Satu detik kehidupanku

22.8K 989 103
                                    

"Pagi hari.. aromanya selalu sama dengan pagi hari di 20 tahun kehidupanku . Tidak ada yang berubah, hanya saja 5 taun belakanganan menjadi lebih berwarna dan berat secara bersamaan"

Y/n masih terduduk ditempat tidurnya sembari melihat matahari pagi dari jendela kamarnya, sesekali dia mengusap matanya yang masih menolak cahaya memaksa untuk tidur kembali.

Y/n seorang wanita Indonesia biasa yang sangat ingin tinggal di Korea karena terlalu cinta dengan BTS. Ya, Bangtan Sonyeondan.
Harapannya sangat sederhana, setidaknya dengan tinggal di Korea kemungkinan untuk bisa bertemu BTS meningkat 0,0000001/2%. Untuk impiannya itu y/n harus pintar bahasa Korea, karena jadi tukang sapu jalan di Korea juga tidak mungkin gagu.

Y/n sudah melakukan berbagai cara demi mendapatkan impiannya untuk tinggal di Korea, mulai dengan nonton drama korea tanpa subtitle dan berakhir tidak mengerti sama sekali. Lanjut dengan ponsel, isinya adalah semua aplikasi belajar cepat baca, tulis dan bicara bahasa Korea. Alhasil dengan kerja kerasnya selama 3 bulan akhirnya y/n tahu arti "annyeong haseyo".

Tentu saja itu tidak cukup untuk y/n bisa tinggal di Korea, jadi dia bekerja lebih keras lagi. Setelah sekian lama akhirnya dia fasih bahasa korea setidaknya basic conversation. Tidak sampai disitu, karena y/n bukan dari keluarga berada dia harus mencari cara lain untuk bisa sampai kesana. Satu-satunya cara adalah dengan mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Korea.

Sebenarnya y/n cukup pintar, namun dia merasa kalau kompetensinya belum cukup untuk bisa kuliah di Korea dengan beasiswa. Untuk itu y/n terus belajar dengan keras untuk mengikuti ujian beasiswa kuliah di Korea. Sayangnya berulang kali y/n mencoba, berulang kali juga dia gagal.

Y/n sebenarnya sudah cukup lelah dengan semua usahanya yang dirasa sia-sia. Namun dia lebih tidak bisa membayangkan bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah bertemu dengan idolanya, Min Yoongi  yang selalu membuat y/n lebih semangat dalam melakukan apapun.

Seringkali y/n menangis tanpa diketahui oleh siapapun dan juga dia bukan fangirl yang suka datang ke konser,beli album ataupun borong merchandise karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan. Sampai suatu saat y/n menyadari bahwa penyebab kegagalannya adalah dirinya sendiri. Dia memikirkan seseorang dengan sangat keras sampai melupakan bagaimana dirinya sendiri akan bahagia. Akhirnya y/n bangkit dan memutuskan untuk melanjutkan apa yang telah dia mulai.

"Aku melakukannya dengan tulus. demi diriku dan orang-orang yang menyayangiku. Aku tidak melakukannya sebatas kebutuhan, tapi karena aku memang ingin. Tidak masalah jika aku gagal, aku akan melakukannya lagi dan lagi sampai aku tidak bisa bergerak. Setidaknya aku menikmatinya dan tidak menyesal atas hidupku. Hanya saja, Min Yoongi bukankah bagus untukku jika satu detik hidupku mataku bertemu denganmu?"

Y/n berangkat dengan penuh keyakinan untuk mengikuti test selanjutnya. Kali ini dia sedang dalam kondisi terbaik untuk melakukannya. Satu persatu soal itu dijawab dengan penuh keyakinan sehingga dia tidak akan kecewa dengan apapun hasilnya.

Satu pekan setelah test dilakukan, y/n membuka website dimana hasil tersebut akan diumumkan. Betapa gembira sekaligus tidak percaya y/n melihat namanya terpampang dengan jelas dalam urutan orang yang lulus test untuk beasiswa ke Korea.

Pagi hari berikutnya berbeda dengan sebelumnya, y/n dengan semangat menghabiskan sarapan serealnya dan bergegas menuju ke bandara. Langkahnya terburu-buru, y/n dengan koper besarnya dan totebag kesayangannya dipakai sebelah kiri, semua yang difikirkannya saat ini adalah bagaimana dia akan bernafas di Korea nanti.




7 P.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang