Chapter 20

1K 39 7
                                    

Di hari Minggu seperti ini kalian ngapain? Tidur tidur? Malas malasan di kasur? nonton drakor? atau membaca novel? Biasanya hal yang mungkin begitu lumrah bagi anak muda seumuran Bella banyaknya.

Tapi hal itu tidak berlaku pada hari ini. Hari ini bahkan lebih menyenangkan dari biasanya, karena telah sekian lama akhirnya bisa kumpul dengan kakaknya. Acara maaf memaafkan sudah dilakukan beberapa hari yang lalu. Dan ia sudah berdamai dengan kakak nya.

Dan ditambah hari ini, adalah waktu kebersamaan bersama kakak nya. Siapa sih yang nggak mau di ajak jalan-jalan setelah lama nya di cuekin oleh kakak nya? Itu sudah membuat Bella bahagia bukan main.

Pagi ini ia sudah rapi, begitu pula dengan kakak nya, walau mereka berdua terlihat santai. Tetapi sangat bagus jika dilihat lebih detail, bahkan style mereka dibilang biasa saja dan mungkin sedikit berpasangan. Bagi orang yang tak tahu status mereka adalah adik kakak, pasti mereka akan menganggap mereka adalah pasangan yang serasi dan cocok secara lahir batin.

Ah, tapi biarkan saja. Pagi ini rencana mereka berdua adalah menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, memakan es krim bersama, ber foto-foto dan lainnya.

"Yuk Bell berangkat, entar keburu siang, panas ntar"

"Yang bilang siang itu dingin siapa kak?" Ucap Bella dan di hadiah oleh kekehan kecil dari kakaknya.

"Yaudah ayo brangkat, lama banget sih lo dandan nya" Brandon pun meninggalkan Bella yang sedang cemberut

"Nyebelin banget sih, kalo nggak dosa gitu udah gue lempar ke samudra biar tenggelem" gerutunya sambil menyusul kakak nya.

Mereka pun berangkat, dan tujuan pertama adalah membeli sarapan. Karena sibuk siap-siap Bella tak sempat untuk membuat sarapan, katanya nanti kalo gue udah capek-capek dandan, entar makeup nya luntur gara-gara kepanasan. Gitu katanya, dan Brandon hanya mengusap dadanya sabar.

Brandon pun heran, kenapa adiknya bisa berubah seperti ini? Berubahnya pun sangar. Tapi biarkan saja adiknya seperti ini. Yang penting harus menyiapkan mental baja apabila kalimatnya menyebalkan.

Di perjalanan, Brandon dan Bella saling tertawa lepas, sampai-sampai orang yang ada di jalan melihat mereka, dan mungkin mereka berfikir mereka sangat bahagia. Dan lagi-lagi mereka berdua tak peduli.

Brandon pun memakirkan motornya di sebuah warung soto. Karena bagi mereka, pagi hari sangat enak untuk makan soto dengan kuah yang hangat dan masih mengepul. Itu sudah membuat mereka ketagihan.

Mereka pun memasuki warung soto tersebut, sesaat orang yang sedang makan disana terpaku karena ketampanan dan kecantikan kakak adik itu. Bella merasa kikuk dengan suasana seperti itu.

"Kak, mending langsung pesen aja deh habis itu duduk disana. Gue ngerasa risih diliatin kek gitu" ucap Bella sedikit berbisik

"Lo kira gue nggak risih gitu? Sama aja, gue juga. Lo duduk aja langsung, biar gue yang pesen"

Bella mengangguk dan sedikit berlari menuju meja kosong yang ada, sementara Brandon menuju ke penjual untuk memesan makanan.

"Bu, pesan soto ayam nya 2 ya, sama teh hangat 2. Diantar di meja kosong sebelah sana" tunjuk Brandon di meja yang diduduki oleh adiknya.

"Oke mas, ditunggu ya sebentar"

Brandon mengangguk dan pergi menuju adiknya, jalan nya sangat santai, tetapi sedikit terdengar teriakan tertahan dari para gadis remaja yang melihat Brandon.

"Hei, jangan main ponsel mulu. Rusak entar tuh mata" ucap Brandon mengambil ponsel adiknya dan melihat apa yang membuat adiknya seperti sangat seru. Terlihat adiknya sedang bercakapan lewat Whatsapp dan ini adalah cowok!

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang