#MI ESPOSO#

11.6K 265 3
                                    

Aku,justin dan kedua orangtuaku sedang sarapan bersama. Aku menatap justin heran karna tak biasanya justin mau makan bersama kedua orangtuaku.

Aku terus menatap justin yang tampak tenang memakan sarapannya yang berupa roti isi daging yang tentu saja buatanku karna justin mana mau makan masakan mommy.

Memang menantu durhaka justin ini. Tatapanku beralih kepada kedua orangtuaku yang tampak tak nyaman dengan keberadaan justin, aku memaklumi itu mereka pasti tidak terbiasa dengan aura dingin justin.

Setelah selesai sarapan aku dan justin kembali ke kamar karna entah kenapa tiba-tiba saja justin berubah menjadi manja, bukannya justin itu memang slalu manja.

Aku duduk selonjoran dengan kepala justin yang berada dipangkuanku, tanganku dengan lembut mengusap rambut lebat justin pandangan kami saling bertemu menciptakan suasana yang menurutku romantis.

    Justin menggenggam tanganku lalu menciumnya lembut dan lama. Aku tersenyum bahagia secara justin itu jarang sekali berlaku manis sepertinya ini

"Justin"panggilku pelan

"Iya my wife"sahut justin

Aku menatap justin ragu"justin apa kamu masih tak menginginkan bayi yang sekarang aku kandung ini"

Justin tak menjawab melainkan menatapku tajam, jantungku berdetak cepat karna takut justin marah lalu mengamuk dan itu semua adalah hal yang tak aku inginkan.

   justin bangun dari rebahannya lalu mencengkram pundak ku kuat, matanya menatapku tajam seperti ingin mengulitiku hidup-hidup, aku menurunkan pandanganku tak berani menatapnya.

    Bibirku bisu hanya suara tarikan nafas yang terdengar dari mulutku, aku takut justin menyakitiku dan itu semua akan berefek pada kehamilanku. Aku tidak ingin janin dalam kandunganku kenapa-kenapa.

"Dengar ini baik-baik Adara, sampai kapapun aku tidak akan pernah membiarkan satu orang pun mengambil perhatianmu sekalipun itu darah dagingku sendiri. Ingat Adara,perhatianmu hanya untuk diriku,rasa cintamu hanya milikku dan tubuhmu hanya aku yang boleh mengendalikannya"

"Untuk kali ini aku akan berbaik hati membiarkanmu melahirkannya tapi tidak untuk memberinya kasih sayang, jangan pernah memberikan dia kasih sayang karna itu hanya akan menyakitimu. aku tidak membutuhkan seorang anak yang aku butuhkan hanya dirimu, Adara Gilbert"

"Setelah anak itu lahir aku akan mengirimnya ke panti asuhan"

   Ucapan terakhir justin bagaikan ribuan jarum yang menusuk tubuhku sangat sakit, air mataku sudah mengalir membasahi pipi mulusku yang putih.

"Justin"lirihku

"Kamu tenang saja Adara, anak itu akan diperlakukan secara istimewa dari yang lain, kamu boleh memantaunya tapi tidak dengan menemuinya aku melarang itu"kata justin tajam dan menusuk

Aku menutup mulutku tak percaya"justin apa kamu akan setega itu pada anakmu sendiri"

"aku tidak percaya aku menikah dengan pria kejam tak berperasaan sepert dirimu, yang tega ingin menyingkirkan anaknya sendiri yang bahkan anaknya saja belum terlahir ke dunia, kenapa kamu sekejam ini justin?"kataku terisak

"Kejam adalah nama belakangku dan kamu tahu itu"kata justin lalu beranjak berdiri

"Ganti pakaianmu karna sebentar lagi kita akan berangkat"perintah justin

________

    Aku menangis terisak dibawah guyuran air sower yang mengalir,aku menyesali takdirku yang menikah dengan iblis berdarah dingin.

MI ESPOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang