Pranggg
Aku berlari ke arah sumber suara, disana deira sedang menangis sambil meminta maaf kepada justin.
Apa yang terjadi?aku menatap deren yang berada disebelah deira yang sedang menangis.
"Dei minta maaf dad, dei gak sengaja"kata deira dengan air mata bercucuran
"Justin ada apa?"tanyaku kepada justin
Wajah justin memerah karna emosi,kedua tangannya terkepal erat. Dan selanjutnya yang membuatku sangat syok adalah justin yang menampar deira.
Aku menutup mulutku tak percaya, tubuh deira jatuh kelantai saking kencangnya tamparan justin, justin mencekal tanganku saat aki hendak menghampiri deira.
"Dasar anak sialan berani sekali kau masuk kedalam ruang kerjaku dan menjatuhkan guci kesayanganku"bentak justin
"Justin sudah"kataku tak tega melihat deira
"Kalian harus ingat diri jika kalian hanya menumpang di mansion ini, jika bukan karna adara aku tak sudi membiarkan kalian tinggal di mansionku"bentak justin
Tanpa sadar air mataku sudah bercucuran, aku berusaha memberontak minta di lepaskan. Aku ingin menghampiri deira dan memeluk gadis kecilku itu.
Deira sangat ketakutan saking takutnya tubuh deira bergetar, sungguh aku tak tega melihatnya.
"Justin ku mohon sudah"teriakku
"Dei kamu dengar mommy sayang, sekarang kamu pergi ke kamar lalu tidur. Lupakan apa yang terjadi, deren bawa dei ke Kamarnya"perintahku kepada mereka
"Iya mom"kata deren lalu membawa tubuh bergetar deira ke kamar
Aku melepas paksa cekalan justin lalu menampar pria itu, aku menatap justin marah, apa yang sudah kamu lakukan sungguh melukaiku just.
"kamu jahat"bentakku sambil mendorong dada justin
"Kamu jahat justin, Apa kamu tidak melihat wajah ketakutan dei dia masih kecil tapi dia sudah merasakan kekerasan pisik"
"Dia yang salah dara, dia telah lancang masuk kedalam ruang kerjaku"ucap justin membela diri
"Dei tidak sengaja dan dia masih kecil seharusnya kamu tidak usah berlebihan seperti itu kepada deira"kataku prustasi
"Jangan slalu membelanya Adara"bentak justin
"Aku harus membelanya karna dia anakku"bentakku tak kalah keras
"Dan aku suamimu"sahut justin
tubuhku membentur meja kerja justin saat pria itu mendorong tubuhku kasar, aku menatap justin nyalang, justin berjalan mendekat kearahku membuatku menelan ludah susah payah.
apa yang akan justin lakukan?apa dia akan menyiksaku lagi?
Justin mencengkram rahangku kuat lalu mencium bibirku kasar, aku mengerang saat justin menggigit bibir bawahku sampai berdarah.
Justin menjatuhkan tubuhku di atas meja kerjanya yang membuat barang-barang yang berada di atas meja justin berhamburan jatuh ke lantai dan menimbulkan bunyi.
Aku berusaha mendorong tubuh justin namun nihil,tenagaku dengan Justin sangat jauh berbeda.
aku mencegah tangan justin saat pria itu akan membuka kancing kemejaku, tidak. Aku tidak ingin bercinta dengan Justin di kondisi seperti ini.
aku tidak ingin justin meniduriku disaat pria itu sedang emosi, karna aku tau bukan rasa nikmat yang akan aku rasakan melainkan rasa sakit.
justin mengabaikan penolakanku,bahkan sekarang Justin dengan kasarnya melucuti pakaianku hingga kini aku telanjang bulat.
Justin menatapku lapar dan tajam. Aku menutup mataku tak berani menatap justin yang terlihat diselimuti oleh amarah, bukan erangan nikmat yang keluar dari mulutku melainkan erang sakit.
ini bukan sebuah percintaan melainkan sebuah pemerkosaan, justin kau benar-benar brengsek.
![](https://img.wattpad.com/cover/168027340-288-k564365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MI ESPOSO
RomanceWARNING 21+ jika tidak suka dengan cerita ini silahkan menjauh dan mencari cerita lain bijak-bijaklah dalam membaca,yang masih dibawah umur harap menjauh dari lapak ini.