Aku terbangun di pagi hari dengan sakit yang ku rasakan disekujur tubuhku,ini semua ulah justin yang terlalu brutal semalam,aku menolehkan kepalaku untuk dapat melihat justin yang masih tertidur sambil memelukku.
Jika sedang tertidur justin terlihat seperti bayi yang sedang tertidur polos dan sangat menggemaskan.berbeda jika kedua mata itu terbuka justin terlihat sangat menyeramkan dan dingin.
Aku menyingkirkan tangan justin yang memelukku dengan hati-hati takut ia terbangun,aku bernafas lega setelah berhasil menyingkirkan tangan justin.setelah selesai mandi dan berpakaian aku berjalan ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk justin.
Aku membuka kulkas dan mulai mengeluarkan beberapa bahan makanan di dalam kulkas. Hari ini aku akan membuat sandwich dan minumnya jus jambu,dua menu sarapan itu adalah menu favorit justin.
Setelah selesai membuat dua porsi sandwich dan jus jambu. Aku menatanya di meja makan,aku tersentak kaget saat merasakan sepasang tangan memelukku lalu sebuah dagu yang bertumpu di pundak kananku.
"Justin"panggilku pelan"selamat pagi"
"Pagi"kata justin dingin
"Mau sarapan sekarang"justin mengangguk lalu duduk di kepala kursi makan,akupun ikut duduk di sebelah justin.
Hanya suara sendok dan garfu yang mengisi ke heningan diantara aku dan justin, sebenarnya aku ingin meminta izin kepada justin tapi aku tidak berani berbicara kepadanya.
Aku ingin pergi ke caffe untuk berkumpul dengan teman-teman semasa smaku dulu,setelah aku menikah dengan justin aku tidak pernah lagi bertemu dengan teman-teman smaku.
Tapi aku tidak berani untuk meminta izin kepada justin,yang aku sudah tau pasti pria itu akan berkata tidak.dia slalu melarangku bertemu dengan orang-orang bahkan dengan orangtuaku pun ia melarangnya.
Setelah selesai sarapan aku beranjak berdiri lalu mengambil piring-piring kotor dan membawanya ke tempat pencucian.
"Sebenarnya kau tak perlu melakukan ini Dara,untuk apa aku memperkerjakan banyak pelayan jika untuk membereskan rumah slalu kamu yang melakukannya"kata justin sambil bersidekap
"Tidak apa apa kok just,lagi pula tidak semua pekerjaan rumah aku lakukan sendiri.aku hanya memasak makanan dan itupun untuk dirimu"
"Tapi kau slalu yang mencuci piring bekas kita makan dara dan aku tidak suka jika kamu melakukan semua itu,kamu hanya cukup masak dan menyiapkan makanan di atas meja selebihnya biar itu menjadi pekerjaan para pelayan"kata justin tegas
Aku hanya mengangguk pasrah karna bagaimanapun aku tidak akan menang melawan dirinya"baiklah"
Justin berjalan ke arahku"bagus"
justin mencium singkat bibirku lalu berbalik hendak pergi berkerja tapi sebelum pria itu semakin menjauh aku mencegahnya,justin menatapku tajam tatapannya membuatku merasa terintimidasi.
Aku mulai bimbang apakah aku meminta izin kepadanya atau tidak pergi sama sekali.
"Ada apa dara"tanya justin
"Sebenarnya__"
"Bicaralah yang jelas dara"
"Hm_ aku"
Sial,kenapa suaraku seperti orang gagu seperti ini,aku bahkan tak berani menatap mata tajam justin.
ayolah Adara,kau pasti bisa jika seperti ini terus kapan kau akan perginya.jikalau justin tidak mengizinkanmu pergi setidaknya kau sudah berani meminta izin kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MI ESPOSO
RomanceWARNING 21+ jika tidak suka dengan cerita ini silahkan menjauh dan mencari cerita lain bijak-bijaklah dalam membaca,yang masih dibawah umur harap menjauh dari lapak ini.