#MI ESPOSO#

10.8K 282 6
                                    

   Di dalam kamar pesawat aku hanya bisa termenung memikirkan nasibku selanjutnya, nasib sial yang tak henti-hentinya berpihak padaku,aku menatap jendela pesawat yang memperlihatankan pemandangan luar yang indah.

   Tatapanku terpokus pada sekelompok burung yang terbang tak jauh dari badan pesawat,aku ingin seperti mereka yang bisa terbang bebas kemana mereka mau.

  Kapan aku akan seperti sekelompok burung itu yang bisa pergi kemanapun tanpa ada sang pemilik.

   Aku tidak tahu justin akan membawaku kemana, tapi yang ku tahu pasti dia tidak akan pernah melepaskanku.

"Honey kau tak tidur?"tanya justin sambil masuk kedalam kamar pesawat

Aku menggeleng pelan"aku tidak mengantuk"

   Justin merebahkan bokongnya disampingku"kita akan tinggal di jerman"

"Kita akan memulai semuanya disana hanya ada aku dan kamu"

"Aku dan kamu"beoku

"Iya, memangnya ada siapa lagi?"tanya justin seolah tak tahu tentang kehamilanku

"Justin aku sedang mengandung bisakah kau menerima itu, jangan membuatku sedih dengan sikapmu"kataku sambil menatap justin penuh luka

"Adara anak itu hanya akan menjadi penghalang ke bahagian kita. Kita tak membutuhkan seorang anak yang kita butuhkan hanya cinta satu sama lain"kata justin yang menurutku seperti orang idiot

"penghalang kebahagian apa justin? justru kita akan semakin kebagaia karna kehadiran seorang anak ditengah-tengah kehidupan kita, melihat tingkahmu yang seperti ini membuatku yakin jika kau itu bukan manusia tetapi iblis. Manusia berhati iblis"kataku penuh amarah

"Aku lelah justin, selama ini hanya aku yang berjuang sedangkan kamu. Kamu hanya menonton saja perjuangkanku tanpa ingin menghargainya, tahukah kamu betapa sakitnya hatiku harus terus-terusan berjuang sekeras ini"kataku menatap justin nyalang

Justin mencengkram pundak ku kasar"ADARA DENGARKAN AKU"bentak justin keras

"Apa yang aku lakukan selama ini untuk kebahagianmu"

"Kebahagian apa?apa kau melihat ada kebahagian didalam mataku, tentu saja tidak ada tidak ada kebahagian di dalam mataku yang ada hanya rasa takut dan takut"kataku sambil melepaskan cengkraman tangan justin

"Kurang ajar"geram justin marah dan

PLAK

PLAK

BRUK

    setelah menamparku dua kali justin mendorong tubuhku hingga tersungkur ke lantai, sakit rasanya sakit sekali.

    Aku memegang perutku yang tiba-tiba saja terasa sakit"justin"lirihku

justin menatapku khawatir"Adara"kata justin lalu menggendongku dan merebahkan tubuhku di ranjang

"Argh sakit"erangku parau saat rasa sakit itu semakin menjadi-jadi"justin perutku sakit argh justin"

"Cepat bawa dokter kemari"bentak justin

"Tahan sebentar honey"kata justin sambil menghapus air mataku yang entah sejak kapan menetes

Aku menggeleng lemah"sakit justin"

"SIALAN, KENAPA LAMA SEKALI"bentak justin saat seorang dokter wanita masuk kedalam kamar"cepat periksa istriku"

"Baik tuan"kata dokter wanita itu dengan ekspresi takut

      kesadaranku mulai menghilang hingga semuanya menjadi gelap, tapi sebelum kesadaran hilang aku masih sempat mendengar suara teriakan justin yang begitu keras hingga semuanya menjadi gelap dan sunyi.

__________

Author POV

"Adara"kata justin panik saat Adara tak sadarkan diri

"Molina, ada apa dengan istriku?"tanya justin panik

"Biar saya memeriksanya dulu tuan"kata wanita yang dipanggil molina oleh justin

    Dengan penuh kehati-hatian molina memeriksa tubuh Adara, dia harus memeriksanya dengan baik jika tidak ingin mendapat amukan dartadi justin. Jika boleh memilih molina lebih baik menjadi dokter dirumah sakit walaupun harus mengobati seribu pasien dari pada harus menjadi dokter pribadi keluarga Gilbert.

     Karna jujur saja molina sering terserang penyakit jantungan saat harus menerima amukan dari justin saat dia membuat kesalahan ataupun kerjanya yang tak becus.

"Bagaimana keadaan istriku"tanya justin saat molina telah selesai memeriksa Adara

Molina tersenyum sopan"keadaan nyonya tidak terlalu mengkhawatirkan tuan, nyonya hanya mengalami syok saja dan untungnya itu tidak terlalu berpengaruh pada kehamilannya, sehingga janinnya tak apa-apa"

"Kau boleh pergi"usir justin yang langsung diangguki oleh molina

"saya undur diri tuan"kata molina lalu melenggang pergi

    justin duduk dipinggiran ranjang wajah justin menunjukan rasa bersalahnya kepada adara karna telah menampar dan mendorong Adara hingga Adara seperti sekarang ini, tapi demi tuhan justin tak bermaksud menyakiti Adara.

    Itu semua repleks karna Adara telah bersikap kurang ajar kepadanya, adara tahu jika justin mudah sekali  marah tapi kenapa Adara slalu saja memancing-mancing amarahnya.

Justin menggenggam tangan Adara"maaf honey"kata justin lalu mencium punggung tangan Adara

"demi tuhan aku tak bermaksud melukaimu, semua itu terjadi secara tiba-tiba.sekali lagi maafkan aku honey, aku mencintaimu"

    
   Melihatmu terbaring lemah seperti ini membuat hatiku sakit, bangunlah babe dan lihat aku.

    Justin Gilbert

_________

Please,give me vote and comment🔥

Adara Gilbert

Adara Gilbert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MI ESPOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang