#MI ESPOSO#

18K 398 0
                                    

"Akhirnya kamu sadar juga"

      Aku menatap justin bingung kenapa aku ada disini,bukannya tadi....oh aku ingat,tadi aku pingsan dan berakhir disini.

    Aku memijat kepalaku yang tiba-tiba saja terasa pusing,Justin yang melihat itu refleks menggantikan tangannya memijat pelipisku,aku tersenyum tulus melihat Justin yang dengan cekatan memijat pelipisku.

"Apa masih pusing?"tanya Justin sambil menatapku cemas

"Mendingan"jawabku lemas"justin apa yang terjadi kenapa aku bisa pingsan"

"Itu karna kamu sedang hamil"kata justin dingin

Aku melongo"Hamil"

"Hm"

"Are you kidding"

"Tidak,aku serius"

     Tanpa sadar air mataku berjatuhan membasahi pipiku,aku terharu sekaligus bahagia,didalam tubuhku ada sebuah nyawa yang harus ku jaga dan lindungi.sebentar lagi aku akan menjadi seorang ibu.

    Aku mengusap perutku yang masih rata,aku menatap justin yang hanya diam saja,kenapa justin tidak terlihat bahagia?harusnya ia merasa bahagia karna sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah,tapi kenapa malah sebaliknya.

"Gugurkan bayi itu"

      Deg

Apa Justin sudah gila dia...dia memintaku unuk menggugurkan anaknya sendiri,yah Justin memang sudah gila mana ada seorang ayah mengingkan anaknya mati.

Aku menggeleng keras tanda aku menolak permintaannya"tidak"

"jangan gila justin dia darah dagingmu sendiri,dimana hati kecilmu hah?"teriakku marah

"Aku memang gila,babe. dan kamu yang telang membuatku gila"bentak justin

    tubuhku melorot ke lantai aku menangis sejadi-jadinya meratapi nasibku yang begitu sial dan jauh dari kata beruntung.

"Kamu pilih aborsi bayi itu atau bayi itu tumbuh tanpa kedua orang tua"desis justin keji

    Pilihan yang ditawarkan oleh justin tidak ada yang menguntungkanku,semuanya merugikan untukku.

"Aku akan tetap mempertahankan bayi ini dan tak akan membuat ia merasa ke kurang kasih sayang,tak apa jika kamu tidak memberinya kasih sayang paling tidak masih ada aku yang menyayanginya"Lirih ku,sampai kapanpun aku takan pernah membunuh darah dagingku sendiri.

    Terserah justin akan menyayangi nya atau tidak,aku mampu mengurus calon anakku sendiri,aku akan memberikan seluruh kasih sayangku kepada anakku kelak.

"Baiklah jika itu maumu,tapi jangan harap bayi itu menikmati uangku sampai kapanpun aku tidak akan sudi memberikan uangku kepada bayi yang sedang kamu kandung sekarang"kata justin sambil melenggang meninggalkanku

     Aku mengelus perutku yang masih rata dengan sayang,sungguh malang nasibmu nak memilki ayah yang tak menginginkan kehadiranmu.

     aku menghapus airmataku kasar Aku tak boleh menangis aku harus kuat,tunjukan kepada justin kalau aku bukan wanita lemah dan cengeng.

"kamu baik-baik yah diperut mommy. Mommy sangat mencintaimu,tak apa daddymu tak menginginkan kehadiranmu masih ada mommy yang sangat menanti kehadiranmu disini dirumah ini"lirihku

                        _______________
Author POV

  Sejak Adara hamil justin semakin gila seks,justin tidak memikirkan kalau Adara sedang mengandung anaknya,pria itu seolah buta soal itu.

  Justin,pria itu tidak menyukai Adara hamil,ia takut kasih sayang Adara berpindah kepada anaknya kelak,ia tak mau berbagi walaupun itu anaknya sendiri.

  cukup dirinya saja yang dimanja dan diperhatikan oleh Adara. Jika saja justin tidak memikirkan perasaan Adara mungkin justin sudah membunuh janin yang ada didalam perut Adara.

   Justin sangat mencintai Adara dan tak mau kehilangannya. salahkah jika ia menginginkan Adara sepenuhnya tanpa Adara orang lain Didalam kehidupannya dengan Adara,ia hanya ingin hidup berdua saja dengan Adara sampai kematian menjemput mereka.

    Tidak ada kata anak apa lagi pelakor.

    Tapi apa yang menjadi keinginanya tidak tercapai,Adara sekarang hamil. Hamil anaknya haruskah ia bahagia karna sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

   Menjadi seorang ayah dan memiliki anak tidak pernah terbersit sedikitpun di fikiran justin.

    Tapi takdir berkata lain,justin akan menjadi seorang ayah.

    Justin menatap Adara yang tertidur pulas di dekapannya,sehabis bercinta tadi adara langsung tertidur,paras adara yang cantik membuat justin tak pernah bosan memandang wajah adara. 

    Tangan justin terulur menyentuh rahang Adara lalu mengecupnya lama,cintanya begitu besar untuk Adara karna itulah justin tak mau cinta yang Adara beri kepadanya harus terbagi.

   Justin takut Adara lebih memperhatikan anaknya kelak dari pada dirinya,tapi justin pastikan itu takan terjadi.

    justin akan menyingkirkan anaknya sehingga perhatian adara hanya berpusat kepadanya saja,jika Adara masih kekeh untuk mempertahankan kandungannya maka justin akan membuat peraturan.

    Justin menyeringa iblis lalu mencium permukaan wajah adara bertubi-tubi,ciuman itu tanda bahwa permainan akan segera dimulai.

                 _________________

    Jangan lupa tinggalkan jejak

MI ESPOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang