30

2.2K 69 1
                                    

Zain tengah di pusingkan dengan berkas berkas yang ada di depan nya. Dia bahkan mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan. Ketika baru datang ke kantor, sekertaris nya mengatakan bahwa saham mereka menurun. Membuat Zain harus berpikir keras untuk menaikkan nya seperti semula.
Zain memutuskan untuk menelpon sang ayah mertua yang tak lain adalah Adam, untuk memberitahukan masalah yang dia hadapi saat ini.

"Hallo yah" kata Zain sesaat setelah sang mertua nya mengangkat telpon dari nya.

"Hallo Zain, ada apa?"

"Saham kita menurun yah"

"Lho kok bisa?"

"Ada yang korupsi yah. Dia udah aku pecat dan sekarang dia lagi di introgasi sama pihak berwajib"

"Maaf yah, aku lalai. Harus nya aku lebih bisa mengontrol perusahaan"

"Bukan salah kamu, Zain. Ya sudah kalau begitu kamu siap siap. Kita adakan meeting sekarang"

"Ayah mau aku jemput?"

"Tidak perlu. Kita langsung ketemu di kantor saja"

"Ayah pergi dulu"

"Hati hati yah" tut tut tut. Adam pun memutuskan panggilan nya. Zain langsung menyuruh sekertaris nya menyiapkan ruangan untuk meeting dadakan ini.

Adam pun datang. Semua orang sudah duduk di tempat mereka masing masing dengan beberapa berkas di depan mereka. Zain pun langsung menjelaskan permasalahan yang ada. Semua orang yang ada di ruangan itu memperhatikan dengan seksama. Sesekali mereka mengeluarkan pendapat mereka.

Lagi dan lagi Zain kembali pusing tujuh keliling. Hasil keputusan meeting tadi sedikit membebani masalah pribadi nya. Zain mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas meja kerja nya dan pergi meninggalkan kantor dengan kondisi yang sedikit berantakan. Hanya satu tujuan Zain saat ini.

~~~

Zee terkejut melihat Zain datang dan langsung memeluk nya di depan semua mahasiswa/i yang ada di kelasnya. Yah benar! Karena sekarang Zee sedang mengajar. Zain yang memeluk Zee secara tiba tiba itu pun membuat semua yang ada di sana mematung, termasuk Zee.

Setelah beberapa saat Zain akhir nya melepaskan pelukannya. Dan menatap Zee dengan sangat intens. Bola mata mereka saling bertemu.

"Zee" panggil Zain. Zee tersadar dari lamunan nya.

"Zain! Apa yang kamu lakukan?" tanya Zee setengah berbisik.

"Kita sedang menjadi perhatian anak-anak" Zain mengalihkan pandangan nya ke arah mahasiswa/i itu. Tatapan nya datar, tidak menunjukkan keterkejutan atau rasa bersalah. Membuat Zee benar benar bingung karena sikap Zain.

"Aku mau bicara sama kamu" ujar Zain.

"Tapi aku masih ngajar Zain" ujar Zee. Zain mengeluarkan handphone dari saku nya dan menelpon seseorang.

"Bapak sedang sibuk?" tanya Zain kepada org yang tengah di telpon nya itu.

"....."

"Bisa gantikan Ibu Zee sebentar? Saya ada urusan dengan nya"

"....."

"Urusan pribadi"

"....." Zain memutuskan sambungan nya dan kembali memasukkan handphone nya ke saku.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang