Chapter 17

864 42 3
                                        

Beberapa bulan kemudian, tidak ada perubahan. Tetap sibuk dengan urusan nya masing-masing. Bella berusaha untuk memahami kakak nya yang sibuk dengan pekerjaan kakak nya.

Bella tidak mau terlalu kepikiran dengan kakak nya, setelah melaksanakan Ujian yang ia hadapi beberapa hari lalu, sekarang ia lebih lega karena bisa melewati tantangan tersebut tanpa adanya semangat dari kakak nya.

Sedih? Pasti! Tapi ia tak mau ambil pusing. Setelah itu ia juga memutuskan untuk bekerja di cafe dulu tempat kakak nya bekerja.

Ia sudah mendapat ijin dari kakak nya, heran pasti nya tapi masa bodo, toh kakak nya sekarang mempunyai kesibukan yang lain.

Jahat memang sekarang, tapi siapa yang kejam? Ahh entahlah tapi ya sudahlah kalo begini jadi nya.

Pagi ini Bella bergegas untuk pergi menuju cafe tersebut, beberapa hari lalu ia sudah melamar pekerjaan ini waktu selesai ujian sekolah nya, syukur lah diterima.

Sekilas sebelum berangkat, Bella melihat di kamar kakak nya dan ternyata sudah tidak ada, hey ini masih jam 6 kan nggak mungkin kalau sudah waktu jam kerja!

"Selalu begini, kapan ini berakhir arrghhh!!!"

Pagi hari mood nya sudah hilang, ia pun bergegas menuju cafe, ia tak mau di hari pertama nya ia telat.

Setelah sampai, Bella berusaha untuk memperbaiki mood nya agar bisa berkonsentrasi saat bekerja

Bella pun membuka pintu cafe dan telah disuguhi oleh pandangan bingung dari Glen maupun Steve. Mereka pasti bingung kenapa Bella masuk ke dalam cafe padahal ini belum waktunya buka.

"Hai kak hehe, kok natap aku kek gitu?" Ucap Bella riang padahal hatinya masih kesal karena kejadian di rumah.

Glen dan Steve saling memberi tatapn bingung tapi setelah itu seperti biasa sambil menampilkan senyuman nya.

"Loh dedek cantik, kok ada di sini? Btw mana kakak lo? Nggak ikut kan?" Steve pun mencairkan suasana yang tadinya hening, sambil celingukan, memastikan kalau Brandon tidak ada.

"Hehehe tenang aja, kakak nggak ikut kok"

"Oiya Bell, lo kok disini? Emang nggak sekolah? Gimana ujian sekolah lo? Lancar?" lama hening akhirnya Glen membuka suara nya dan berbicara dengan tenang.

"Ujian nya lancar kok, kalau sekarang sih tinggal nunggu hasil nya gimana hehehe, sambil nunggu pengumuman gue kerja disini kak" ucap nya lantang.

"HAH?!!" Siapa lagi kalau bukan Steve? Teriakan heboh itu datang dari suaranya yang keras namun berat. Sementar Glen? Pria itu kaget tapi langsung menutupi nya dengan tenang.

"Lo kerja disini? Emang kakak lo nggak marah gitu?" Bella menggelengkan kepala nya

"Plis Bell, lo cewek. Emang lo nggak capek kalo kerja disini? Cafe ini sekarang lumayan rame pasti lo kalang kabut" ucap Steve khawatir

"Hahaha, gausah gitu kali kak Steve, gue gapapa. Emang kalo gue cewek kenapa? Toh cewek gaboleh lemah selagi ada upaya yang harus di lakuin, cewek gaboleh kalah sama cowok jadi gue pasti kuat buat kerja disini" pernyataan Bella sekali lagi membuat Steve melongo

"Yaudah kalo emang lo kuat Bell, sekarang mending lo ganti terus kita bersihin cafe nya sebelum jam buka" ucap Glen diangguki oleh Bella.

Glen menatap sahabat nya yang masih melongo karena ucapan gadis itu, ia paham kalau ucapan Bella tadi menohok tapi xia biasa saja.

"Udah gausah lebay kayak gitu kali, kalo emang dia kuat ya gapapa toh pasti dia bosen di rumah" Glen menepuk pundak Steve sekilas dan kembali melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda Steve pun juga sama.

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang