Gue pengin bebas, sesekali pengin merasakan apa yang gue mau tanpa permintaan bahkan tuntutan, meskipun itu datang dari pacar gue sendiri.
============
"Bos, urusan karang taruna biar gue yang handle aja gimana?"
Daniel, di suatu pagi ketika hawa dingin begitu pekat membelai kulit, dia sudah wangi dengan setelah kemeja rapi. Berbanding terbalik dengan Mingyu yang masih berwajah bantal karena hawa sejuk membuatnya malas beraktivitas.
Wajar, di minggu pertama kegiatan KKN belum begitu intens. Kelompok Naga Nyelam gunakan kesempatan dalam kurun waktu selama itu untuk pendalaman dan pendekatan dengan pihak kantor desa, karang taruna, maupun warga yang ada.
Sehingga program kerja yang sebelumnya disusun maupun proker tambahan baru akan disinkronkan dengan informasi yang didapatkan dari bertanya pada beberapa informan yang sudah menyempatkan waktunya.
"Sendirian banget? Ajak anak cewek gih, Sejeong atau siapa."
Daniel tersenyum tampan, tapi menggeleng sedetik kemudian. "Tidak perlu pak ketum, izinkan gue bicara secara empat mata dengan Aa Seongwoo. Gue gak bisa diganggu makhluk lain apalagi cewek, nanti pertanyaannya buyar."
Mingyu mendengus geli. Selalu dengan alibi yang sama Daniel si wakil ketua membawa nama ketua karang taruna yang juga merupakan anak mantan kepala desa terdahulu; Fahreza Seongwoo Abimana.
Jika Mingyu boleh berprasangka, tindakan Daniel yang selalu semangat dan bercahaya setiap mengadakan kegiatan yang melibatkan karang taruna sudah pasti karena dia ingin bertemu dengan Seongwoo semata.
"Oke deh, kalo bisa gali informasi lebih lagi soal jadwal dan rencana mereka dalam beberapa waku dekat ini. Jangan lupa tanya dan tawarkan, anak KKN boleh gak ikut membantu atau baiknya gimana, pinter-pinter lo aja."
"Siap pak ketum!"
Dalam sekejap mata, Daniel raib tak berbekas. Meninggalkan Mingyu yang masih berlilitkan selimut dan tentunya dalam keadaan malas karena dia memiliki janji dengan salah satu perwakilan kecamatan yang menangani desa terlantar di siang hari.
Semua anggota mendapat tugas yang berbeda sesuai briefing yang dipimpin tadi malam. Salah satunya Daniel bertemu delegasi karang taruna, lalu Jaehyun dan beberapa anggota bertemu 3 ketua Rukun Warga.
Sisanya ada yang pendekatan ke sekolah-sekolah dasar lantaran instansi tersebut yang paling mendominasi. Meski begitu, minggu pertama yang katanya santai ternyata tidak sesantai itu bagi kelompok Mingyu.
Kebetulan desa tempat mereka KKN terbagi menjadi 17 Rukun Warga, otomatis akan sangat merepotkan jika memaksa untuk menjamah semua kampung yang ada.
Maka, di momen seperti ini, Mingyu putuskan untuk mengerucutkan kegiatan akan lebih dominan dan bermuara di mana. Keputusannya jatuh di tiga RW terdekat dengan posko dan kantor desa. Meski faktanya dalam sebulan itu akan ada satu dua program kegiatan yang skalanya mencakup keseluruhan.
Dan kini Mingyu sedang celingukan setelah benar-benar bangkit karena semalam begadang dan tertidur di ruang tengah. Posko mereka merupakan rumah besar yang berisi ruang tamu, ruang tengah, 4 kamar, dapur, dan dua kamar mandi.
Kata Pak Kadir selaku kepala desa, ini adalah rumah milik salah satu keluarga yang lama tinggal di luar Jawa, yang daripada dibiarkan kosong, digunakan atau disewa kepada anak KKN yang setiap tahunnya rutin mengadakan kegiatan.
Dalam bulan yang sama pun ada satu universitas lain yang juga mengadakan KKN di desa tersebut namun posko berada di RW dan kampung berbeda.
Kembali pada bagaimana bisa Mingyu tidur di ruang tengah, karena dua kamar sudah diinvasi oleh kubu cewek, sehingga menyisakan dua kamar yang satunya digunakan oleh Wonwoo dan Woozi yang tidak bisa tidur di luar. Maka, sisanya yang sering begadang dengan bermain game tengah malam akan ketiduran di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] KKN
Fanfiction[𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙] 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯. 𝘐𝘯𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘒𝘰𝘳𝘶𝘱𝘴𝘪 𝘒𝘰𝘭𝘶𝘴𝘪 𝘕𝘦𝘱𝘰𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦. 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘒𝘶𝘭𝘪𝘢𝘩 𝘒𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘕𝘺𝘢𝘵𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘒𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘕𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘵. 𝘈𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪𝘢�...