[Special Episode] #01 : Alasan Kami Tunangan

12K 1K 399
                                    

All I do is give and all you do is take.”

🌻🌻🌻

Kesalahan terfatal Seungcheol di masa lalu adalah memiliki lidah setajam pedang. Atau sebenarnya dia terlalu jujur dan belum bisa menempatkan dirinya yang terkejut saat mengetahui fakta Keanu Jeonghan Sinathria menyukainya.

Tidak mudah menjaga pertemanan sejak taman kanak-kanak. Hidup bertetangga membuat mereka hidup dan tumbuh besar bersama. Dalam beberapa kasus, eksistensi keduanya bahkan saling mengkomplementasi. Salah satunya ketika Seungcheol menghadapi perceraian orang tua yang sangat dicintai.

Menerima kenyataan jika sang Ibu berselingkuh dan membuat Ayahnya terluka, Seungcheol menjadi kesulitan untuk melihat wanita dengan pandangan yang sama. Dampaknya di masa mendatang, dia berubah menjadi pemain wanita ketika beranjak dewasa. Seorang Nabda Seungcheol Argani kedapatan berganti pacar hampir dan sekurang-kurangnya sebulan lima kali.

Terbayang bukan, jika dalam waktu satu tahun ada berapa wanita yang memiliki status sebagai mantannya?

Bukan maksud hati membalas dendam, Seungcheol hanya ingin mengerti perasaan wanita. Termasuk Ibunya yang di mata Seungcheol, Siwon—sang Ayah telah memberikan apapun untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang. Namun, ketidakpuasan membawa Ibu kandungnya pergi bersama pria lain dan hal itu menampar Seungcheol semakin ragu dengan konsep yang dinamakan cinta.

Jika melihat kedekatan dengan Jeonghan, orang pasti akan salah mengartikan. Seungcheol begitu jantan, apalagi ketika menjaga si anak tetangga yang kebetulan memiliki fisik lebih ringkih juga rupa yang manis darinya. Dalam lindungan dan dominasi Seungcheol, Jeonghan menunjukkan diri sebagai pribadi yang memiliki kepekaan juga rasa perhatian berlebih.

Namun, saat itu Seungcheol tidak peduli bahkan untuk sekadar peka mengartikan maksud tatapan penuh sayang Jeonghan. Baginya, mereka hanya akan menjadi kawan. Tak lebih dari hubungan sebagai anak tetangga saja. Sangat jauh rasanya untuk mendefinisikan kedekatan itu sebagai romansa. Meskipun bukan sekali dua kali Seungcheol melakukan kontak fisik seperti memeluk atau menyentuh pipi Jeonghan.

Yang anehnya, membuat perasaan cowok submisif itu kian meledak. Ya, Jeonghan yakin jika dia mencintai Seungcheol yang berhasil membuatnya nyaman dan aman.

“Kalo gue suka seseorang, reaksi lo gimana?”

Di pertengahan bulan Mei, saat keduanya resmi lulus dari bangku SMA, sebuah pertanyaan dengan maksud tertentu keluar dari mulut Jeonghan. Seungcheol belum menaruh asumsi apapun itu, hanya menganggap jika itu tak lebih dari curhatan teman semata.

“Serius lo? Cewek mana? Cantik nggak? Kenalin sama gue, njir. Pelit banget sih, gak bakal gue tikung juga.”

Jeonghan tersenyum miring. Ragu apakah dia harus memilih jujur akan perasaannya atau memendam cinta untuk Seungcheol hingga memudar nantinya. Mengingat situasi mereka yang terpisah oleh kampus, membuat Jeonghan sadar jika pertemanan akan berubah seiring berjalannya waktu. Apalagi kuantitas bertemu yang berkurang dikarenakan dia harus pindah ke Bandung.

Haruskah Jeonghan berkata jujur?

“Jangan bikin gue penasaran, Keanu. Cewek Bandung cantik-cantik ye sampe lo gak mau kenalin ke gue?”

[✔] KKNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang