Pukul 20.30 malam, saat nya Brandon dan Ira untuk pulang ke rumah dan mengistirahatkan badan nya yang telah lelah bekerja seharian. Hari ini mereka pulang tak larut malam, karena mereka telah menyelesaikan pejerjaan nya dengan baik dan cepat selesai.
"Bran, balik yuk" ajak Ira.
"Bentar, gue beresin dulu ini acak-acak" Ira membantu Brandon membereskan meja nya yang penuh dengan berkas-berkas yang masih berantakan tak karuan hingga semua nya rapi kembali.
"Udah? Yuk balik" Ira menggandeng tangan Brandon, terasa sangat hangat jika di pegang. Memang tangan nya yang dingin atau tangan Brandon yang setiap saat hangat, tapi ini sangatlah nyaman.
Mereka berdua menarik perhatian orang orang yang berada dalam kantor, tak heran jika banyak yang iri pada Ira, siapa yang tak kenal? Walau ia mencoba untuk biasa saja, tapi Ira selalu mendapat perhatian orang kantor. Sudah cantik, baik, manis, pendiam ramah, pokoknya plus plus plus untuk Ira. Banyak yang sudah mengincar Ira tapi ia hanya senyum saja.
Begitu pun Brandon, sejak awal bekerja, ia sudah menjadi buah bibir di kantor. Bahkan penjual makanan yang berada di kantin pun juga mengetahui Brandon itu siapa. Seorang karyawan yang memiliki paras tampan, tegas, sopan, friendly dan masih banyak lagi. Mereka berdua menjadi couple plus plus yang ada di kantor.
"Ra, entar mampir dulu yuk di rumah gue"
"Buat apa?" Tanya Ira heran.
"Ya gapapa sih, biar ada Bella juga. Ini kan kita belum makan malam, sekalian aja makan di rumah gue. Kita beli makan dulu di luar, gimana?" Tawar Brandon, Ira hanya mengangguk nurut dan menaiki motor Brandon, dan meninggalkan parkiran kantor.
"Ini kita mau beli makanan apa?" Teriak Ira.
"HAH?" teriakan Brandon tak kalah keras, bahkan telinga Ira sampai sakit.
"Ya ampun Brandon, ini jangan teriak dong. Aku masih denger apa yang kamu omongin, aku sengaja kerasin suara aku, karena aku yakin pasti kamu bakal hah, apa! Gak denger! Gitu" ucap Ira jujur.
Brandon terkekeh, semua nya itu benar, ia tak terlalu mendengar jika sedang mengendarai motor. "Yaudah yaudah. Kita beli sate mau? Bella suka sate. Lo juga suka kan?" Ucap Brandon setengah teriak. Ira hanya mengangguk dan merebahkan kepala nya di punggung Brandon.
Brandon tau, kalau posisi Ira seperti ini, apalagi saat di motor tandanya ia sedang lelah. Brandon melajukan motornya segera ke tempat penjual sate langganan nya.
********
Cafe tempat Bella bekerja pun sudah sepi jika jam segini, karena memang sudah soul out makanan maupun minuman yang ada di dapur, sebab tadi lebih banyak dari biasanya pengunjung yang datang.
Glen dan Steve sedang beristirahat di ruang ganti, karena mereka sangat sangat lelah. Bella? Hilang semua rasa lelah gadis itu karena ada kedatangan tamu. Siapa lagi kalau bukan Gavin?
"Tu-- eh maksut saya, Gavin. Mau minum apa? Tapi kek nya, cappuccino anda telah habis tadi" ucap Bella sedih.
Gavin tersenyum malu malu, sangat sangat manis menurut Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionLo adalah harapan gue, lo keluarga satu-satunya yang gue punya. Lo suka duka gue, lo kebahagiaan dan kesedihan gue. Gue gatau harus bilang apa sama lo, thanks brother you is My Perfect Brother