#MI ESPOSO#

7K 206 31
                                    

      Selamat malam guys--------

  Aku mau PTA nih adakah disini yang mau ngucapin semangat buat aku?????

     Happy reading chapter 32, detik-detik mendekati ending.

______________________________________

      Kepalaku terasa sangat pusing karna aku dalam keadaan kepala dibawah, justin dengan santainya membawaku menuju mansionnya dengan aku yang berada di pundaknya.

   Otakku berpikir keras bagaimana caranya aku bisa Kabur, dan pergi sejauh mungkin dari justin. Tapi sebelum itu aku harus memikirkan cara bagaimana aku bisa terlepas dari gendongan justin, dapat aku lihat jika sekarang ini aku sedang di kelilingi oleh puluhan bodyguard justin.

   Mereka seolah tau jika aku akan kabur, oleh karna itu mereka membuat lingkaran besar menghalangi jalanku untuk kabur.

   Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benakku walau aku sendiripun tak yakin ini akan berhasil, aku menggigit punggung justin sekuat tenaga yang aku punya, hingga justin meringis lalu melepaskan tubuhku dan secepat kilat aku berlari menerobos para bodyguard justin dan berhasil, aku tak percaya ini.

   Ternyata para bodyguard justin itu badan saja yang besar, tenaga tidak ada apa-apanya,huh dasar payah.

"Akh keparat"maki justin

"Kenapa kalian diam saja, cepat tangkap wanita sialan itu"bentak justin

"Baik tuan"kata mereka dengan nada bergetar takut

"Ah dasar sialan kau, adara"maki justin yang masih dapat aku dengar

   Aku terus berlari sampai aku tak sadar jika ada sebuah mobil yang melaju berlawanan arah denganku, dapat aku lihat jika itu mobil angkutan barang yang sering datang ke mansion.

    Aku berteriak dan menutup mataku saat mobil itu terus melaju dengan cepatnya, aku tak punya kekuatan lagi untuk mengelak, seakan-akan kakiku di lem agar tidak bisa kemana-mana.

   Brakk

aku mendengar suara keras yang di timbulkan oleh benda yang bertabrakan, aku mengernyit saat tak merasakan apa-apa,apa aku sudah mati?

   Aku membuka mataku dan tidak ada apa-apa,aku menatap diriku sendiri yang terduduk di pinggiran jalan aspal, tatapanku teralih pada seseorang yang terbaring di tengah jalan dengan tubuh bersimbah darah.

  Sontak mataku melotot saat mengetahui jika orang itu adalah justin, apa justin yang menyelamatkanku?

   Kepalaku terasa mati rasa, bibirku bungkam dan seolah tak bisa mengeluarkan suara. Aku tak bisa menggerakkan tubuhku sendiri, apa justin baik-baik saja.

  Ya tuhan, aku ingin melihat keadaan justin.batinku

   Aku mendoangak saat mendengar seseorang memanggilku.

"Nyonya tidak apa-apa"tanya tiara khawatir, aku tidak menjawab.

"Justin"ucapuku lirih

   Seakan baru tersadar aku langsung berlari kearah justin dan memeluknya.aku tak peduli dengan bajuku yang kotor oleh darah justin, teriakan dan jeritan keluar dari bibirku.

"Justin bangun"teriakku prustasi sambil mengguncang bahu justin, berharap dia bangun.

"Justin jangan membuatku takut"isakku sambil memeluk bahu justin

"Nyonya lebih baik sekarang kita bawa tuan justin ke rumah sakit"kata tiara seolah menyadarkanku jika yang  dibutuhkan oleh justin sekarang adalah rumah sakit, bukan tangisku yang aku lakukan sekarang.

MI ESPOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang