15

2.8K 84 2
                                    

Hari mulai menjelang sore dan sekarang Zee dan Zain ada di sebuah pantai. Pantai lagi? Iya. Tapi ini berbeda dari kemarin. Kenapa? Karena Zain telah memboking semua pantai ini dan sekarang di sini hanya ada Zee dan juga Zain, hanya berdua.

Zain menghiasi pantai itu menjadi sangat indah, ada banyak bunga sepanjang mereka berjalan. Ada sebuah meja dan dua buah kursi yg tengah menunggu mereka. Yang di atasnya sdh ada lengkap dengan sebuah kue berbentuk hati dan tentu saja meja itu sdh di hias sedemikian rupa.

Zain mempersilahkan Zee untuk duduk, lalu Zain ikut duduk berhadapan dengan Zee. Sepanjang jalan Zain tidak berhenti tersenyum sedangkan Zee hanya menampilkan muka datarnya saja. Sebenarnya Zee sedikit terkejut dan Zee juga sedikit kagum, tapi Zee menyembunyikan itu semua.

"Siapa?" tanya Zee tanpa ekspresi.

"Maksud kamu?" tanya Zain tidak mengerti.

"Yg menghias tempat ini"

"Oh... Aku" jawab Zain santai. Santai kayak di pantai. Mereka emang lagi di pantai deng.

"Kapan"

"Sejak tadi pagi"

"Jadi ini urusan mendadak itu"

"Maaf Zee, aku hanya ingin memberikan kejutan sama kamu. Apa aku salah?" Zain merasa bersalah dan sedikit takut kalau Zee tidak menyukai kejutannya ini.

"Kamu juga memboking pantai ini?"

"Iya"

"Kenapa?"

"Karena aku pengen ngasih kamu kejutan. Waktu kamu ulang tahun aku gk ngasih kamu apa². Jangan kan ngasih kejutan ngucapin selamat sama kamu aja enggak. Jadi untuk menembus itu aku menyiapkan semua ini. Aku pikir kamu akan suka sama kejutan yg aku buat, tapi aku pikir aku salah. Dan kenapa aku ngeboking semua pantai, karena aku pengen berdua aja sama kamu. Aku gk mau ada yg ganggu waktu kita. Dan aku juga gk mau kamu risih, karena aku tau kamu gk suka keramaian" ada kekecewaan yg tersirat di wajah Zain, dia tidak menyangka bahwa usahanya untuk menyenangkan hati Zee gagal, semuanya sia².

Melihat Zain yg kecewa akhirnya Zee mengalah. Setidaknya dia menghargai usahanya Zain untuk dirinya. Zain sdh menghabiskan waktunya hanya untuk ini dan sangat keterlaluan jika Zee mengatakan bahwa dia sangat tidak suka dengan ini semua. Zee bukannya tidak suka, hanya saja dia merasa bersalah. Perasaan bersalah itu semakin besar ketika Zain melakukan hal yg seharusnya tidak Zain lakukan. Zee hanya tidak ingin semua usaha dan pengorbanan Zain menjadi sia². Karena Zee belum bisa membalas perasaan Zain.

"Terima kasih karena sdh melakukan ini semua. Terima kasih sdh mau merayakan ulang tahunku. Terima kasih karena sdh peduli terhadapku. Aku menghargainya Zain, tapi aku harap kamu tidak akan melakukan ini lagi. Aku merasa lebih bersalah kalau kamu melakukan hal yg seperti ini" Zee berharap kata² nya tidak akan menyinggung perasaan Zain dan Zee berharap Zain mengerti dengan perasaannya.

"Aku tidak akan melakukan ini lagi kalau kamu gk suka. Maaf membuat mu merasa bersalah dan tidak nyaman. Tapi aku melakukan ini semua untuk kamu Zee. Aku tau kamu belum bisa membalas perasaan ku, tapi bisakah kamu membiarkan ku untuk memperjuangkan mu Zee?" Zee benar² tidak tau harus menjawab apa. Tiba² lidah nya menjadi kelu. Zee sangat tidak menyukai situasi seperti ini. Tapi apa yg harus dia lakukan?.

"Kamu gk perlu jawab kok Zee. Aku tau ini berat buat kamu" astaga bahkan lelaki di hadapannya ini masih berusaha untuk mengerti dengan dirinya.

"Yaudh mending kamu make a wish, terus tiup lilinnya baru potong kue nya. Aku udh laper Zee" kata Zain berusaha mencairkan suasana.

Zee memejamkan matanya dan membuat permohonan. Setelah itu Zee meniup lilin dan memotong kue nya. Dan suapan pertama dia berikan kepada Zain. Ya ialah orang mereka cuma berdua.

"Kamu buat permohonan apa Zee?" tanya Zain penasaran di tengah² makannya.

"Penasaran?" tanya Zee balik. Kemudian Zain mengangguk antusias.

"Sama saya juga" mendengar itu muka Zain berubah, dan di saat bersamaan Zee tertawa, tertawa lepas. Zee hanya tidak menyangka dia akan mengucapkan kalimat tidak penting itu. Zee merasa ada yg aneh dengan dirinya. Karena sekarang dia merasa lebih banyak bicara dari sebelumnya. Dan yg lebih aneh nya lagi Zee tertawa lepas sekarang. Hal yg hampir tidak pernah dia lakukan setahun belakangan ini. Tapi hari ini Zee bisa tertawa seperti itu lagi. Zee bahkan bingung mengapa bisa dia tertawa selepas ini.

Melihat Zee tertawa lepas seperti itu membuat Zain yg tadi nya kesal kini ikut tertawa. Zain senang bisa melihat Zee tertawa begitu lepas seperti sekarang. Rasanya usahanya sdh mulai terlihat untuk membuat Zee kembali menjadi pribadinya yg dulu. Zain hanya perlu sedikit bersabar lagi agar dia juga bisa membuat Zee membalas perasaannya.

Saat Zee masih tertawa tiba² Zain mencoretkan mentega ke hidung nya Zee. Dan itu sukses membuat Zain tertawa lepas dan sekarang malah Zee yg terlihat kesal.

"Kamu lucu sekali Zee. Kamu tau, kamu kayak badut sekarang" kata Zain masih dengan tawanya.

"Apa! Badut?" tanya Zee, Zee benar² sangat kesal dengan Zain. Bisa² nya Zain menyamakan dirinya dengan badut. Sepertinya mata Zain harus segera di periksa.

"Wlee badut jelek. Badut jelek" kata Zain sambil menjulurkan lidahnya. Astaga Zain sangat menyebalkan!

"Awas kamu ya" kata Zee hendak membalas Zain, tapi Zain lebih dulu berlari menjauhi Zee. Zee mengejar Zain yg masih tertawa dan masih mengejeknya. Mengatakan bahwa Zee adalah badut jelek ditambah Zain menjulurkan lidahnya dan menaroh kedua tangan nya di sisi kepalanya sambil menggoyang²kan tangannya. Itu membuat Zee marasa kesal dan makin agresif untuk cepat membalas Zain.

Saat sdh mulai lelah Zee berhenti di dekat meja makan. Zee meringis kesakitan membuat Zain khawatir dan segera menghampiri Zee.

"Zee kamu gkpp? Apa yg sakit" tanya Zain benar² khawatir. Kesempatan itu tidak Zee sia² kan. Zee langsung mengambil mentega dan menempelkan nya di wajah Zain.

"Kena!" kata Zee kemudian kembali berlari.

"Kamu mengerjaiku Zee, awas saja kalau sampai aku tangkap" Zain langsung berlari mengejar Zee. Kesakitan itu hanya akal² Zee saja agar dia bisa membalas Zain dan benar saja Zain dengan mudahnya kena tipu. Bukan Zee namanya jika tidak bisa mengelabui seseorang.

Aksi kejar-kejaran itu terus berlanjut sampai matahari mulai menghilang di ufuk barat. Mereka terus berlarian di bawah cahaya matahari yg mulai memudar. Sungguh ini sangat membahagiakan bagi Zain, ini adalah moment yg tidak akan pernah dia lupakan.

Zain Syarif Alatas
Semoga Zee akan terus seperti ini Tuhan. Sudah cukup penderitaan nya selama ini. Sekarang biarkan dia bahagia bersamaku. Dan jangan biarkan dia kembali tersakiti seperti dahulu. Sungguh aku sangat mencintai dia. Jangan pisahkan aku dengannya sampai ajal menjemputku. Aku ingin selalu berada di samping nya, menjaganya, menemaninya sampai akhir hayat ku.

Zee Anggreina Berlly
Tuhan terima kasih karena engkau masih menyisakan orang² yg menyayangiku dan engkau mendatangkan seseorang yg teramat mencintaiku. Tapi aku belum bisa membalas perasaannya. Aku tidak tau apakah dia memang yg terbaik untukku. Tapi jangan biarkan lelaki yg saat ini bersama ku tersakiti karena sikapku. Jaga dan lindungilah dia. Berikan kebahagiaan yg layak untuknya. Aku tau dia tulus mencintaiku. Dia rela berkorban untukku. Tapi aku masih belum yakin dengan perasaanku. Aku terlalu takut untuk kembali membuka hatiku. Jika dia memang untukku maka biarkan kami terus seperti ini. Dan jika dia hanya sebagai penawar dari rasa sakitku semoga dia mendapatkan seseorang yg tulus mencintainya seperti dia mencintaiku.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang