Happy Reading...
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
"Santai.." Brandon mengusap pucuk kepala Ira dengan lembut.
"Nih habisin nasi goreng kamu" ucap Ira mengambil alih nasi goreng yang ada di tangan Brandon.
Brandon menggeleng sambil tersenyum manis "buat lo aja, gue udah kenyang" Ira pun mengangguk dan menghabiskan nasi goreng nya dengan lahap.
Mereka berdua terlalu menciptakan dunia sendiri hingga tak menyadari kalau 4 orang yang berada di sofa sedang melihat mereka berdua yang sama sekali asik satu sama lain.
"Bell, kakak lo itu bener pacaran sama Ira?" Bisik Steve pada telinganya.
"Gak tau, kakak gue ga pernah cerita ke gue kak"
Steve menghela napasnya, ia ingin sekali mengulik kisah cinta rahasia dari Brandon maupun Ira, tapi bagaimana? Apa ia akan bertanya pada Ira 4 mata langsung? Ataukah bertanya pada Brandon? Oh jelas tidak.. ia tak mau membangun kan Raja Singa yang mengamuk hanya untuk menggali informasi yang sangat tak penting.
"Mereka romantis ya" celetuk Neira tiba-tiba.
"Lo mau kek gitu?"
"Eh, apaan sih kak Glen, ya, tapi mau juga sih hehehe" ucap Neira dengan cengiran kudanya, satu jitakan melayang pada dahinya "astaga kak, gue salah apaan coba?"
"Gak papa, pengen aja gitu hehe" satu cubitan mendarat di lengan Glen dengan keras, hingga membuat kulitnya memerah. "Rasain" sinis Neira.
Ke-4 orang tersebut sudah gatal untuk tidak bersorak, apalagi Steve, mulutnya pun sudah sangat untuk menyoraki apa yang ingin dia sorak, bahkan sekarang pun ia tak bisa menahannya lagi dan..
"Astaga, kalian itu ya, jangan membuat ruangan ini panas dengan adegan mesra kalian, kasian ini penglihatan jomblowan dan jomblowati yang sudah ternoda dengan adegan kalian. Plis deh ya, kalian itu harusnya nyari tempat yang enak buat pacaran, atau semacamnya. Jangan disini, kasihanilah kami woy!" Cerocos Steve seketika membuat Ira tergagap, sementara Brandon hanya biasa saja. Suasana di ruangan tersebut menjadi senyap, tak ada yang membuka suara sampai.
"Ini ngapain kalian pada diem aja, jawab dong wahai para jomblo" ucap Steve sambil berkacak pinggang.
"Sorry ya kak, gue rasa gue itu bukan jomblo deh, gue itu single. Lo aja deh yang pengen jomblo, gue sih ogah.. karena gue lagi nunggu seseorang yang bakal datang ke gue" ucap Neira.
"Gue juga, gue bukan jomblo kak Steve, gue itu sama kek Neira, menunggu seseorang" tambah Bella.
"Bro, gue rasa, sebutan jomblo NGENES itu cocok banget deh buat lo, gue juga ikutan sama mereka, karena gue single" ucap Glen menekan kata ngenes untuk Steve.
Steve hanya terdiam kaku dengan mulut terbuka, tak percaya karena dirinya hanya seorang diri sekarang untuk melawan Brandon yang mungkin akan mengamuk sekarang juga.
"K-kalian g-gak bisa gitu dong, ini gak adil woy, gue masa sendirian sih yang jomblo, gue juga pengen punya cewek, sangking aja belum ada yang cocok" ucap Steve lesu "dan ya, Glen! Gue gak ngenes ngenes amat!"
"Itu sih terserah lo hahaha" ruangan tersebut penuh dengan suara tawa dari 3 orang yang sedang membuli Steve. Ira dan Glen? Hanya diam dan memperhatikan saja, tak mau ikut menimpali.
Malam pun semakin larut, di ruangan itu yang masih bertahan hanyalah Brandon dan Glen saja, yang lainnya ada yang sudah pulang, dan ada juga yang masih bertahan. Yang pulang tentunya Bella dan Neira, tapi 2 gadis tersebut juga membawa Ira pulang. Yap, Ira pulang karena disuruh oleh Brandon, karena mungkin takutnya tidur dengan tak nyaman jadinya Ira hanya nurut-nurut saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionLo adalah harapan gue, lo keluarga satu-satunya yang gue punya. Lo suka duka gue, lo kebahagiaan dan kesedihan gue. Gue gatau harus bilang apa sama lo, thanks brother you is My Perfect Brother