mengangguk saja, toh dia nanti juga akan makan kalau lapar.
![](https://img.wattpad.com/cover/166603912-288-k428361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Novela JuvenilLo adalah harapan gue, lo keluarga satu-satunya yang gue punya. Lo suka duka gue, lo kebahagiaan dan kesedihan gue. Gue gatau harus bilang apa sama lo, thanks brother you is My Perfect Brother