Because I Love You

17

Aku semangat akhirnya ada yg respon sama cerita aku. Jadi aku bela belain untuk ngelanjutin ceritanya. Happy reading.

Hurt - Christina Aguilera

Sekarang Zee dan juga Zain sdh kembali ke rumah baru mereka. Disana sdh ada 2 asisten rumah tangga juga 1 satpam yg menjaga rmh mereka selama mereka honeymoon.

Setelah acara kejar kejaran antar Zee dan Zain di pantai beberapa hari yg lalu membuat hubungan keduanya membaik. Zee sdh mengurangi sifat dingin nya dan kadang Zee juga tertawa jika Zain melakukan hal hal bodoh yg memang di sengaja agar dirinya tertawa. Zee juga tidak secuek dulu, sekarang dia bisa merespon Zain dengan baik dan sering mengomel jika Zain menggoda atau membuatnya kesal. Tidak seperti dulu yg acuh dengan keadaan sekitar. Zain senang melihat perubahan Zee yg sedikit demi sedikit menjadi pribadi yg lebih hangat. Dia akan terus berusaha membuat Zee luluh kpd nya.
Tapi itu tidak berlangsung lama, karena setelah kepulangan mereka sekitar 1 minggu yg lalu mereka bertengkar hebat. Kata² yg di lontarkan oleh Zee membuat Zain syok. Dia tidak menyangka jika Zee akan meminta hal itu kpdnya. Sesuatu yg sama sekali tidak masuk akal bagi Zain.

"Aku akan menjadi istri yg baik untuk kamu. Aku akan melayani kamu seperti istri istri pada umumnya. Tapi aku mohon jgn buat aku jatuh cinta" kata Zee lirih, Zee bahkan sdh menangis dengan sesenggukan. Mendengar itu tentu saja membuat Zain emosi. Bahkan selama mengenal Zee dan selama Zain menjadi suami Zee, Zain tidak pernah semarah ini mendengar ucapan Zee.

"Zee kamu sadar apa yg baru saja kamu katakan? KENAPA!!!" bentak Zain kpd Zee, sekarang Zain tidak bisa mengontrol emosinya.

"Zain aku bisa melayani kamu tanpa cinta. Kita akan memiliki anak dan tetap menjadi keluarga yg harmonis" Zee berusaha membujuk Zain.

"Nggak ada keluarga yg harmonis kalo gk ada cinta di dalamnya. Aku heran sama cara berpikir kamu Zee. Kamu itu pintar tapi kenapa sekarang kamu jadi bodoh kayak gini"

"Please... Aku hanya perlu menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri. Dan aku mohon berhenti untuk membuat aku jatuh cinta sama kamu Zain"

Zain menatap Zee tajam tapi Zee hanya menundukkan kepalanya, Zee tidak berani menatap Zain. Zee tidak pernah melihat Zain semarah ini kpd nya. Suara isakan Zee memenuhi seluruh ruangan ketika Zain hanya diam menatap Zee. Tapi detik berikut nya Zain mendekati Zee yg tengah duduk di sebuah sofa. Zee menoleh kearah Zain yg semakin dekat dengan dirinya. Zain duduk di sofa yg sama dengan Zee, lalu menarik tubuh Zee agar lebih dekat dengan Zain.

"Ini kan yg kamu mau!" kata Zain sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Zee. Zee yg sdh ketakutan semakin takut saat Zain mengcengkram erat kedua bahunya. Zee membungkan mulutnya, tubuhnya bergetar dan air matanya mengalir deras. Saat Zain hendak mencium Zee, Zain berhenti ketika jarak mereka tinggal beberpa senti lagi. Di lihat nya lekat² wajah Zee yg sdh ketakutan, dan Zain mulai merasakan getaran dari tubuh Zee. Membuat Zain melepaskan cengkramannya kemudian menjauhkan wajahnya.

"Arghhh!!! " teriak Zain menjauh meninggalkan Zee yg masih menangis. Sebelum membuka pintu, Zain membalikkan badannya kemudian menatap Zee tajam. Lebih tajam dari sebelumnya.

"See? Kamu lihat Zee. Aku bahkan hanya ingin mencium kamu, tapi kamu sdh ketakutan. Dan kamu bilang kamu mau melayani aku sebagai seorang istri? Kamu bahkan masih trauma dengan seks sialan itu!!!" bentak Zain membuat Zee terkejut.

"Aku nggak akan pernah nyentuh kamu kalau kamu masih trauma sama seks. Dan trauma kamu itu gk akan hilang kalau kamu gk berusaha untuk menghilangkannya. Dan kamu tau salah satu cara untuk menghilangkan itu. Yaitu dengan jatuh cinta, menerima aku yg sdh sah menjadi suami kamu dan biarkan cinta itu tumbuh di dalam hati kamu. Karena cinta bisa merubah pemikiran kamu tentang seks itu sendiri Zee" kata Zain melemah meskipun kata² nya tidak ada kelembutan sama sekali. Kemudian Zain membuka pintu, keluar dari rumah lalu menutup pintu dengan membantingnya menimbulkan suara bising.