24

2.5K 63 0
                                    

Zain duduk di sofa yg ada di kamar. Sedangkan Zee baru saja keluar dari kamar mandi. Zain memejamkan matanya bahkan dia tidak menyadari kehadiran Zee yg sdh berdiri di depan nya. Zee melihat Zain yg tengah terlelap. Melihat wajah lelah Zain, Zee ikut duduk di samping Zain.

Perlahan mata Zain terbuka. Dan saat pertama kali membuka mata hal yg pertama di lihat nya adalah Zee. Zee tersenyum ketika Zain membuka mata nya.

"Capek?" tanya Zee lembut. Melihat perhatian Zee yg begitu tulus Zain tersenyum.

"Iya. Sejak kapan kamu duduk di sini?"

"Sejak tadi. Mendingan kamu mandi dulu airnya udh aku siapin"

"Yaudah kalo gitu" Zain bangkit dari duduk nya. Tapi sebelum masuk ke kamar mandi Zain berbalik menatap ke arah Zee.

"Kamu laper?" tanya Zain.

"Masih kenyang. Aku tau kok kamu laper, nanti aku siapin makan mlm buat kamu" jawab Zee. Dan setelah itu Zain pun masuk ke kamar mandi.

Diruang makan Zee tengah menyiapkan makan malah yg telah di masak nya. Hanya nasi goreng saja, tapi untuk masakan rumahan nasi goreng buatan Zee bisa di katakan enak. Zain datang dan duduk di kursi utama. Zain mulai mencium² aroma yg menggoda perut laparnya itu. Zee hanya tersenyum melihat kelakuan suami nya itu. Zee duduk di samping Zain.

"Kamu gk makan Zee?" tanya Zain karena hanya melihat satu buah piring saja yg ada di atas meja.

"Masih kenyang" jawab Zee singkat.

"Kita makan berdua ya. Biar aku suapin" kata Zain.

"Enggak papa. Kamu aja" tolak Zee. Karena Zee memang masih kenyang.

"Enggak. Aku mau nyuapin kamu" kata Zain kekeh. Karena malah berdebat Zee pun mengiyakan keinginan Zain.

"Aaaaa" kata Zain sambil mengarahkan sendok ke mulut Zee. Zee pun membuka mulut nya lalu menerima suapan dari Zain.

"Ayah tadi ngomongin apa?" tanya Zee.

"Ayah minta aku memimpin perusahaan, untuk menggantikan Tovan sementara waktu"

"Terus" tanya Zee.

"Aku belum jawab. Aku masih bingung harus menerima tawaran ayah. Selama ini perusahaan aku itu di handle sama org kepercayaan aku aja. Dan aku gk pernah turun langsung dalam pekerjaan itu. Aku cuma sesekali ke kantor untuk memeriksa hasil kerja mereka. Dan sekarang ayah mau aku yg menggantikan Tovan. Aku takut aja ngancurin kerja keras Tovan selama ini"

"Ayah bilang apa lagi"

"Kalo aku gak mau menggantikan Tovan, ayah terpaksa minta kamu untuk memimpin perusahaan itu" mendengar jawaban Zain, ada rasa keterkejutan dalam diri Zee. Karena selama ini ayah tidak pernah meminta nya untuk masuk ke dunia bisnis.

"Dan setelah ayah bilang gitu aku jadi harus mempertimbangkan ulang untuk menerima tawaran ayah. Aku tau kamu pasti gk akan nyaman dengan suasana yg seperti itu" lanjut Zain.

"Kalo itu demi perusahaan nya kak Tovan, aku rela kok menggantikan dia. Selama ini dia udh banyak berkorban buat aku. Jadi biar kali ini aja aku juga berkorban untuk dia" setelah mengatakan itu, kesedihan itu muncul lagi. Tapi sebisa mungkin Zee menutupinya.

"Kamu gk perlu melakukan itu Zee. Biar aku aja" kata Zain.

"Kamu gk perlu memaksakan diri Zain"

"Aku gk terpaksa sayang. Jadi biar aku aja yg menggantikan Tovan. Dan tugas kamu nanti saat aku mulai sibuk di kantor, kamu harus menggantikan aku untuk ngajar"

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang