#MI ESPOSO#

16.6K 363 5
                                    

Adara POV

Aku berjalan ke ruang kerja justin,pria itu menyuruhku untuk menemuinya diruang kerjanya,aku tidak sendirian ada tiara disampingku mana mungkin justin membiarkanku keluar dari kamar tanpa pendamping.itu hanya khayalan semata karna sampai kapanpun sifat possesive justin tidak akan pernah hilang.

Dua orang bodyguard yang berjaga diluar ruang kerja justin tersenyum kepadaku saat aku berada dihadapan mereka,lalu salah satu dari mereka membukakan pintu untukku.

Menurutku ini bukan hanya sekedar masion tapi sebuah istana yang slalu dijaga sangat ketat oleh para bodyguard yang berjejer disetiap sudut,tiara tidak ikut masuk denganku dia menunggu diluar.

Aku berjalan masuk ke ruang kerja dan mataku menangkap sosok tinggi besar yang sedang terpokus dengan leptopnya. Tanpa disuruh aku duduk di kursi yang berada dihadapan justin yang sebuah meja menjadi pembatasnya.

"Ada apa kamu menyuruhku kesini?"tanyaku to the point

Tatapan justin yang semulanya terpokus ke leptop kini berpindah padaku,justin slalu menatapku tajam Seolah-olah aku ini musuhnya.

"aborsi atau tidak"tanya justin tiba-tiba

"Tidak"jawabku cepat

Justin menampilkan smirknya"baiklah"kata justin sambil mengangggukan kepalanya berkali-kali

Aku mulai was-was melihat tingkah justin,sepertinya ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh pria itu,aku mengernyit saat justin menyimpan sebuah kertas diatas meja dan mengkode diriku untuk membacanya.

Aku menatap justin lama sebelum tanganku bergerak mengambil kertas itu,aku menatapnya bingung dan bertanya-tanya tapi yang ditatap hanya menatapku tajam dan mulutnya seolah bisu.

Aku mulai membaca tulisan yang ada kertas itu dan sontak mataku melotot tidak percaya. Perjanjian macam apa ini. Ini jelas sangat menguntungkan untuk justin dan sangat merugikan untukku.

PERJANJIAN

Justin Gilbert sebagai pihak pertama dan Adara Silvia Gilbert sebagai pihak kedua

pihak pertama mengizinkan pihak kedua untuk hamil tapi dengan beberapa syarat.syarat yang harus dipatuhi pihak kedua:

1.jika pihak kedua sudah melahirkan,pihak kedua tidak boleh mengurus bayi itu, semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh pihak kedua akan dikerjakan oleh pelayan.
2.pihak kedua tidak boleh menyayangi bayi yang dilahirkannya
3.pihak kedua harus mematuhi semua perintah yang diperintahkan oleh pihak pertama dan tidak boleh melanggarnya
3.pihak kedua tidak boleh menemui bayi yang dilahirkannya
4.pihak kedua tidak diperbolehkan membelikan barang-barang untuk bayi yang dilahirkannya
5.pihak kedua harus setuju jika pihak pertama meminta bayi yang dilahirkannya untuk dibuang ke panti asuhan

demikianlah persyaratan itu jika pihak kedua melanggarnya, maka pihak kedua akan mendapat hukuman yang akan diberikan oleh pihak pertama.

Aku meremas kertas itu kuat lalu melemparnya,apa-apan justin. Aku tidak masalah dengan persyaratan yang kedua tapi tidak dengan yang lainnya,perjanjian macam apa ini.

Aku menatap justin Tak percaya dia akan membuang anaknya sendiri kepanti asuhan,apa dia fikir bayi yang sedang aku kandung ini adalah barang sehingga dia tega akan membuangnya.

Sumpah demi tuhan justin bukan manusia dia iblis, iblis yang sangat jahat. Dia tak memiliki hati nurani sedikitpun,aku benar-benar menyesal mengenal dirinya.

Justin benar-benar bermuka dua,ternyata dia bukan pria manis dan lembut tapi iblis yang kasar.

"Apa-apaan ini justin"teriakku marah

"Untuk apa bertanya lagi jika kamu sudah mengerti apa maksudku"kata justin dingin

"justin aku hamil anakmu"kataku dengan air mata yang ikut keluar dari pelupuk mataku

"Aku tau"kata justin santai

"Jika kamu tau kenapa kamu berniat membuangnya ke panti asuhan"kataku sambil memegang dadaku yang terasa sesak

"Karna dia hanya pengganggu dihubungan kita"

Aku melongo mendengar ucapannya,kenapa justin begitu tega mengatakan itu,sungguh ucapannya membuat hatiku sakit.

"Pengganggu apa maksudmu,belum lahir saja kamu sudah menghinanya apalagi kalau dia sudah lahir dan berada di dunia ini,entah apa yang akan kamu lakukan"kataku tak terima

"justin apa kamu memang mencintaiku"lirihku sambil sambil menatap justin sendu

"Aku mencintaimu,sangat mencintaimu"kata justin melembut

"jika kamu memang mencintaiku kenapa kamu begitu tega kepadaku,kamu tau justin. Saat kamu berkata kalau kamu tidak menginginkan bayi yang sedang akan kandung sekarang itu sangat menyakitiku"

"Aku berfikir kalau kamu tidak mencintaiku"

"Aku mencintaimu babe"kata justin cepat

"Kalau kamu memang mencintaiku kenapa kamu slalu menyiksaku"

"Aku tidak menyiksamu"

Apa dia bilang tidak menyiksaku, dia fikir dengan dia slalu mengengkangku itu tidak membuatku tersiksa,aku sangat tersiksa dan tertekan.

"Kamu slalu menyiksaku,kamu memang tidak menyiksaku secara fisik tapi kamu menyiksaku secara batin,kamu slalu menekanku membuatku slalu tertekan dan slalu merasakan takut setiap berada didekatmu"kataku mengeluarkan unek-unek yang slama ini mengganjal dihatiku

"Aku merindukan orangtuaku justin tidakkah kamu tau itu,aku sangat merindukan mereka. Aku slalu menuruti semua ke mauanmu tapi kamu tidak pernah sekalipun menuruti ke mauanku"

"Kamu jahat justin,jahat"teriakku dengan air mata yang terus keluar dari mataku

aku terkejut saat tiba-tiba saja justin memukul meja yang ada dihadapan kami keras hingga menimbulkan suara yang sangat keras,aku mulai takut karna sepertinya justin mulai marah terbukti dengan tatapannya yang menatapku tajam nan dingin.

"Diam Adara,diam"bentak justin

"aku melakukan semua ini untukmu,untuk kebaikanmu"bentak justin sambil menatapku tajam

"Kebaikan apa"bentakku tak mau kalah

"Oh rupanya kau mulai berani kepadaku"kata justin sambil tersenyum iblis

"Untuk apa aku harus takut kepada pria pengecut sepertimu"tantangku

Plak

tubuhku jatuh dari kursi saking keras dan kasarnya tamparan justin,aku meringis saat memengang pipi bekas tamparan justin yang aku tebak pasti memerah,aku merasakan darah keluar dari sudut bibirku yang sobek.

Justin benar-bensr iblis dan aku sangat membencinya. Betapa bodohnya aku karna sudah jatuh kedalam pelukan iblis itu,kepalaku terangkat keatas saat justin dengan kasarnya mencambak rambutku.

"Dengar dara aku paling tidak suka dengan gadis pembangkang jadi jangan menjadi gadis pembangkang dan menjadilah gadis yang manis dan penurut"kata justin tajam lalu mendorong kepalaku kasar

justin keluar dari ruang kerjanya meninggalkanku yang menangis terisak,ya tuhan begitu buruknya hidupku.

____TBC____

Please,give me vote and comment guys??!!!

ANY

MI ESPOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang